Hal kedua, kondisi dunia yang buruk, yang nanti akan dipulihkan oleh Kerajaan Allah tidak menjadi halangan bagi orang Kristen menyatakan kehadirannya. Hadirnya orang Kristen di dalam dunia ini tidak bisa dibatalkan pengaruhnya oleh dunia yang jahat. Maka Kekristenan ada di dalam dunia dan memberi buah. Buah itu apa? Buah itu adalah keadaan baru, kondisi baru yang Tuhan berikan kepada saya di dalam Kristus, penebusan, keselamatan, pembenaran saya ini akan terekspresikan keluar, inilah buah. Buah adalah saya yang dari dalam, keluar lewat tindakan fisik, diri saya di dalam yang ada Roh Kudus yang adalah Kristus, diriku didalam yang sudah diperbaharui oleh Tuhan, ini yang diekspresikan keluar. Waktu aku ekspresikan ini keluar, dunia seperti tidak bisa tampung, tidak ada keindahan yang dialami, yang dipahami oleh dunia ini ketika mengalami keadaan saya yang baru itu. Keadaan baru dan dunia seperti tidak nyambung. Waktu saya menjalankan hidup, saya tidak bisa klop dengan dunia ini. Lalu saya berhenti jalankan Kekristenan? Tidak, saya tetap jalankan karena waktu saya jalankan, saya akan melihat Tuhan kerja merubah dunia ini menuju baru. Nilai ini yang harus kita perjuangkan bahwa Allah kita adalah Allah yang akan kerja, membimbing kita, memberikan kepada kita kekuatan. Dialah yang menghasilkan buah di dalam kita, sehingga kita mengubah kondisi. Kehadiran orang Kristen adalah kehadiran yang mengubah. Mengapa bisa mengubah? Karena perubahan itu dari Tuhan. Tuhan membuat perubahan nyata didalam dunia lewat pekerjaan Dia. Di dalam Injil Yohanes pengertian ini jelas di pasal 15, Tuhan adalah Sang Pemberi buah dan buah itu dinyatakan lewat orang Kristen. Orang Kristen adalah orang yang akan menjalankan pekerjaan Kristus. Waktu Kristus ada di dunia, Dia mengatakan Dia adalah Pokok Anggur. Saudara tidak lihat buah anggur keluar dari pokok, buah anggur itu keluar dari carangnya. Jadi pokok anggur tidak menghasilkan buah. Berarti Yesus tidak ada buah? Bukan, Yesus menghasilkan buahNya lewat kita. Jadi yang dihasilkan oleh Roh di dalam diri kita adalah buah Kristus. Kristus rela hidup dengan kehilangan kemuliaan. Waktu Dia ada di dunia, Dia tidak menunjukkan hal yang merubah dunia, seperti Dia gagal di atas kayu salib. Pendeta Stephen Tong mengatakan ketika Tuhan Yesus ada di dalam dunia, Dia belum dirikan Kerajaan Allah menjadi nyata, Dia belum melakukan apapun yang membuat perubahan di dalam dunia, Dia tidak menyatakan kehadiran lewat pendirian gereja, pendirian sekolah, pendirian universitas, perombakan politik, menjadikan politik jadi Kristen, tidak. Semua perubahan yang terjadi justru terjadi oleh orang Kristen. Yesus bahkan mengatakan “kamu akan kerjakan hal lebih besar dari Aku”. Orang Kristen kerjakan hal lebih besar dari Kristus, mana mungkin? Mengapa itu bisa terjadi? Karena Kristus rela lakukan itu. Dia datang ke dalam dunia, Dia sembunyikan diriNya di dalam kehinaan, lalu semua hal yang bagus Dia mau kerjakan, Dia kerjakan lewat orang lain. Seperti orang lain yang dapat nama, seperti gereja yang dapat nama. Siapa yang ubah Kekaisaran Roma jadi Kristen? Yang ubah adalah orang Kristen, bukan Kristus langsung. Siapa yang membuat Injil tersebar ke seluruh dunia? Orang Kristen, bukan Kristus langsung. Buah dari hidup Kristus menjadi nyata lewat orang Kristen, bukan lewat kehidupan Kristus. Apakah Kristus gagal? Tidak, karena Dia memang menjadi pokok anggur, bukan menjadi carang yang menghasilkan buah. Dia adalah pokok, lalu kita adalah carangnya. Dan kita berbuah lebat karena Dia. Maka di dalam ayat 5 pasal 15 Injil Yohanes, Yesus sudah mengatakan dengan jelas bahwa “di luar Aku kamu mati. Di luar Aku, kamu tidak bisa menghasilkan apapun. Tapi jika kamu ada di dalam Aku, kamu akan berbuah lebat. Jadi Tuhan sudah menyatakan semua pekerjaan yang Dia rancang berdasarkan BapaNya akan digenapi lewat orang Kristen. Orang Kristen yang akan tunjukkan keindahan Kristus di dunia ini dari Yerusalem sampai Yudea, sampai Samaria, sampai Ke Ujung Dunia, semua dinyatakan oleh orang Kristen. Jadi Kristus adalah pokok anggur dan kita semua menjadi buah anggur yang berlimpah, yang dinikmati oleh dunia ini, karena Kristus. Jadi pengharapan keindahan Kristus lewat buah dijalankan oleh orang Kristen dan ini sesuatu yang akan menjadi sempurna nanti. Maka Paulus menjelaskan buah itu sebagai sesuatu yang akan kita nikmati dengan sempurna nanti. Tuhan mulai kerja sekarang sampai dunia ini menjadi bumi yang baru di dalam kerajaan Allah. Ketika Tuhan menyatakan DiriNya lewat kehadiran Roh Kudus di dalam diri orang Kristen, Tuhan sedang melakukan sesuatu mengubah lingkungan. Kehadiran Saudara adalah kehadiran yang merubah lingkungan, lingkungan kerjamu, lingkungan rumahmu, lingkungan tempat tinggalmu, lingkungan pergaulanmu pelan-pelan akan Tuhan ubah. Tuhan kerja lewat diri Saudara dan pekerjaan itu akan mengubah lingkunganmu. Yang Paulus tekankan di dalam pengertian buah adalah pekerjaan Tuhan yang akan mengubah kondisi nanti, belum sekarang tetapi nanti. Sekarang sudah mulai, tapi akan mendapatkan kesempurnaannya nanti. Itu hal kedua. Hal pertama buah selalu berkait dengan kondisi hidup baru. Hal kedua, buah selalu berkait dengan perubahan di sekitar.