(Keluaran 20: 1-3, 6:1-7)
Ketika kita melihat Keluaran 20, Tuhan memberikan pola perjanjian yang mirip dengan pola perjanjian antara raja yang menang perang dengan bangsa yang ditaklukan. Dalam dunia Timur Dekat Kuno, kalau ada satu raja mengalahkan raja yang lain, maka dia bisa memilih cara untuk bertindak kepada kerajaan yang kalah itu. Yang pertama dia bisa bunuh semua orang, memastikan tidak ada yang bangkit untuk melawan dia kembali. Atau yang kedua, dia bisa membunuh semua laki-laki lalu mengambil semua perempuan untuk dijadikan budak. Atau yang ketiga, dia bisa mengambil orang-orang yang kuat untuk dijadikan orang pekerja rodi dan membunuh yang lain, mereka secara jumlah tetap kecil tetapi ada kekuatan laki-laki yang kuat dijadikan budak oleh bangsa yang memang. Jadi ada satu raj mengalahkan raja yang lain, dia akan menghancurkan kerajaan itu lalu memilih “saya akan apakan kerajaan yang kalah ini?”. Dan dari keputusan yang dia ambil, dia akan mengikat perjanjian “aku raja yang menang, sekarang memperbudak kamu. Aku raja yang menang, sekarang menaklukan kamu untuk menjadi bangsa jajahanku. Aku raja yang menang sekarang menyatakan semua kamu adalah budak-budak yang bekerja di dalam kerajaanku”. Ini kebiasaan yang terjadi di dalam bangsa-bangsa kuno. Satu bangsa yang mengubah kebiasaan ini adalah satu bangsa yang bernama Babel, karena ketika Babel menaklukan satu daerah, dia akan pilih orang-orang pintar yang muda lalu dibawa ke kerajaannya. Yang laki-laki tua dibiarkan disitu, yangkuat-kuat dan ahli perang semua dibunuh, karena dia tidak mau ada ancaman. Yang muda-muda dan pintar diambil, karena dia mulai menyadari otak lebih berharga dari pada otot. Orang bisa punya otot yang kuat, tapi kalau otaknya tidak ada, itu tidak banyak berguna bagi Babel. Karena itu dia ambil anak-anak muda, dia jadikan salah satu orang Babel lalu mulai dididik dengan kebiasaan Babel. Mereka akan diberikan nama-nama Babel, mereka akan diberikan pengetahuan-pengetahuan dari Babel, mereka akan diberikan iman agama kepada dewa-dewa Babel. Ini merupakan terobosan, karena sebelum Babel tidak ada bangsa yang melakukan hal itu. Sebelum Babel ada bangsa besar yang bernama Asyur, yang Asyur kerjakan adalah ketika menaklukan satu daerah, satu kelompok orang yang masih hidup diangkut lalu ditaruh di tempat yang lain untuk mengurusi tanah di daerh jajahan lain. Jadi yang dia kerjakan cuma cabut lalu taruh di tempat lain. Tapi Babel punya terobosan “saya mesti ambil anak-anak muda yang potensial lalu jadikan mereka pegawai-pegawai di kerajaan Babel”. Bisa dibilang Babel itu negara pertama yang memikirkan kemajuan budaya di dalam otak orang-orang yang berada di luar kerajaannya. Maka sebelum Babel, semua raja-raja akan menaklukan semua bangsa, lalu mengikat perjanjian “sekarang engkau budak saya. Karena engkau budak saya, maka engkau harus tunduk kepada syarat-syarat yang aku berikan. Lalu syaratnya ada beberapa poin. Waktu kita lihat Keluaran 20 sepertinya Tuhan bekerja dengan cara yang mirip. Tuhan memberikan perjanjian, Tuhan memberikan poin-poin yang harus ditaati, tapi kalimat awalnya sangat berbeda dengan kerajaan dunia ini. Karena kerajaan dunia mengatakan “aku memperbudak kamu” ini syaratnya, sedangkan Tuhan mengadakan “Aku membebaskan kamu, maka inilah syarat untuk kamu hidup di dalam perjanjian dengan Aku”. Tuhan tidak mengatakan “sekarang kamu budak saya”, Tuhan tidak menekankan “sekarang saya bebaskan kamu dari perbudakan, orang Mesir sudah tidak