Jadi bagaimana orang berdosa yang sudah punya unrighteous bisa menjadi righteous? Dengan Injil, hanya Injil, bukan pendidikan, bukan latihan, bukan baca buku, bukan yang lain-lain. Tapi Injil ini harus disertai dengan pelatihan, pendidikan, baca buku dan lain-lain karena Injil ini adalah awal yang akan menuntun orang ke dalam iman. Memimpin dari iman menuju kepada iman. Dalam hal apa iman ini berguna bagi kita? Dalam hal memberikan kita kebenaran, righteousness, baik di dalam status dan diri maupun dalam ekspresi keluar. Maka Injil sedang mengerjakan hal yang penting sekali, mengubah kita menjadi milik Tuhan baik secara status maupun secara tindakan. Mengapa secara tindakan kita bisa baik? Karena tindakan di dalam unrighteousness itu digantikan dengan kebenaran. Setelah unrighteousness digantikan dengan kebenaran, baru Saudara akan mulai melihat fakta-fakta dengan benar. Baru bisa melihat alam dengan benar, melihat Kitab Suci dengan benar, melihat pemerintahan dengan cara yang tepat, melihat politik dengan cara yang tepat. Dan Saudara pelan-pelan akan dibangun kerangka worldview yang benar, oleh karena unrighteousness dalam diri Saudara sudah tidak ada lagi dan diganti dengan kebenaran. Inilah yang dinyatakan Paulus mengenai kebenaran di dalam Injil. Kiranya ini boleh kita ingat dan kita terus-menerus dibentuk oleh Tuhan melalui kebenaran.

(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)

« 6 of 6