Di dalam bagian sebelumnya kita sudah mempelajari mengenai pembenaran yang Tuhan berikan melalui kematian Kristus. Bahkan ada kepastian pertama kali menjadi bagian dari umat, Saudara dan saya menjadi bagian dari Kristus. Maka Roma 5 dimulai dengan mengingatkan kita bahwa kita sudah dibenarkan melalui Kristus yang rela mati bagi kita waktu kita masih seteru. Saudara dan saya adalah pemberontak yang harusnya dihukum, tapi karena kita disatukan di dalam Kristus, maka kita mendapatkan pembenaran. Ini yang kita lihat dari ayat 1-11.

Di dalam ayat 12-21, Paulus memberikan fondasi sangat penting. Kita tidak bisa mengerti Injil, mengerti mengapa Yesus mati bagi kita, jika kita tidak menafsirkan ayat 12-21 dengan benar. Jadi ayat-ayat yang akan kita pelajari adalah ayat-ayat dengan peran yang sangat besar di dalam pemahaman akan penebusan. Paulus di ayat 12-21 mengatakan Kristus menjadi Juruselamat karena Dia paralel dengan Adam secara fungsi bagi manusia. Sama seperti Adam menjadi kepala dari seluruh manusia, demikian Kristus menjadi kepala bagi semua orang yang diselamatkan. Ini yang akan kita gali pada hari ini dan kita akan gali sesuatu yang harusnya membuat cara berpikir kita berubah. Jadi Saudara dan saya tidak hanya menambahkan satu atau dua pengertian baru dalam pikiran kita, tapi Paulus sedang menuntun kita untuk berpikir dengan cara yang benar, cara yang tepat, cara yang sesuai dengan yang Alkitab mau bagikan. Kita akan ubah cara berpikir tentang dunia, maka Injil sebenarnya sangat berkait dengan mengerti worldview, mengerti cara pandang hidup. “Saya mengerti hidup dari siapa, mengapa saya mengerti hidup dengan cara seperti ini?”, itu semua adalah sesuatu yang harus dirombak. “Saya mesti tahu bagaimana cara hidup dari Tuhan, Tuhan yang memberi tahu saya apa itu hidup, mengapa hidup, mengapa ada manusia, apa guna manusia, mengapa Allah mengasihi manusia, apa gunanya saya ada di dunia ini”, semua ini harus ditafsirkan dengan cara yang benar. Karena itu ayat 12-21 sangat penting, bukan hanya untuk tambahan informasi. Saudara tidak perlu tambahan informasi kalau fondasi pemikirannya sudah salah dari awal. Kesalahan punya fondasi akan membuat seluruh pemikiran di atas ditambah-tambah dalam jalur yang salah, sama seperti kalau Saudara punya mobil yang mampu jalan dengan cepat sekali, tapi arahnya salah, makin bagus mobilnya, makin bagus mesinnya, makin cepat jalannya, makin jauh dari sasaran. Itu sebabnya hal pertama yang harus kita ubah adalah hal yang sangat mendasar yaitu pemahaman tentang hidup. Kalau kita tidak kembali ke Kitab Suci, kita tidak tahu apa itu hidup. Dan kalau kita tidak tahu apa itu hidup, kita tidak mungkin jalani hidup dengan limpah. Dunia berhasil menarik hati kita, menarik hawa nafsu kita, menarik segala sesuatu yang bersifat menyimpang karena dunia menawarkan alternatif pada kita yang tidak punya fondasi melihat hidup dengan benar. Ini sebabnya dunia begitu menarik, dunia menarik bukan karena dia memang pada dasarnya menarik. Dunia menawarkan bajunya yang sudah jelek dan kita senang, kita mau karena kita tidak mengerti apa itu baju. Jadi Saudara dan saya sangat tidak mengerti apa itu hidup, maka kita mudah dipikat oleh dunia ini. Kita perlu mengerti apa itu hidup, kita perlu kembali ke Kitab Suci untuk menafsirkan apa itu hidup. Di dalam Roma 5: 12-21 ada pengertian yang sangat dasar, yang merombak cara kita berpikir tentang hidup, karena Paulus mengarahkan seluruh problem yang ada dimulai dari Adam di Taman Eden, dimulai dari Kejadian 1-3.

1 of 5 »