Tapi ingin dihakimi tanpa ada jalan keluar itu bukan tanda Saudara diselamatkan. “Saya yakin saya layak dihakimi oleh Tuhan”, tapi kita tidak ingin diampuni oleh Dia, itu ada problem besar. Kalau saya hidup tanpa pengampunan Tuhan berarti saya akan hidup dalam murka Tuhan, dan itu sangat menakutkan. Saya tidak bisa hidup dengan menghadapi Tuhan sebagai pemberi murka bagi saya. Maka di satu sisi saya sadar saya layak dihakimi Tuhan, saya seharusnya dihukum, tapi di sisi lain saya ingin diampuni Tuhan, saya ingin Tuhan mengasihi saya, saya tidak ingin Tuhan jauh dari saya. Dan ini yang Daud katakan di Mazmur 51, “Tuhan, jangan ambil RohMu yang kudus dari padaku, saya tidak mau Tuhan terus memusuhi saya, saya tidak mau Tuhan keras kepada saya dan menghakimi saya meskipun saya sudah jahat kepadaMu, saya mohon diampuni”. Jadi kesadaran akan dosa harus diikuti dengan kesadaran perlunya diampuni.

Paulus sedang mengatakan kalau Tuhan memberikan Taurat untuk menunjukan dosamu, maka Tuhan tidak memaksudkan Taurat sebagai jalan untuk kamu pulih dengan Tuhan. Karena Taurat yang sama membongkar salahmu, Taurat yang sama tidak mungkin dipakai untuk menunjukan kamu oke. Bayangkan anehnya, ketika Taurat di ayat pertama mengatakan “kamu berdosa”, di ayat kedua “its okay”, ayat 3 “kamu orang berdosa”, ayat 4 “God loves you”, tidak bisa. Maka Taurat menawarkan berkat dan kutuk. Berkat ketika Tuhan memutuskan untuk mengampuni. Kutuk, ketika Tuhan memutuskan untuk menghakimi. Ini pengertian yang dibagikan di bagian belakang Taurat, di Kitab Musa, yaitu di dalam Kitab Ulangan. Kita belum sempat selidiki Taurat dengan lebih detail di PA, tapi saya ingin suatu saat bagikan bahwa di dalam Taurat itu ada gerakan dari firman Tuhan. Bagian pertama dari Taurat, Kitab Keluaran dan Kitab Imamat sangat menekankan apa yang harus Israel jalankan. Bagian belakangan sangat menekankan apa yang Tuhan pilih untuk kerjakan. Ini penting untuk kita pahami, bagian awal dari Keluaran, Imamat dan Bilangan sangat menekankan tentang apa yang harus kamu kerjakan. Tapi di Kitab Ulangan, Musa lebih banyak menekankan apa yang Tuhan pilih untuk kerjakan. “Tuhan memilih untuk memurkai kamu karena kamu jahat dan melawan firman”. “Tuhan memilih untuk memberkati kamu karena Dia memutuskan untuk mengampuni kamu dan mengasihi kamu”. Jadi pilihan Tuhan untuk murka atau pun berbelas kasihan, itu dibagikan di dalam Kitab Ulangan. Tuhan memilih untuk memurkai Israel karena Israel menyembah berhala, Israel melakukan tindakan jahat. Mengapa Tuhan memilih untuk memberkati Israel? Karena Tuhan ingin memberkati. Ini tidak imbang. Di dalam pernyataan berkat, Tuhan mengatakan “jika engkau tetap hidup di dalam perjanjian, maka Aku akan memberkati kamu”. Jadi Israel cukup mempertahankan keadaan mereka sekarang, tidak perlu menambahkan apa-apa lagi, Tuhan akan mengerjakan semuanya. Namun Tuhan akan memberikan kutuk kalau Israel memutuskan untuk melanggar apa yang sudah diatur di awal. Jadi Saudara bisa melihat Tuhan memutuskan memberkati mereka bukan karena mereka melakukan sesuatu. Tuhan memutuskan untuk memberkati mereka karena janji “kalau kamu melakukan apa