Kelompok kedua seperti apa? Kelompok yang tidak peduli, “pokoknya saya kerja bagi diriku, pokoknya saya kerja bagi apa yang saya mau”, ini kelompok kedua. Kelompok kedua akan menemukan penyesalan ketika dia sudah sukses dalam hidup ternyata dia tidak dipakai Tuhan. Apakah dia tidak dipakai Tuhan karena sukses? Bukan, dia tidak dipakai Tuhan karena dia berhasil mencapai apa yang dia mau tapi dia tidak pernah memikirkan mencapainya bagi Tuhan. Tuhan akan mengatakan “Aku tidak akan pakai”. Tuhan menunjukkan kekuatan Dia untuk memakai pekerjaan orang-orang yang sungguh-sungguh mau datang kepada dia. Dan mengabaikan pekerjaan orang-orang sehebat apa pun itu yang tidak mau memberikannya bagi Tuhan.

Ada kelompok ketiga, kelompok ketiga adalah orang-orang yang dipakai iblis untuk menggagalkan rencana Tuhan. Orang-orang ini pasti tidak sadar mereka dipakai setan untuk menggagalkan rencana Tuhan. Ketika kita mau beribadah, lalu orang-orang mengatakan “tidak boleh ada ibadah di sini, dilarang. Tidak boleh ada Kristenisasi, kamu mesti pergi dari sini”, ini dipakai setan untuk menghalangi rencana Tuhan, menghalangi berita Injil. Banyak orang dipakai kekuatan setan untuk mencegah Kerajaan Allah dinyatakan. Baru dari situ kita sadar bahwa yang sedang ada perang, yang sedang berusaha menghancurkan Tuhan itu bukan manusia saja, tapi setan. Setan mempengaruhi manusia untuk menghancurkan pekerjaan Tuhan. Pekerjaan Tuhan ada di mana dihancurkan, yang Tuhan mau kerjakan dia ikut ada di situ untuk mengacaukan. Saudara kalau mau mendeteksi setan ada di mana, Saudara harus cari dulu dimana Tuhan sedang giat bekerja, di situ setan akan ikut. Dia tidak akan terlalu investasikan waktu di tempat dimana Tuhan pun absen. Kalau Tuhan tidak mau hadir di satu tempat, setan akan mengatakan “itu sudah aman, itu sudah benteng saya, tidak perlu diapa-apakan lagi”. Tapi kalau Tuhan sedang aktif bekerja di satu tempat, di dalam satu keadaan, maka di tempat dan keadaan itu setan akan ikut. Kalau Saudara mengatakan “puji Tuhan, pekerjaan Tuhan dinyatakan di GRII”, maka saya akan beri tahu satu hal, banyak setan akan masuk ke GRII juga. Saudara tidak perlu melihat daftar katekisasi terakhir, siapa yang baru saja menjadi jemaat GRII, bukan itu maksud saya. Di mana Tuhan kerja, di situ setan akan kacaukan. Kalau kita lihat dalam sejarah Israel, catatan tentang kerasukan itu paling banyak ketika ada Yesus. Mengapa kerasukan banyak sekali di dalam periode ketika Kristus di bumi? Dan interaksinya dengan Kristus lumayan sering. Misalnya kalau kita lihat di dalam Kitab Markus, banyak sekali dicatat perjumpaan Kristus dengan roh jahat, mengapa begitu? Karena ketika Tuhan menyatakan pekerjaanNya, ketika Roh Kudus hadir, roh jahat akan mengacaukan. Tidak lama setelah Taman Eden jadi, ular masuk, ini suatu fakta yang