Maka Paulus mengatakan bangsa lain akan jadi guru bagi Israel. Kalau ada bangsa lain mendengar, tentu mereka akan mengatakan “kalau begitu kami lebih tinggi dari Israel”, ini yang Paulus mau cegah, “tidak mungkin, kamu tidak lebih tinggi dari Israel karena Tuhan tidak pernah tarik setianya dari Israel”. Lalu Paulus mengatakan di dalam ayat yang ke-25, “saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai”, maksudnya “hei bangsa lain, jangan sombong, saya mau kamu mengetahui rahasia ini. Rahasia itu bukan artinya rahasia, ada satu informasi yang tidak ada orang tahu, lalu Paulus membuat penasaran dengan bilang “kamu mau tahu tidak? Saya ada rahasia, ini ada gosip baru”, lalu bangsa lain langsung dengarkan, buka telinga “ada gosip apa Paulus?”, bukan. Maksudnya rahasia adalah sebelum dinyatakan Tuhan belum pernah beri tahu, tapi setelah dinyatakan maka Tuhan katakan apa yang Tuhan mau nyatakan itu itu rahasia. Rahasia, maksudnya adalah sebelum waktu dinyatakan tidak ada orang tahu, tapi sekarang dinyatakan. Jadi Paulus mengatakan ada sesuatu pernyataan bagi kamu yaitu Israel telah menjadi tegar sampai jumlah bangsa-bangsa lain telah masuk. Dengan jalan demikian, seluruh Israel akan diselamatkan. All Israel/ seluruh Israel ini kalimat yang berulang muncul di dalam kitab sejarah Israel, terutama Tawarikh. Dan tujuan penulis Kitab Tawarikh tulis seluruh Israel, terutama di dalam periode setelah kerajaan pecah adalah menunjukkan bagi Tuhan Israel tidak pernah pecah, bagi Tuhan Israel Utara dan Selatan tetap satu. Utara dan Selatan adalah anak-anaknya Tuhan. Tuhan tidak berhenti mencintai Israel yang membangkang. Mengapa Tuhan tidak berhenti mencintai? Ini yang kita bisa dapatkan dari relasi Tuhan dengan Israel. Itu sebabnya perkataan all Israel, itu terus ditekankan di dalam Kitab Suci terutama dalam periode setelah kerajaan ini pecah. Di dalam Kitab Tawarikh ada 2 kali perayaan Paskah, pertama oleh Hizkia, kemudian oleh Yosia. Di dalam komentar dari Tawarikh, maksudnya dari sang penulis dikatakan “baik Hizkia maupun Yosia mengadakan Paskah bagi seluruh Israel”, seluruh Israel. Lalu tugas yang diberikan oleh Hizkia dan juga Yosia kepada para imam dan kaum Lewi adalah memberikan undangan dan juga memberikan pengajaran dan ajakan untuk berpaskah kepada seluruh Israel. Jadi orang Lewi bertugas mengajar umat, siapa saja yang mau belajar baik Selatan maupun Utara. Dan di dalam Kitab Tawarikh segera setelah kerajaan itu pecah, dikatakan ada kalimat yang sangat penting. Orang-orang yang takut akan Tuhan di daerah Utara datang ke Yerusalem, membentuk satu kesatuan Israel di dalam kaum pilihan. Maka ketika orang bangsa lain mengatakan “kami sekarang lebih spesial dari Israel. Karena Israel sudah keras hati, sudah tidak ada harapan, budayanya terlalu kacau, terlalu menolak Tuhan, tidak seperti kami, mereka menyalibkan Mesias sudah begitu masih diberikan belas kasihan, mereka masih menolak”, tapi Paulus mengatakan “Tuhan tidak melupakan kasih setiaNnya”. Di dalam bagian selanjutnya setelah kehidupan Paulus, setelah Paulus mati, di Yerusalem itu hancur di tahun 70. Jadi mungkin Paulus tidak mengerti, ini yang kita bisa tafsirkan. “Paulus kamu mengatakan Tuhan akan menyelamatkan seluruh Israel. Kamu tidak tahu Bait Suci akan hancur” setelah Paulus mati tidak berapa lama Yerusalem dihancurkan. Sudah itu Bait Suci dihancurkan, sampai sekarang tidak ada lagi Bait Suci. Jadi Paulus salah menebak, Paulus mengatakan Tuhan akan menyelamatkan seluruh Israel, tetapi Bait Suci pun hancur. Tapi Saudara mesti tahu di dalam teologinya Paulus, Bait Suci itu tidak pernah jadi center. Di