Kerelaan Kristus untuk mendamaikan manusia dengan Dia, itu yang menjadi kunci sehingga kita boleh pulih hidupnya. Kita boleh menikmati hidup yang penting dan hidup yang penting itu tidak dihancurkan oleh kematian. Paulus mengatakan bahwa kesatuan antara Allah dan manusia hanya mungkin terjadi jika ada yang menyatukan. Allah dan manusia di satukan oleh Pengantara, dalam diriNya Kristus menyatukan yang di sorga dan di bumi. Di dalam inkarnasi dari Kristus maka Allah dan manusia bersatu dalam diriNya. Ini yang disoroti oleh Paulus. Hal apa yang mesti dibawa oleh Kristus sehingga Allah dan manusia dapat kembali bersatu. Di dalam Roma 5, Paulus menekankan bahwa yang dibawa dari Allah adalah kebenaran, righteousness. Kebenaran Allah dibawa dalam relasi dengan manusia, ini adalah hal utama dalam Allah berkait dalam perjanjian dengan manusia. Kebenaran Allah dalam perjanjian ini adalah kebenaran yang akan dibawa oleh Kristus di dalam perjanjian ini. Maka perjanjian Allah dengan manusia berarti membawa karakter Allah dalam perjanjian ini yaitu benar, Dia adalah The righteous one. Sifat benar Allah ada pada Kristus. Saudara bisa lihat dalam kisah Alkitab bahwa yang manusia lakukan dalam perjanjian ini adalah kegagalan. Berarti yang ada pada manusia, berkait dalam perjanjian dengan Allah adalah kematian. Bayangkan berarti untuk menjadi pengantara, Kristus harus membawa kebenaran Allah dalam diriNya, dan Dia berhak melakukan itu karena Dia adalah Allah yang menjadi manusia. Tapi Dia juga harus membawa kematian manusia ke dalam diriNya. Kebenaran Allah ada pada diriNya, itu tidak masalah, karena memang Dia layak mendapatkan kebenaran itu. Tapi kematian manusia ada pada diriNya, ini problem. Maka pendamaian kita dengan Tuhan tidak mungkin terjadi tanpa 3 hal. Hal pertama, ini tidak mungkin terjadi tanpa adanya kesatuan antara Allah dan manusia. Saudara berbagian dalam kasih Allah, barus selamat, kalau tidak berarti tidak selamat. Hal kedua, ini hanya mungkin terjadi kalau kita menerima cintaNya Tuhan, kasih Allah. Allah mengasihi manusia, pengertian kasih harus dikaitkan dengan perjanjian yang tuntas. Maksudnya kasih adalah Allah akan menuntaskan perjanjianNya dengan kita. Apa yang final yang Dia rencanakan untuk manusia, yang limpah, yang besar, cinta kasih yang besar, kedamaian, kesenangan, dan hidup yang berlimpah itu Dia siapkan, dan Dia berikan kepada manusia, ini namanya kasih. Kasih berarti Saudara akan membuat kemanusiaan muncul dan mencapai puncak. Kita semua diciptakan sebagai manusia, tapi tidak semua kita manusia sadar betapa pentingnya manusia. Banyak orang tidak tahu pentingnya manusia, sehingga tidak menjalani hidup untuk membuat dirinya menjadi manusia. Harap ini kita sadari, Tuhan menciptakan manusia sebagai gambarNya, ini situasi yang besar, status yang mulia di tengah-tengah dunia. Manusia mencerminkan kemuliaan Tuhan. Tapi kalau manusia tidak mengerti itu, manusia akan mencari segala hal yang merusak kemanusiaan dia. Kemanusiaan dirusak oleh hawa nafsu, kemanusiaan dirusak oleh kemalasan, kemanusiaan dirusak oleh keengganan berjuang, kemanusiaan dirusak oleh ketiadaan belas-kasihan, kemanusiaan dirusak oleh ketiadaan kekudusan. Kapan kita sadar hal ini? Dunia sedang membuat kita hancur manusianya, Saudara sedang dirusak kemanusiaannya dengan segala kemalasan, dengan segala pengasihan-diri, dengan segala keengganan untuk berbelas-kasihan, dengan keengganan untuk berelasi dengan orang lain, kita rusak sebagai manusia, dan kita tidak sadar akan hal ini. Maka tanpa kebenaran Tuhan ada pada kita, mustahil kita dipulihkan sebagai manusia. Kita tidak pedulikan