diikat oleh perbudakan”. Karena itu sekarang mereka mengikat perjanjian dengan Tuhan sebagai orang bebas. Sebagai orang bebas mereka mengikat perjanjian, dan Tuhan adalah Allah yang membebaskan mereka. Karena itu yang Tuhan mau mereka berikan kepada Tuhan adalah perasaan syukur “sebab saya sudah dibebaskan”. Ini merupakan hal yang sama yang Tuhan kerjakan bagi kita sekarang, kita sudah dibebaskan Tuhan dari dosa, maka Tuhan memerintahkan kepada kita bagaimana caranya kita harus hidup. Kalau kita belum dibebaskan dari dosa, kita masih berada di dalam belenggu dosa, semua kebenaran Firman yang diberitakan, kita tidak akan amini dan laksanakan. Tapi karena Tuhan sudah membebaskan kita, memberikan penebusan di dalam Kristus dan memberikan hidup baru di dalam penyucian darah Kristus, maka kita sekarang boleh mengikat perjanjian dengan Tuhan. Inilah cara Tuhan bekerja, diselamatkan dulu lalu diikat perjanjian, diselamatkan dulu lalu diatur bagaimana cara kamu harus hidup. Tidak ada orang yang merasa Tuhan hutang sama dia kalau dia mengerti cara ini. Tidak ada orang yang merasa “saya merasa rugi kalau Tuhan panggil saya” kalau dia mengerti cara ini. Sebab Israel yang sudah dibebaskan dari Mesir sekarang adalah bangsa yang bebas, lalu mereka mengikat perjanjian dengan Tuhan dan Tuhan berikan syarat-syarat perjanjian setelah mereka dibebaskan. Waktu kita dibebaskan dari dosa, kita bisa datang kepada Tuhan, tapi dunia ini menawarkan konsep yang palsu, “kamu mengapa datang kepada Tuhan? mengapa kamu mengorbankan kebebasanmu untuk datang kepada Tuhan?”. Banyak orang Kristen yang merasa kalau setia kepada Tuhan itu adalah satu perbudakan yang berat, satu pembatasan kebebasan. Dunia menawarkan kebebasan untuk membelenggu manusia. Tuhan membebaskan manusia untuk manusia rela tunduk kepada Tuhan, ini beda sekali. Dunia menawarkan bebas tapi setelah kita dihisap ke dalam, kita susah sekali untuk keluar. Sedangkan kalau kita ikut Tuhan, Tuhan akan bebankan salib yang adalah ringan dan enak, demikian kata Tuhan Yesus. Orang yang melayani Tuhan capek, setelah capek tetap ada sukacita. Ada orang yang terikat dengan hobinya, ada orang yang terikat dengan kenikmatan-kenikmatan waktu santai. Ada anak muda yang terlalu banyak santai, ketika disuruh kerja, sudah tidak bisa mengerti bagaimana cara kerja. Inilah penyakit-penyakit dunia yang menawarkan kebebasan semu, tetapi setelah Saudara masuk ke dalam kebebasan, kebebasan itu menjadi belenggu. Orang yang sudah terbelenggu oleh dunia bertanya “ada tidak cara keluar?” Tuhan akan mengatakan “Saya yang akan bebaskan kamu”. Maka perbudakan Israel oleh Mesir menjadi lambang perbudakan dunia ini terhadap orang-orang yang hidup sekarang. Mesir dulu adalah negara dengan budaya yang sangat maju. Mereka punya konsep pikir yang tidak hanya di dunia ini, tapi juga dunia yang akan datang. Mereka membuat mumi dari orang-orang yang sudah mati, karena mereka tahu jiwa mungkin akan kembali lagi, waktu jiwa balik lagi setidaknya tubuhnya masih ada. Mereka punya tekhnologi yang mengherankan orang sekarang. Orang Israel kalau disuruh memilih ikut Tuhan di padang gurun atau ikut belenggu Mesir tapi ditempat budaya maju seperti di Mesir, mereka akan pilih lebih baik di Mesir. Kita bingung, waktu lihat Mesir begitu berkilau, Mesir menawarkan hal yang begitu indah, tapi waktu di dalam saya diperbudak, saya tidak beribadah kepada Allah sejati, saya tidak punya kebebasan, saya diperintah-perintah. Tetapi kalau saya ikut Tuhan, saya