bisa kita pelajari dari Kitab Suci. Maka akan ada kelompok ketiga yaitu orang-orang yang dimanipulasi setan, mereka menjadi orang-orang yang tanpa sadar sedang merusak pekerjaan Tuhan. Dan saya tidak hanya bicara tentang orang-orang yang anti Kristen, saya juga bicara tentang orang Kristen di dalam gereja sendiri. Mungkin Saudara mulai punya perasaan tidak suka kepada orang lain. Ini kesempitan orang-orang yang tidak sadar sedang dipakai setan untuk membatalkan pekerjaan Tuhan. Seringkali kita menemukan ini ketika kita berusaha mengerjakan sesuatu dan seperti dihalang oleh orang Kristen sendiri. Inilah kelompok ketiga yang menghalangi pekerjaan Tuhan karena merasa dirinya diganggu. Ini bukan kelompok kedua, kelompok kedua ingin mengejar sesuatu untuk diri, dia tidak sadar bahwa dia harus kejar sesuatu itu untuk Tuhan. Saudara harap punya hikmat ini, Saya tidak mengatakan Saudara harus mengubah pekerjaan. Saya ingin Saudara mengubah dedikasi hati, pekerjaan yang engkau kerjakan sekarang coba dedikasikan untuk Tuhan. Bagaimana caranya? Tanya kepada Tuhan “apa yang harus saya kerjakan di dalam pekerjaanku untuk Engkau, Tuhan”, harap nanti Tuhan akan bukakan kepada Saudara. Kelompok ketiga ini adalah orang-orang yang selalu merasa tersakiti, merasa terdzolimi meskipun tidak di dzolimi oleh siapa pun. Ini yang sedang terjadi di dunia kita sekarang, orang selalu merasa ada penekan dan korban, ada opresor dan ada orang-orang yang diopres, yang ditekan, ada orang-orang yang dijahati dan ada orang-orang jahat. Banyak orang merasa dirinya disinggung, disakiti, dijahati lalu balas. Dan waktu dia balas, dia sedang tidak sadar sedang menghancurkan pekerjaan Tuhan. Hati-hati, banyak kali kebencian di dalam gereja muncul dan akhirnya kebencian itu menghambat pekerjaan Tuhan. Kadang-kadang emosi kita menjadi lebih besar dari pada dedikasi kita untuk Tuhan. Ketika kita menentang pekerjaan Tuhan, kita sedang memilih lawan yang namanya Tuhan. Kita sedang mengatakan “Tuhan, ayo lawan saya. Saya akan boikot pekerjaanMu dan lihat apakah Engkau akan berhasil atau tidak”, itu manusia gila yang berani mengatakan. Orang gila yang berani mengatakan “jika saya tidak ikut, pekerjaanMu akan hancur, biar rasa. Tahu tidak selama ini siapa yang support, tahu tidak selama ini siapa yang kerja paling giat, tahu tidak selama ini siapa yang paling berjasa? Saya. Dan karena saya tidak suka lagi kepadaMu, saya tarik diri saya dan biar Engkau hancur”. Tapi Tuhan akan menunjukkan bukan saja Dia tidak hancur, Tuhan akan permalukan kita dan mengatakan “lihat pemberontakanmu Aku pakai justru untuk menjadikan pekerjaanKu semakin besar”. Mari belajar rendah hati dan gentar di hadapan Tuhan. Ini yang ditekankan oleh Paulus, “aku beri tahu rahasia, tahu tidak Israel tegar tengkuk sampai bangsa-bangsa lain masuk”.