dalam ajarannya, Paulus menjadikan budaya ekspresi agama dia berpusat ke Bait Suci, kalau kita baca di Kisah Rasul. Dia pergi ke Bait Suci setelah memberikan persembahan untuk orang Kristen di sana, dia beribadah ke Bait Suci lalu mendedikasikan komitmen dia di Bait Suci. Jadi dia mempunyai ibadah yang berpusat ke Bait Suci secara praktek dia sebagai orang Yahudi, tapi di dalam teologi dia tidak pernah ada penekanan bahwa Bait Suci itu sentral, Kristus itu yang sentral. Jadi di dalam pengertian Paulus, Bait Suci tidak lagi relevan sebagai bangunan. Boleh ada boleh tidak? Paulus tidak menganggap Bait Suci harus dipertahankan. Makanya ketika dia mengatakan “Israel akan diselamatkan”, itu tidak berarti Bait Suci akan kekal. Lalu Israel sebagai bangsa akan pulih lagi, lalu ada raja memimpin Israel, bukan. Tapi yang Paulus maksudkan adalah setiap kali Tuhan berikan janji, selalu akan ada penggenapan di dalam cara yang besar, yang kita tidak tahu, tapi Tuhan akan kerjakan, ini yang Paulus mau katakan. Karena waktu Tuhan menunjukkan kesetiaan kepada Israel dan Tuhan tidak ubah, pada waktu itu kita tahu Tuhan menunjukkan kesetiaan yang sama kepada kita. Jadi tahu dari mana Tuhan itu setia? Tahu dari cara Dia memperlakukan Israel. Maka Saudara bisa bayangkan Israel bangsa yang sangat keras hati, menolak Mesias, menolak rasul-rasul, tetapi Paulus mengatakan Tuhan tidak pernah menghilangkan kasih setia-nya. Dikatakan di dalam ayat 26, “dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan”, all Israel. Seperti ada tertulis “dari Sion akan datang Penebus, yaitu Kristus, dan Dia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub. Dan inilah perjanjianKu dengan mereka apabila Aku menghapuskan dosa mereka mengenai Injil mereka adalah seteru Allah oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang”. Tuhan mencintai Israel, karena Tuhan berjanji kepada nenek moyang mereka. Kesalahan mereka sekarang seperti akan diperbaiki oleh Tuhan sendiri oleh karena kesetiaanNya kepada para nenek moyang.
Sekarang kita masuk ke dalam sebuah perdebatan yang sangat keras di dalam dunia Perjanjian Baru yaitu apakah benar Israel akan diselamatkan sebagai bangsa atau bagaimana? Kelompok pertama mengatakan Israel akan dipulihkan sebagai bangsa dan ini adalah janji Tuhan. Jadi akan ada Israel yang jadi umat Tuhan lagi. Tapi kebanyakan ahli Perjanjian Baru menolak pendapat itu dengan mengatakan Tuhan berkenan menyelamatkan kaum pilihan saja. Dari dulu rencana Tuhan seperti itu, kaum pilihan dari tengah-tengah Israel tetap akan dimunculkan. Maka yang Paulus sedang tekankan menurut tafsiran kelompok yang kedua adalah bahwa setiap kali kita punya pandangan tentang sebuah bangsa, bahwa ini adalah bangsa yang keras, tidak mungkin lagi terima Tuhan. Pada waktu itu Tuhan akan menegur dengan membuktikan bahwa bangsa yang keras ini tetap akan Tuhan kasihi dan banyak orang akan Tuhan bangkitkan menjadi percaya dari tengah-tengah mereka, ini yang terjadi di dalam abad pertama juga. Paulus mengingatkan bangsa-bangsa lain, Tuhan mencintai Israel dan Tuhan tidak lupa janjiNya. Maka akan ada pertobatan dari orang-orang pilihan Tuhan di tengah-tengah Israel secara banyak. Tuhan akan munculkan dan mereka akan kembali ke Tuhan, inilah janji Tuhan. Mereka akan percaya Kristus, mereka akan menerima.Yesus dari Nazareth itu menjadi Juruselamat mereka dan mereka akan menjadi seperti orang-orang Kristen lain. Mereka akan belajar dari bangsa-bangsa lain, “engkau begitu baik hidupnya. Mengapa?”, “karena kami tunduk kepada Kristus, Mesiasmu dan Mesiasku”, dan mereka akan datang kembali kepada Sang Kristus.