dibebaskan, tapi saya ikut Tuhan di padang gurun. Orang Israel belum mengerti bahwa ikut Tuhan itu yang terbaik, orang Israel belum bisa melihat bahwa kalau ikut Tuhan segala keindahan dunia redup. Ini yang Tuhan mau orang Israel mengerti, maka Dia katakan “Aku bebaskan kamu, setelah engkau bebas, Aku memberikan peraturan kepada kamu”. Allah kita bukan Allah penindas. Kalau Saudara baca Perjanjian Lama dan sepertinya Allahnya kejam, Saudara salah baca. Karena banyak bagian di mana Allah terlalu cinta kepada Israel, sehingga kesabaranNya menunjukkan cinta kasihNya yang besar. Bagian ini mengatakan “Aku sudah membebaskan kamu maka Aku mengikat perjanjian”. Bandingkan dengan raja lain “aku sudah taklukan kamu, maka kamu harus menurut kepada saya”. Tapi Tuhan mengatakan “sekarang kamu bebas, sekarang Saya ikat perjanjian dengan kamu”. Waktu Tuhan menyatakan peraturan, Dia mengatakan “kalau Israel menyembah dewa-dewa lain, Saya akan buang Israel” tapi pada faktanya Tuhan belum buang sampai ratusan tahun. Israel ketika terpecah, yang Utara baru Tuhan buang kepada Asyur, tahun 700an sebelum masehi. Yang Selatan Tuhan buang kepada Babel, tahun 500an sebelum masehi. Berarti Tuhan ratusan tahun sudah bersabar kepada mereka. Kalau Tuhan tidak sabar, tidak mengasihi, maka kita yang salah baca. Lalu apakah Perjanjian Baru itu Allahnya pengasih, pemaaf, tidak menghukum, salah! Ananias dan Safira adalah contoh yang dihukum, waktu mereka memberi janji iman, mereka menipu, maka matilah. Jadi waktu Perjanjian Baru Tuhan juga menghukum, Perjanjian Lama Tuhan juga mengasihi dan adil. Tuhan juga mengasihi dan adil di Perjanjian Baru. Maka sifat Tuhan yang tidak berubah terus dinyatakan di sepanjang Alkitab kita. Mari kita peka melihat. Tuhan mengikat perjanjian dengan Israel, lalu Tuhan mengatakan ada rangkuman 10 pengajaran dan kita sampai pada yang pertama. Tuhan mengatakan “jangan ada padamu allah lain dihadapanKu”. Pdt. Stephen Tong mengatakan di hadapanKu berarti Tuhan tidak mau ada orang menyembah Tuhan sambil hatinya selain condong kepada Tuhan juga condong kepada dewa-dewa lain, juga condong kepada hal-hal yang lain. Tuhan mau ada satu hati yang utuh dipersembahkan kepada Tuhan waktu orang itu menyembah Tuhan. Saya harap selain mendengarkan khotbah ini, Saudara juga terus mendengarkan bagian-bagian lain, banyak orang penting membahas 10 Hukum. Pdt. Stephen Tong mengatakan waktu kita datang kepada Tuhan, dihadapan Tuhan jangan ada allah lain. Waktu Saudara datang, fisik Saudara sujud kepada Tuhan, hati Saudara sujud kepada yang lain, ini adalah pelanggaran. Maka kita harus mengerti bagaimana caranya kita harus menyembah Tuhan dengan hati yang sungguh dan bagaimana caranya kita meng-Tuhankan hanya Dia dan tidak yang lain. Kita orang Kristen yang sudah benar-benar Kristen pasti tidak mau memiliki dewa-dewa lain di dalam diri. Tapi ada orang lain yang masih bingung antara beribadah kepada Tuhan atau beribadah kepada dewa-dewa lain. Ada yang suka menggabungkan seluruh dewa-dewa itu dan mengatakan “biarlah saya diperkaya dengan banyak dewa”. Tapi kalau kita suah bersungguh-sungguh kepada Tuhan, yang kita sudah tidak percaya lagi ada kekuatan-kekuatan apapun, tetapi mungkin dalam hati masih ada hal yang lebih kita idam-idamkan dari pada Tuhan, inilah yang dimaksudkan ada allah lain. Mengapa Allah menyatakan hanya Dia yang harus disembah sebagai Allah? Jawabannya ada beberapa poin di Kitab Kejadian dan nanti akan kita fokuskan di Kitab Keluaran 6.
