Tapi apa tandanya Tuhan rela hadir? Kehadiran seperti apa yang Dia mau lakukan? Di dalam kehidupan Kristus, kehadiran Tuhan adalah kehadiran yang menyatukan Dia dengan kita. Semua hal buruk yang terjadi itu akan memberikan akibat kepada Dia. Dan segala hal baik yang Dia miliki, diberikan kepada kita. Ini yang Tuhan kerjakan dalam kehadiran Kristus. Jadi Tuhan Yesus hadir di dunia untuk membawa sejarah dalam kesempurnaan. Bagaimana sejarah bisa sempurna? Dengan Kristus memikul segala kesalahan di dalam sejarah di dalam diriNya, dan memberikan kebenaran yang Dia miliki di dalam Bapa untuk diberikan kepada sejarah, kepada dunia ini. Itu yang Tuhan kerjakan, karenanya kita tidak bisa tidak memuji Tuhan. Kita mengatakan “terpujilah Kristus, karena kehadiranMu membereskan”. Kalau begitu bagaimana ini bisa dikaitkan dengan hidup kita? Bagaimana hidup kita bisa beres? Hanya kalau Tuhan hadir. Kalau begitu apakah kita harus mengundang Tuhan hadir? Mungkin kita harus mengatakan “Tuhan, saya berdoa supaya Engkau rela hadir di hatiku dalam hidupku. Hadirlah Tuhan, supaya hidupku beres”, bukan seperti itu. Yang Saudara harus miliki bukan mengundang Tuhan, karena Tuhan hadir atau tidak itu bukan tergantung undanganmu. Yang Saudara harus miliki adalah doxology, mengagumi Tuhan yang sudah rela hadir. Sekarang pertanyaannya bukan “apakah Tuhan hadir dalam hidupku?”, karena Dia sudah hadir dalam hidup kita. Tuhan hadir di dalam umatNya dan Saudara adalah umat Tuhan. Kalau Saudara umat Tuhan, Tuhan hadir di dalam kehidupanmu. Sekarang yang perlu kita kagumi atau yang perlu kita pelajari adalah bagaimana saya menyatakan pujian kepada Kristus yang sudah hadir, bagaimana sekarang saya belajar mengagumi Dia, belajar mengagumi Tuhan itu yang penting untuk kita lakukan. Ini yang Paulus contohkan, lihat bagaimana dia berdoxology, dia memikirkan tentang rencana Tuhan, “Tuhan sudah hadir dan menggenapkan rencana Tuhan bagi Israel. Terpujilah Dia yang adalah Allah yang harus dipuji di atas segalanya, amin”, dia tahu bagaimana mengagumi Tuhan. Apakah Saudara tahu bagaimana mengagumi Tuhan? Kalau Saudara tidak tahu, mungkin Saudara mengatakan “saya ingin belajar bagaimana mengagumi Tuhan, bagaimana melakukannya”. Melakukannya itu satu hal, Saudara menyadari kesatuan Saudara dengan Kristus, Saudara menyadari bagaimana dekatnya Dia di dalam kehidupan Saudara hari demi hari bukan hanya untuk memberikan hiburan bagi Saudara, tapi juga membuat Saudara merenung bagaimana Saudara harus mengubah hidup. “Kalau begitu sama, saya harus menata hidup kembali. Percuma, saya percaya Kristus, saya harus menata hidup. Tadi bapak mengatakan bukan saya yang menata hidup”, benar, bukan kamu. Kehidupan Saudara di masa lalu tidak ada yang bisa memperbaiki, yang Tuhan nyatakan lewat kehadiranNya adalah bagaimana Saudara hidup ke depan. Mulai sejak Saudara percaya Kristus sampai selanjutnya, apa yang akan Saudara lakukan? Ini adalah saat dimana Saudara mesti belajar mengagumi cara Kristus. Belajar mengagumi cara Dia, belajar mengagumi cinta Dia, belajar mengagumi kerelaan Dia menjadi kosong, belajar mengagumi pengorbanan Dia, belajar mengagumi ketaatan Dia kepada Tuhan. Mari belajar dikagumkan oleh Kristus. Kalau kita tidak mengagumi Kristus, kita tidak bisa hidup. Satu-satunya yang membuat Saudara berubah dari keadaan lama menjadi baru adalah Saudara belajar untuk mengagumi kalau saya menderita bersama dengan Dia itu adalah bahagia, kalau saya dipuji karena Dia berkenan akan hidup saya itu jauh lebih baik dari apa pun. Dengan demikian Saudara berhenti menyiksa diri dengan segala cita-cita kosong yang dikejar oleh manusia. Berhenti mempunyai cita-cita dibuat limpah hidupnya oleh dunia ini. Saudara akan belajar mengalami kelimpahan versi Kristus. Inilah yang Paulus katakan, ini yang harusnya kita lakukan, mari belajar mengagumi Tuhan. Kita perlu melatih diri untuk bebas dari kekaguman kosong, dan belajar menikmati Kristus yang mulia. Sepertinya ini cara yang sederhana, tapi kalau ini kita coba jalankan maka kita tahu bahwa kita benar-benar milik Tuhan. Ini yang akan Paulus nyatakan di bagian selanjutnya, kita ini orang pilihan. Saudara menjadi milik Dia itu bukan urusan Saudara, tapi urusan Dia. Bagaimana kita bisa kuat di dalam Dia? Hanya ketika Saudara belajar mengagumi Tuhan yang sudah memilih Saudara, menjadikan Saudara milikNya, dan memberikan Kristus menjadi Juruselamat Saudara. Kiranya Tuhan makin mengarahkan kita untuk mengagumi Dia.
(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)