Lalu bagaimana kita hidupkan pengertian ini? Jangan seperti orang farisi. “Oh iya, kita mesti hidupkan bangsa lain cemburu sama kita, orang Israel cemburu kepada kita, kalau begitu mari kita poles hidup kita” bukan polesan tetapi keaslian menikmati Tuhan. Sehingga ketika ditanya “mengapa kamu bisa begitu baik?”, kita tidak jawab “karena saya melatih diri”, tidak. Kita jawab “karena Tuhan dekat, saya mencintai Dia. Dan itu sebabnya saya hidup suci. Mengapa saya tidak mau berdosa? Karena Tuhan mengasihi saya?”. Harap kita mengerti konteks ini sehingga ketika Paulus mengatakan, “kalau kamu tidak setia kepada Tuhan, kamu sebagai bangsa juga akan dipotong”. Maksudnya jika Israel gagal membuat bangsa lain cemburu kepada mereka, Tuhan potong mereka. Lalu bagaimana dengan bangsa-bangsa lain yang percaya Kristus? Sama, jika kamu gagal membuat orang lain kagum kepada Tuhan, Tuhan pun akan potong kamu. “Ini susah, ekstrimnya adalah saya mesti benar-benar senang hidup suci, kalau tidak Tuhan akan potong saya begitu ya?”, “iya”. “Kalau begitu hidup Kristen berat”, memang berat. Tetapi yang Tuhan mau ini bukan sebagai individu kita mesti pikul itu sendiri, Tuhan mau kita sebagai komunitas saling membangun untuk hal ini. Tuhan tidak melihat hidup kita sebagai individu. “Kalau kamu tidak setia, Aku hilangkan keselamatanmu”, ini bukan tentang keselamatan individual, ini adalah tentang kehidupan sebagai gereja Tuhan. Akankah Tuhan pakai sebuah gereja? Iya, bagaimana Tuhan bisa pakai sebuah gereja kalau gereja itu menghidupi kehidupan yang membuat orang ingin menikmati Tuhan? “Aku menyukai Tuhanku, Tuhanku mencintai aku, aku dicintai, dipelihara oleh Dia, aku bersama Dia, Dia hadir di tengah tengah aku, Dia dekat dengan aku, maka aku ingin hidup baik. Dan ketika gereja menghidupi kehidupan seperti ini, bangsa-bangsa lain akan datang dan mengatakan, “bolehkah aku kenal siapa Tuhanmu?”. Paulus mengutip Elia di dalam bagian sebelumnya. Dan di dalam kisah Elia dengan Baal, Saudara melihat penuturan Kitab Raja-raja, Saudara langsung tahu, “kalau saya tidak kenal Tuhan dan saya tidak kenal Baal. Saya langsung pilih Tuhan”. Mengapa langsung pilih Tuhan? karena ada api bisa turun dari surga membakar korban. Bukan itu yang utama, yang utama apa? Yang utama adalah aku mau ikut Tuhan, karena ketika aku melihat pameran besar dari Elia, aku mulai menyelidiki seperti apakah penyembah-penyembah Tuhan itu? Itu yang harusnya terjadi. Jadi pameran Elia bukan pameran untuk membuat Israel bertobat. Jadi Saudara bisa bayangkan api turun dari langit tidak membuat Israel bertobat, lalu pameran antara Baal dan Tuhan itu untuk apa? Untuk membuat orang punya entry point, memang mengagumkan, membuat heboh. Lalu orang yang nonton, kalau mereka tidak percaya Baal dan tidak percaya Tuhan, mereka mulai mengamati, Tuhan atau Baal. Sepertinya Tuhan yang benar karena api turun dari langit. Jadi yang membuat mereka bertobat bukan api yang turun, api turun sepertinya tidak berguna. Elia stress dan mengatakan “Tuhan api sudah turun, tapi tidak ada kebangunan”. Tuhan bilang “masih ada 7.000 orang, merekalah yang akan Aku pakai”. Jadi Tuhan pakai umatnya 7.000 orang, itulah bukti paling sah Allah itu adalah Allah Israel. Dan harap kita menjadi umat seperti itu. Susah tidak? Mungkin susah kalau kita melihat ini sebagai kewajiban, tapi tidak susah kalau kita lihat ini pun sesuatu yang kita perlukan. Billy Graham mengatakan hidup Kristen seperti itu, untuk taat Tuhan ada goncangan besar sepertinya susah setengah mati, tidak mungkin. Tapi begitu engkau sudah mengerti indahnya Injil, langsung mulus. Mulus bukan berarti tidak ada dosa, tidak ada pergumulan, bukan. Tapi Saudara mulai mengerti apa itu menikmati Tuhan. Dan inilah yang akan membuat orang tertarik untuk datang kepada Tuhan. Kiranya Tuhan pakai kita sehingga kehidupan kita, baik didalam senang, susah, biarlah semua yang kita jalani mengekspresikan Tuhan yang baik yang hadir. Dan membuat orang ingin tahu “pengharapan apa yang ada padamu. Aku ingin tahu bagaimana hidup seperti kamu”. Kiranya Tuhan memberkati kita.

(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)

« 3 of 3