Di dalam Kejadian 1, Tuhan mengatakan “Aku adalah Allah Pencipta” Dialah satu-satunya yang mencipta, tidak ada yang lain. Ada mitologi kuno yang anehnya bukan main, ada yang mengatakan 2 kekuatan dewa yang berkelahi, kemudian ketika berkelahi ada 1 dewa yang dipenggal kepalanya lalu dipotong badannya. Darahnya mengalir lalu menjadi sungai Efrat, dan badannya membusuk lalu muncullah manusia dari badannya, jadi kita ini bangkai dewa, mengerikan sekali. Tetapi Allah mengatakan Dialah satu-satunya Pencipta, Dia mencipta dengan maksud Dia tidak mencipta karena kebetulan terjadi. Manusia tidak kebetulan terjadi. Tetapi kalau manusia mau menyingkirkan Sang Pencipta, dia akan mengatakan kita ini kebetulan terjadi, kamu bisa ada karena ada proses evolusi. Kalau ini benar, berarti manusia muncul karena satu proses random yang tidak ada lagi urutan, tidak ada lagi aturan, tidak ada lagi tujuan. Kalau saya percaya hukum dan aturan mengapa saya percaya semua muncul dari ketidakteraturan. “Oh, semua teratur kok”, “siapa yang atur?”, “siapa saja boleh, asal bukan Tuhan”. Mereka menolak Allah sebagai Pencipta, maka seluruh ciptaan menjadi meaningless. Hanya agama Kristen, hanya iman Alkitab yang menyatakan ada Allah pencipta sekaligus Allah pengatur dan Allah pemberi hukum. Kalau Allah Pencipta, Pengatur dan Pemberi hukum, maka ciptaanNya dan keteraturanNya dan hukumNya selalu akan sinkron, tidak mungkin tidak sinkron. John Frame pernah membahas, dia mengatakan “coba cari sifat-sifat Allah di dalam teologi, konsep-konsep doktrin Allah yang ketat, Saudara pelajari. Lalu pelajari ilmu Fisika, Saudara akan menemukan banyak prinsip-prinsip dalam ilmu Fisika paralel dengan sifat-sifat Allah” ini merupakan sesuatu yang dia kemukakan. Karena Allah adalah yang mencipta maka semua peraturan alam akan paralel dengan sifat Dia. Dan semua peraturan unutk mengatur hidup manusia akan sesuai dengan sifat Tuhan dan applicable dalam ciptaan yang Tuhan sudah ciptakan. Ini yang namanya keutuhan iman Kristen. Tetapi kalau manusia putuskan “Allah tidak mencipta”, maka mereka harus dengan kreatif menciptakan sang pencipta baru. Yang bisa menjembatani Sang Pencipta dan ciptaan hanyalah Kristus, karena Kristus mengambil rupa ciptaan, tetapi Dia sendiri tetap bukan ciptaan. Dia adalah Sang Pencipta yang rela mengambil posisinya ciptaan. Inilah dunia yang kita mengerti, alam semesta yang kita mengerti, semuanya dimulai dari perkataan “Tuhan berfirman, jadilah” maka semua jadi. Kalau Dia yang menciptakan semua, apakah ada yang boleh disembah selain Dia. Malaikat tidak boleh disembah, karena mereka hanya ciptaan. Yohanes Calvin sudah tulis tentang kebodohan manusia, ia mengatakan “manusia sombong tapi sayang bodoh” dan kita termasuk manusia, jadi kita mesti rendah hati mengatakan “iya, saya manusia yang sombong dan juga bodoh”. Calvin mengatakan “bayangkan betapa bodohnya manusia menolak menyembah Allah yang menciptakan segala sesuatu karena kesombongannya. Tapi setelah itu dia ditipu oleh iblis untuk menyembah ciptaan”. Jadi manusia menolak Sang Pencipta, lalu ditipu iblis sedikit sudah menyembah ciptaan. “Siapa yang kamu sembah?”, “aku menyembah setan. Jadi banyak orang anti menyembah Tuhan, tapi dia lupa fakta bahwa Allah adalah satu-satunya Pencipta. Ketika Allah mengatakan “jangan ada allah lain” itu adalah karena semua allah lain palsu. Ini alasan pertama mengapa tidak boleh ada allah lain, karena hanya Dia Sang Pencipta.