Tapi ayat 26 mengatakan “justru dengan jalan demikian seluruh Israel diselamatkan”. Tuhan pakai cara ini untuk menyelamatkan Israel. Ini terbalik semua, karena di dalam konsep Yesaya adalah Tuhan memulihkan Sion, Tuhan memulihkan Yerusalem, setelah itu bangsa-bangsa lain akan kagum. Mereka akan kagum dan mengatakan “bangsa yang sudah hancur sekarang bisa bangkit lagi? Kota yang temboknya sudah hancur sekarang bisa dibangun lagi? Kota yang Bait Sucinya sudah terbakar habis, sekarang bisa berdiri megah?”, ini membuat mereka sangat kagum dan mereka datang menyembah Tuhan. “Terpujilah Tuhan yang membangkitkan kembali Sion. Israel dibangun kembali, Bait Suci dibangun kembali dan kami mau menyembah Tuhan”. Jadi megahnya Israel menjadi cara bangsa-bangsa lain datang menyembah Tuhan, ini Yesaya. Tapi Paulus itu seorang yang sangat Kristologis, dia menafsirkan Perjanjian Lama sebagai simbol bagi Kristus. Ini menariknya Paulus, kalau Saudara baca dia dengan teliti, Saudara akan menemukan bagi Paulus Perjanjian Lama penuh dengan simbol yang menuju ke Kristus. Berarti ketika dikatakan “bangsa-bangsa lain kagum”, mengapa bisa Yerusalem yang hancur bisa bangkit kembali, mengapa bisa Bait Suci yang sudah hancur bisa dibangun kembali, mengapa bisa Israel yang sudah hancur bangkit kembali, mengapa bisa tahta Daud yang sudah kosong, rumah Daud yang sudah ditinggalkan, keluarga Daud yang sudah habis mengapa bisa bertahta lagi? Paulus menafsirkan secara Kristologi, bagi dia Yerusalem yang dibangkitkan itu Kristus, bagi dia tahta Daud yang gagal tapi sekarang disambung lagi itu Kristus. Maka bagi Paulus yang membuat bangsa-bangsa kagum adalah kebangkitan Kristus. Ini yang akan menarik mereka datang. Dan waktu mereka datang tertarik kepada Tuhan, Paulus mengatakan dari situ Tuhan akan menarik kembali Israel. Ini menarik sekali, jadi Tuhan memakai bangsa lain untuk menarik Israel sekarang. Ini yang Paulus maksudkan ketika mengatakan “saya ingin membuat Israel cemburu. Saya adalah rasul bagi bangsa-bangsa lain dengan harapan bisa memenangkan orang Israel, membangkitkan cemburu mereka”, ini pengertian yang sangat indah. Jadi Paulus sedang membalikkan kepercayaan orang Israel. Orang Israel mengatakan “biar kami pulih dulu baru bangsa lain tertarik kepada kami”. Tapi Paulus mengatakan “tidak, kamu yang akan tertarik kepada Tuhan karena bangsa lain. Kamu akan kaget melihat dampak dari pekerjaan Tuhan di dalam bangsa lain. Bangsa kafir, penyembah berhala yang kejam, yang brutal, yang hidupnya kacau, yang seksnya liar, mengapa sekarang bisa menjadi bangsa yang takut akan Tuhan?”, ini membuat orang Israel kagum sehingga mereka mau datang kepada Tuhan. Seorang teolog ahli Calvin bernama Soo Jin Park mengatakan bahwa Calvin sebenarnya punya pengertian yang maju ke depan dengan mengatakan Tuhan akan pakai gereja untuk membuat terpukau orang Yahudi. Ini berbeda dengan Luther, Luther sangat punya konsep eskatologis, Luther berpikir orang Yahudi harus bertobat dan ini tanda akhir zaman, tanda Tuhan sudah mau datang kembali. Jadi kalau orang Yahudi sudah bertobat, Tuhan akan datang kembali. Jadi dia banyak menawarkan Injil kepada orang Yahudi. Luther banyak membahas dari Perjanjian Lama. Tapi orang Yahudi tetap keras hati, maka Luther putus asa. Dia sudah semakin tua, dia merasa hidupnya akan berakhir, tapi dia tidak melihat orang Yahudi akan bertobat. Dia kecewa sekali, dia sudah sangat ingin melihat Tuhan