Tuhan dan karena itu kemanusiaan kita semakin merosot. Kita tidak senang obat yang Tuhan berikan. Kita cuma mau hidup enak, kita cuma mau kasihani diri, kita cuma mau lampiaskan hawa nafsu, akhirnya kemanusiaan kita hancur serendah-rendahnya, tidak ada kemungkinan dipulihkan, kecuali Saudara belajar menyangkal diri. Belajar menyangkal diri dan menyadari “kalau saya tidak dibentuk Tuhan, tidak mungkin”, dan itu yang Tuhan mau lakukan. Cinta kasih Tuhan berarti Tuhan mau menjadikan kita manusia agung, manusia yang benar-benar manusia. Ini perlu saya tanyakan kepada Saudara, apakah Saudara menikmati hidup? Kalau iya, apa yang membuat Saudara menikmati hidup Saudara. Apakah Saudara menikmati hidup karena hal di luar Saudara yang bisa dinikmati atau Saudara menikmati pembentukan Tuhan di dalam diri Saudara. Bayangkan betapa menyedihkannya manusia kalau dia tidak bisa menikmati dirinya. Pengharapan satu-satunya adalah penghiburan yang mengalihkan dia dari segala kekacauan ini. Ini sama seperti cerita Hansel dan Gretel, mereka menikmati disuguhi segala macam kue, rumahnya terbuat dari kue, tapi ini dimiliki oleh nenek sihir yang mau memakan mereka. Manusia disuguhi segala macam hal untuk membuat dia mengabaikan kekacauan karena melihat dirinya. Orang bisa mengatakan “saya benci diri saya, penuh dengan segala macam kebobrokan, tapi tidak apa-apa karena saya banyak uang. Jadi diri saya tidak apa-apa seperti ini, yang penting saya kaya”. Itu sebabnya tradisi Kristen sangat penting karena mengajarkan kita untuk refleksi diri terus. Kekristenan mengingatkan kita akan cinta Tuhan. Ini penting karena cinta Tuhan adalah cinta yang secara tekun akan Tuhan berikan untuk membentuk kita menjadi manusia. Tuhan akan singkirkan segala hal yang merusak kemanusiaan Saudara. Tuhan mengasihi justru karena Tuhan mau membentuk kita. Dan Saudara sadar ketika Tuhan semakin lama semakian membentuk kita, Saudara akan kaget melihat diri Saudara. Ini bukan orang narsis, orang narsis bercermin dan mengatakan “mengapa saya begitu cantik”. Tapi Saudara akan menyelidiki diri dan mengatakan “kok saya berubah, mengapa karakter saya semakin mengagumkan meskipun saya tahu ini bukan dari diri saya?”. Sambil Saudara sadar, masih banyak hal yang perlu dikoreksi. Ini membuat kita menikmati pembentukan Tuhan di dalam kita. Tuhan mau mengasihi kita dan kasih itu adalah kepastian bahwa pembentukan final yang Tuhan janjikan akan ada pada kita, itu kasih. Kasih sejati dari Tuhan adalah kasih yang akan Dia nyatakan berkait langsung dengan kuasa dan perjanjianNya. Tuhan mengasihi dan memastikan perjanjianNya akan genap di dalam kita. Kalau kita menikmati cinta kasih Tuhan, kita akan sadar satu hal bahwa apa yang Tuhan mau terjadi pada kita tidak mungkin akan batal. Saudara akan menikmati pembentukan Tuhan di dalam diri Saudara. Ada kalimat yang bagus dari Agustinus, dia mengatakan pada akhirnya nanti orang-orang Kristen akan diberi mahkota oleh Tuhan dan kita akan menikmati mahkota itu bukan sebagai pekerjaan kita, tapi sebagai pemberian Tuhan. Dan kita akan sungkan sekali pakai, kita akan lempar kembali ke kaki Kristus. Mahkota yang indah dan mulia dari kemanusiaan kita yang dibentuk oleh Tuhan, akan terjadi karena Tuhan mencintai kita. Cinta Tuhan kepada Saudara adalah cinta yang akan membentuk Saudara sampai pada keadaan sempurna nanti. Ini unsur kedua. Unsur pertama kesatuan antara manusia dengan Allah, harus terjadi dalam keselamatan kita. Hal kedua adalah cinta Tuhan itu jadi landasan akan keselamatan kita. Karena Tuhan mencintai kita maka Tuhan memurnikan kita, membentuk kita menjadikan kita milikNya.