Lalu alasan kedua, karena hanya Allah yang punya kuasa paling agung, paling besar, paling tinggi, paling mulia diantara segala sesuatu yang lain. Saudara tidak mungkin sembah kekuatan yang lebih rendah dari kekuatan Allah karena kalau Saudara sembah kekuatan yang lebih rendah dari kekuatan Allah, Allah akan menjadi seteru Saudara dan Saudara tidak punya lagi pertolongan untuk menghadapi murkaNya. Di dalam Alkitab dikatakan Allah menciptakan langit bumi, Allah menciptakan bintang dan matahari. Orang zaman dulu percaya bintang, matahari dan bulan itu adalah kuasa-kuasa dewa, tapi Allah mengatakan “Aku ciptakan mereka”. Dan Allah menyatakan dengan jelas di dalam Kejadian 1 “Aku menciptakan jadilah benda-benda penerang untuk menolong menentukan waktu” jadi fungsinya cuma untuk menerangi dan menolong menetapkan waktu, tidak ada kaitan antara bintang dan nasib Saudara. Allah Sang Pencipta mengatakan fungsi mereka hanya petunjuk, mereka tidak punya kuasa apa pun. Orang zaman dulu sangat menyembah benda-benda langit, orang Mesir sembah matahari, orang Mesopotamia sembah bulan. Tapi Alkitab mengatakan semua dijadikan oleh Tuhan. Tuhan menciptakan benda-benda langit, Tuhan menciptakan semuanya. Saudara tidak perlu takut orang mengerjai saudara, kalau Saudara benar-benar beriman kepada Kristus, tidak ada kuasa lebih tinggi dari Allah. Maka Allah mengatakan “dilarang ada allah lain” karena memang tidak ada yang kuasanya melampaui kuasa Allah. Setan tawarkan kuasa-kuasa, Alkitab bilang tidak ada kuasa ciptaan bisa mengalahkan kuasa Sang Pencipta. Kuasa ciptaan adalah kuasa dalam level ciptaan. Malaikat, iblis dan segala jenis makhluk yang Tuhan ciptakan, tidak ada yang mampu mempunyai kuasa yang menandingi Tuhan. Mengapa hanya boleh menyembah kepada Tuhan? karena hanya Tuhan yang mempunyai kuasa, hanya Dia yang berhak disembah, ini alasan kedua.