Yesus datang tapi tertunda karena orang Yahudi keras hati. Maka dia mulai anti-Yahudi, dia mengeluarkan statement-statement yang mirip dengan zaman dia. Ini mesti Saudara pahami, statement Luther yang anti-Yahudi itu statement mirip dengan statement orang-orang lain pada zaman itu. Pada zaman itu sentimen anti-Yahudi memang banyak terlihat, dan Luther adalah orang yang tadinya tidak seperti itu, tapi kemudian dia menjadi sama dengan yang lain, dengan mengatakan “Judaisme adalah halangan bagi Kekristenan”. Waktu baca Yohanes, Yohanes mengatakan “orang Yahudi menentang Kristus”, ini membakar amarah orang Kristen. Maka Luther mengeluarkan kalimat-kalimat yang mengerikan, dia mengatakan “usir orang Yahudi dari tengah-tengah kamu supaya tidak bisa beribadah, bakar Sinagogenya”, ini kalimat-kalimat menakutkan dan Luther mengatakan itu. Calvin punya pendekatan lain, Calvin menghargai budaya Yahudi dalam penafsiran Perjanjian Lama. Calvin bahkan menuliskan penafsiran dari Taurat yaitu Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan itu sebagai karya terakhir dia sebelum dia mati. Jadi karya puncak dia, pikiran teologi dia yang paling matang adalah di dalam commentary bagi Taurat. Mengapa dia tunggu begitu lama baru tulis commentary bagi Taurat? Karena dia ingin pemahaman yang sejati akan Kekristenan akan dipakai untuk menawarkan Injil kepada orang Yahudi. Jadi kerinduan dia adalah supaya gereja memikat hati orang Yahudi. Dan Soojin Park seorang ahli Calvin menyadari ini intensinya Calvin, maka dia mengatakan untuk ke depan Calvin sangat signifikan terutama untuk relasi Kristen-Yahudi. Karena Soojin Park percaya bahwa Tuhan akan memakai gereja yang mengerti Perjanjian Lama lalu memahami bagaimana Kristus Yesus dari Nazaret ini menggenapi semua, dan ini akan mencerahkan orang Yahudi. Diskusi antara Kristen dan Yahudi semakin banyak dilakukan di dalam dunia akademik, tinggal tunggu di dunia publik ini semakin terjadi. Jadi ada ikatan yang indah bahwa orang Kristen mengatakan kepada orang Yahudi, “yang kami terima, Mesias kami, itu kami terima karena pemahaman kamu. Jadi kamu sudah punya modal besar untuk mengerti Mesias”, dan diskusi ini semakin besar. Jadi Paulus memunyai pemikiran Tuhan membalikan urutan dari apa yang orang Israel percaya. Orang Israel percaya “kami dahulu yang beres, baru bangsa lain akan tertarik”. Tapi Paulus mengatakan “kamu sombong. Tuhan ubah pemahamanmu, Tuhan menjadikan Kristus menjadi yang bangkit, bukan kamu”, bukan Israel tapi Kristus. Dan kebangkitan Kristus mengagumkan bangsa-bangsa lain. Mereka menjadi kagum kepada Kristus, akhirnya bangsa-bangsa lain percaya kepada Kristus. Ketika bangsa-bangsa lain menjadi satu dengan Kristus, mereka bangkit dari kematian karena menyembah berhala, bangkit dari kebodohan karena menyembah berhala, bangkit dari seks yang ngawur karena menyembah berhala, bangkit dari moral yang kacau karena menyembah berhala. Mulai ditata, mulai bangkit, mulai maju, dan setelah itu orang Yahudi akan mulai tertarik “bagaimana bisa kamu begitu bagus hidupnya?”