yang Aku perintahkan, Aku akan memberkati kamu”. Dan itu sudah Tuhan berikan sebagai keadaan awal. Jadi Tuhan memberikan keadaan awal dimana Dia memberikan berkat, namun Israel kehilangan  berkat itu karena melanggar firman Tuhan. Sehingga dosa muncul dan Tuhan murka. Namun ketika Tuhan memberkati, itu bukan karena peristiwa yang dilakukan oleh seseorang ataupun prestasi yang mereka capai. Tuhan memberkati mereka karena Tuhan mengikat janji dengan Abraham, Ishak, Yakub, ini awal dari Kitab Keluaran. Jadi di Kitab Keluaran ditekankan mengapa Tuhan memilih untuk memberkati Israel. Di tengah-tengah tuntutan Israel harus kerjakan apa, di bagian akhir dari Kitab Musa, yaitu Kitab Ulangan, ditekankan lagi mengapa Tuhan memilih untuk mengasihi kamu. Jadi Tuhan adalah Tuhan yang mengasihi Israel karena janjiNya kepada Abraham, bukan karena apa yang Israel kerjakan. Ini yang Paulus mau bawa dalam pengertian Taurat. Mengapa ada Taurat? Karena kamu harus dibongkar kesalahannya, Tuhan harus tunjukan kesalahanmu dimana. Lalu bagaimana saya dikasihi? Ketika kamu datang kepada Kristus. Apa itu datang kepada Kristus? Dalam ayat yang ke-22 dikatakan “kebenaran Allah karena iman kepada Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya sebab tidak ada perbedaan”. Orang percaya akan diselamatkan, ini pengertian yang kita tahu dari sola fide, hanya karena iman. Mengapa Saudara selamat? Karena percaya. Percaya apa? Ini yang harus kita ketahui. Bukan percaya bahwa saya selamat tapi percaya bahwa saya layak dihakimi dan Kristus adalah yang akan menyelesaikan penghakiman itu. Dua ini yang dimaksud dengan percaya. Saudara tidak bisa dibilang sebagai orang yang percaya kalau Saudara tidak sadar bahwa Saudara harusnya dihakimi. Iman adalah kesadaran bahwa seharusnya saya dihakimi. Iman adalah kesadaran bahwa saya perlu pengampunan Tuhan. Dan iman adalah kesadaran bahwa saya bisa mendapatkan pengampunan itu melalui keterkaitan dengan Kristus. Itu sebabnya di ayat 22 dikatakan kebenaran Allah dinyatakan bukan lewat menjalankan Taurat, tapi kebenaran Allah dinyatakan di dalam iman kepada Kristus. Iman yang menyadari bahwa Taurat membongkar dosa kita dan iman yang menyadari bahwa saya harus berpegang kepada Kristus, saya harus ada di dalam Dia. Maka Paulus sedang memperkenalkan tentang Kristus, Kristologi yang sangat dalam di sini. Sayang sekali banyak dari kita yang meremehkan pengertian beriman kepada Kristus, seringkali kita merangkum berita Injil sebagai Yesus mati di atas kayu salib menebus dosa kita setelah itu Dia bangkit, selesai. Pokoknya tugas Dia adalah mati di salib dan menebus dosa kita. Tapi Paulus sedang menjelaskan yang lebih dalam dari itu. Yesus bukan cuma mati menebus dosa kita, Yesus adalah yang akan diidentikan dengan kita, ini poin penting. Harap Saudara mengerti. Yesus siapa? Yesus itu bukan orang, pribadi yang kepadaNya saya percaya lalu saya dapat sesuatu. Tapi Yesus adalah yang saya akan dikaitkan dengan Dia. Ini cara Tuhan. Bagaimana cara Tuhan membebaskan Israel? Dengan cara memberikan Kristus. Bagaimana cara Tuhan membebaskan bangsa-bangsa lain? Dengan cara memberikan Kristus.

« 4 of 6 »