Alasan ketiga, karena Dia selain mencipta, Dia juga memelihara ciptaanNya. Tuhan memelihara seluruh ciptaan, Tuhan menjadikan musim-musim yang teratur, Tuhan memberikan makanan ketika manusia membutuhkan makanan. Alkitab mengatakan “lihatlah semua binatang di padang, ketika mereka ingin makan, mereka cari Tuhan memberikan makanan. Lihat anak-anak burung yang ada di sarang, waktu mereka minta makan, mereka lihat ke Tuhan lalu mohon Tuhan yang beri”. Ini adalah perumpamaan yang bagus. Saudara kalau lihat anak burung yang masih kecil di sarang, ketika mereka lapar, mereka terus lihat ke atas sambil buka mulut, dan mereka beriman suatu saat ada yang taruh makanan ke paruhnya, entah itu induknya, entah itu orang yang memeliharanya, pokoknya buka mulut nanti akan ada makanan yang masuk. Ini menyatakan “oh, Tuhan aku minta Engkau yang memelihara saya karena Engkau yang menciptakan saya”. Di Mazmur sudah dikatakan seluruh binatang mengharapkan makanan dari Tuhan, seluruh bangsa mendapatkan hujan dari Tuhan, demikian dikatakan Kisah Para Rasul 14 dan 17, seluruh kebaikan Tuhan berikan karena Dia adalah pemelihara. Kalau Dia adalah Sang Pemelihara bagaimana mungkin kita tidak dihukum kalau kita menerima pemeliharaan itu lalu menyembah Allah lain, tidak mungkin tidak dihukum. Seringkali orang tanya “pak, kalau ada orang tinggal di daerah terpencil, belum kenal Tuhan tidak pernah dengar berita Injil, belum pernah ada misionaris datang, lalu dia mati, dia akan dihukum atau tidak?” saya akan bilang “iya, dia dihukum, karena dia sudah terima kebaikan dari Tuhan”. Kisah Para Rasul 14, Paulus mengatakan “seluruh kebaikan Tuhan berikan dengan satu tujuan supaya penerima kebaikan itu cari siapa Pemberi kebaikan itu lalu datang kepada Tuhan”. Tapi manusia tidak tahu berterima kasih, dapat kebaikan cari berhala, dapat kebaikan bersyukur kepada dewa-dewa, dapat kebaikan menganggap ini kekuatan diri dan tidak percaya kepada Tuhan, inilah dosa yang terjadi di tengah-tengah manusia. Kita tidak bisa mengatakan kita bebas dari hutang karena sudah berbuat baik pada orang lain. Sama dengan orang baik ke yang lain, tapi berhutang kepada Tuhan. Maka kalau engkau hutang sama Tuhan, tidak ada yang luput dari penghakiman Tuhan. Itu sebabnya Alkitab mengatakan semua orang yang dicipta, Tuhan berikan anugerah begitu baik supaya mereka bersyukur kepada Allah, tapi tidak ada satu pun yang bersyukur kepada Allah. Mengapa kita hanya menyembah Allah? Karena hanya Dia sumber kebaikan. Orang Israel pikir saya menyembah Tuhan karena Tuhan pintar berperang, tapi untuk kesuburan saya minta kepada Baal. Baal dewa kesuburan, Tuhan dewa perang, kalau perang datang kepada Tuhan, kalau minta makan datang kepada Baal. Tapi Tuhan mengatakan “bukan Baal, tapi Akulah pemberi makanan, Akulah pemberi kesuburan”. Itu sebabnya di zaman Elia, Tuhan menutup langit dan tidak ada hujan turun. Padahal orang Israel yang menyembah Baal percaya bahwa Baal itu pemberi hujan. Di dalam mitologinya dikatakan Baal itu sering mati, dan kalau sudah mati dia turun ke laut, dia bertarung dengan dewa laut lalu kalah, tapi kemudia dia bangkit, naik ke awan, setelah itu dia akan turun dalam bentuk hujan. Tidak ada sumber kebaikan selain Tuhan. Saudara minta penyertaan kepada Tuhan, mengandalkan hidup hanya kepada Tuhan, minta perlindungan hanya kepada Tuhan. Terkadang kita salah berpikir kalau orang Reformed tidak boleh minta-minta yang terlalu serakah kepada Tuhan, saya katakan “Saudara boleh minta apa pun kepada Tuhan, tapi kalau Tuhan jawab tidak, jangan marah”. Saudara mau minta apa saja terserah, mau minta mobil yang baru karena mobil yang lama sudah jelek, lalu Tuhan beri ya puji Tuhan. Tapi kalau Saudara minta, Tuhan bilang “Saya akan bikin mobilnya diambil lalu ganti motor saja” Saudara harus rela terima. Saudara minta, silahkan, karena permintaan Saudara menunjukkan Saudara tahu siapa sumber berkat. Itu sebabnya di dalam Doa Bapa Kami dikatakan “berikanlah kepada kami makanan kami pada hari ini yang secukupnya” itu merupakan permintaan yang sederhana. Karena dikatakan : Tuhan berikan kami makanan pokok. Allah adalah sumber berkat karena itu hanya Dia yang disembah, tidak boleh ada dewa lain, tidak ada kekuatan yang lain, tidak ada apa pun yang lain yang bisa memberikan pemeliharaan dan penghidupan kepada Saudara. Ini adalah hal ketiga.