. Perbaikan ini yang akan membuat tawaran Injil akan kena ke orang-orang Yahudi. Harap kita menjalankan Kekristenan kita dengan serius. Orang Yahudi selalu serius dengan identitasnya, kita selalu main-main dengan identitas kita. Kita lebih suka secara lahiriah kelihatan dunia meskipun batiniah kita Kristen. Kita tidak suka tampilkan Kekristenan kita, kita malu. Orang Yahudi akan menunjukkan bahwa dirinya orang Yahudi, mereka menunjukkan keketatan untuk menjalankan agama mereka. Kita orang Kristen menjadikan agama opsi kesekian di bawah. Contohnya, saya tidak tahu Saudara yang ikut streaming dari rumah, alasan Saudara tidak ke gereja karena apa? Apakah karena sudah senior, berusia lanjut, mungkin ada penyakit atau apa. Tapi kalau alasan Saudara adalah “datang itu optional, jadi bagi saya datang ke gereja itu bukan sesuatu yang harus diperjuangkan”, celakalah kamu. Celakalah orang yang menganggap kehadiran untuk menyembah Tuhan itu sebagai opsi yang rendah. Kalau Saudara menganggap rendah dan mengabaikan Tuhan, saya tahu Saudara juga akan mengabaikan dan meremehkan sesama. Harap Saudara mengingatkan kalau ada keluargamu atau siapa pun yang terus-menerus menolak hadir fisik di gereja, ingatkan mereka “apa alasanmu untuk tidak datang? Mengapa Tuhan mendapat prioritas rendah sekali?”. Apa yang menjadi prioritas hidupmu? Kamu kejar untuk shopping, untuk meeting di kantormu, kamu kejar untuk bertemu klien, kamu kejar untuk urusan karier, kamu tidak kejar untuk urusan Tuhan, sampai kapan kamu menjadi orang Kristen yang celaka seperti ini? Orang Yahudi tidak begitu. Maka kalau Saudara mengatakan “puji Tuhan, jadi Tuhan akan memakai gerejaNya untuk membuat orang Yahudi tertarik”, “iya, tapi kebodohanmu, kebebalanmu, kecemaranmu, ketidak-pedulianmu kepada Tuhan akan menjadi batu sandungan bagi mereka”. Mereka tersandung karena kita, sekarang terbalik, dulu orang-orang tersandung untuk datang ke Kristus karena orang-orang Yahudi, sekarang orang Yahudi sulit datang ke Kristus karena orang-orang Kristen, kasihan sekali. Jangan menjadi orang yang terus memprioritaskan hidup, karier, kenikmatan di atas Tuhan. Dia sudah mati bagimu, yang mati bagimu bukan bos di kantormu, yang mati bagimu bukan perusahaanmu, yang mati bagimu bukan kariermu. Yang mati bagimu adalah Yesus dari Nazaret yang inkarnasi dari surga, menjalani kehidupan lebih miskin dari kamu sekarang, menjalani kehidupan lebih sulit dari kamu sekarang, menjalani kehidupan lebih menderita dari kamu sekarang, karena cintaNya kepadamu. Dan setelah Dia memberikan nyawaNya di kayu salib bagimu, engkau mengabaikan Dia di dalam hidupmu. Sampai kapan terus menolak Tuhan seperti ini? Celakalah kamu. Orang Yahudi sulit datang kepada Tuhan karena melihat orang Kristen tidak punya identitas Kristen, terlalu mudah digoncangkan oleh trend dunia, trend berpakaian seperti apa itu kita kejar. Saya tidak mengatakan Saudara harus berpakaian aneh, pakai kain yang menutupi seluruh badan, yang saya tekankan adalah pakaian yang Saudara pilih itu akan mengekspresikan imanmu, bukan mengekspresikan kemampuanmu mengikuti update dari mode. Saya tidak mengatakan Saudara harus anti-mode, tapi ada hal-hal di dalam trend yang terjadi sekarang yang bisa mencerminkan Kekristenan dan ada yang tidak. Itu sebabnya pilih hal apa yang sangat Kristen di zaman kita, itu ada. Tapi Saudara harus punya identitas yang kuat untuk ingin menyatakannya. Maka saya sangat memohon Saudara menjadi orang Kristen pikirkan bahwa apa yang jalankan di dalam hidup bukan untuk diri. Saudara jangan terus jalankan apa-apa untuk diri “ini baik atau tidak untuk diriku, ini cocok atau tidak untuk diriku”, itu bukan orang Kristen yang baik. Tapi ketika Saudara menjalankan untuk Tuhan, Saudara akan menyadari Tuhan tidak akan mengabaikan Saudara, Tuhan tidak