Yang keempat adalah yang kita baca dalam Keluaran 6, mengapa hanya menyembah Allah? karena Dia yang menebus umatNya, memberikan cinta kasih yang spesial kepada umatNya. Kalau kepada seluruh bangsa Tuhan memberikan berkat secara umum, kepada umatNya Tuhan memberikan berkat menyelamatkan. Kalau kepada seluruh dunia Tuhan memberikan pernyataan umum melalui alam, kepada umatNya Tuhan memberikan wahyuNya secara khusus. Maka bagian ini Tuhan mengatakan “Akulah Tuhan, Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai yang Mahakuasa, tapi dengan NamaKu Tuhan, Aku belum menyatakan Diri”. Nama Tuhan adalah Nama perjanjian, Dia mengikat perjanjian dengan Israel, ini merupakan satu langkah maju dari revelasi wahyu yang Tuhan mau berikan kepada umatNya. Sekarang Tuhan sampai pada tahap yang baru, memanggil umat Tuhan yang merupakan bangsa Israel, lalu Tuhan mengatakan “Saya sudah menyatakan Diri kepada Abraham sebagai kepala perjanjian kepada Ishak dan Yakub”. Apa maksudnya Tuhan menyatakan Diri kepada Abraham, dan karena itu Tuhan menyatakan Diri kepada Israel? Di dalam surat Paulus, Paulus mengatakan ini maksudnya adalah Tuhan mengikat perjanjian dengan Abraham, maka Tuhan memanggil Israel. Mengapa Tuhan mengikat perjanjian dengan Abraham? Karena Tuhan yang memanggil Abraham keluar untuk menjadi orang yang beriman kepada Tuhan. Karena hanya yang beriman kepada Tuhan yang benar-benar masuk dalam umat perjanjian ini. Inilah hal keempat. Kalau Tuhan memberikan kebaikan yang begitu banyak kepada orang yang biasa, lalu Tuhan menunjukkan kasih keselamatan kepada umat pilihan. Maka kalau Israel menyembah allah yang lain, ini sudah terlalu keterlaluan, karena Tuhan hanya menyatakan Diri hanya kepada Israel. Tuhan mengatakan “Aku menjalin relasi dengan kamu, mengikat perjanjian karena janji kepada Abaraham”. Lalu ayat 4 “bukan hanya karena Aku berjanji kepada Abraham, tapi juga karena Aku sudah mendengarkan seruan pertolonganmu”. Jadi kepada umatNya, Tuhan memberikan keselamatan, Tuhan memberikan belas kasihan, ini merupakan relasi yang spesial sekali. Tuhan memberikan belas kasihan, Tuhan memberikan anugerah yang limpah sekali kepada umat pilihanNya, supaya mereka boleh beribadah kepada Tuhan dan hanya menyembah keapda Tuhan.
Ini adalah bagian pertama dari Hukum Pertama, mengapa hanya boleh Allah yang disembah? Mengapa tidak boleh ada Allah yang lain? Karena hanya Allah yang mencipta, tidak ada illah lain yang ikut mencipta. Karena hanya Allah pemilik kuasa, tidak ada kuasa lain menyamai kuasa Allah. Karena hanya Allah yang memelihara, tidak ada sumber lain yang bisa menopang dan memeliahra kita. Yang terakhir, karena Allah menyelamatkan sehingga kita boleh menjadi umatNya. Maka tidak ada alasan bagi kita untuk sujud dan menyembah illah/ kuasa lain.