pernah meninggalkan orang yang fokus hidupnya adalah Tuhan. Sebaliknya, orang yang pikir dengan mencari segala untuk diri, pertimbangkan semua dengan pertimbangan untuk diri, dia pikir dia aman, tapi tidak ada aman bagi orang yang mengabaikan Tuhan. Harap kita kembali kepada jalur yang Tuhan mau. Paulus menekankan bahwa dari Sion akan datang Penebus, dari ayat 26, “Dia akan menyingkirkan segala kefasikan dari Yakub”, ini akan terjadi. Tuhan akan membuat bangsa-bangsa lain di dalam Kristus kembali memikat hati orang-orang Yahudi. Di sini ada banyak tafsiran, tafsiran pertama mengatakan yang akan membuat tertarik lagi adalah orang-orang Yahudi pada zaman Paulus, sekarang sudah tidak lagi. Tapi saya lebih suka tafsiran kedua dimana kaum pilihan dari tradisi Yahudi tetap ada. Tuhan akan memberikan kebangunan bagi orang Yahudi. Kapan? Saya tidak tahu, saya harap segera. Apakah ini tanda akhir zaman? Tidak, akhir zaman akan segera datang, tidak perlu tanda lagi. Tuhan bisa datang hari ini atau besok, jadi kita tidak perlu tanda-tanda lagi. Tapi saya percaya bahwa Tuhan akan memberikan pertobatan bagi bangsa-bangsa yang masih keras hati menolak Tuhan. Entah itu bangsa-bangsa yang masih dalam agama-agama lain seperti Islam, Hindu, agama-agama lain, atau juga orang-orang Yahudi. Mereka adalah orang-orang yang akan Tuhan berikan kebangunan dalam hatinya dan mereka akan mengatakan “Tuhan, saya melihat Engkau di kehidupan bangsa-bangsa lain, saya mau datang kepadaMu”. Kita ini bangsa-bangsa lain, bagaimana kita hidup? Akankah terjadi bahwa Tuhan akan menyingkirkan kefasikan dari Israel karena kita? Mungkin, kalau Saudara mengatakan “Tuhan, pakai hidup saya. Nyatakan pekerjaanMu di dalamku. Saya lemah, saya banyak bodoh, saya banyak salah ambil keputusan, tapi saya melakukan untuk Tuhan. Meskipun saya salah ambil keputusan karena kebodohan saya, tapi motifasi hatiku untuk Tuhan jangan diragukan. Tuhan jangan meragukan hatiku untukMu”. Saya mau kita semua orang Kristen punya ini, “Tuhan jangan ragu kalau hatiku sepenuhnya untukMu. Saya kurang dalam banyak hal, tapi hati saya milikMu, maka pakailah saya”, dan orang seperti ini tidak mungkin Tuhan tinggalkan, tidak mungkin Tuhan buang, tidak mungkin Tuhan abaikan. Pada waktu Kerajaan Allah pulih, berbahagialah kamu yang hari ini mengatakan “hatiku bagiMu ya Tuhan”, karena engkau akan melihat semua kelemahanmu ditebus oleh Tuhan, semua kesalahanmu, bertindak kurang bagus, kurang sempurna, kurang bakat, Tuhan pakai dengan luar biasa. Dan ini yang akan menjadikan Saudara penuh dengan sukacita, “ternyata dedikasi hatiku diterima oleh Dia. Alangkah mengagumkannya Tuhan yang mau menerima saya”. Jangan mau menjadi orang yang menyesal, 3 menit pertama di kekekalan dihabiskan dengan menyesal, menangis dan menerima fakta bahwa kita sudah terlambat untuk mengubah apa pun, sayang sekali. Tapi kalau Saudara terus keras mengatakan “saya tidak peduli, saya menjalani Kekristenan saya seperti yang sudah saya jalani, tidak ada yang salah, seperti apa adanya saya, tidak perlu ubah apa-apa”, silakan, jalani dengan keras. Dan pada akhirnya Tuhan akan memulihkan Israel, dan engkau tidak ada bagian sama sekali di dalamnya. Tidak ada sukacita bagi orang yang tidak dipakai Tuhan. Kiranya Tuhan menggerakkan kita untuk hidup bagi Dia dan Tuhan memakai kita untuk mengembalikan orang-orang kembali kepada Kristus.

(Ringkasan ini belum diperiksa pengkhotbah)

« 4 of 4