Dan Taurat itu dilakukan dalam budaya Timur dekat Kuno di abad 15 sebelum Masehi, ini bukan sesuatu yang dengan mudah kita terapkan sekarang. Tuhan berikan Taurat supaya mereka dibentuk untuk menjadi umat di hadapan Tuhan. Itu sebabnya seringkali kata Taurat itu diperluas, bukan hanya bicara tenang 5 kitab pertama, Taurat juga berbicara tentang mazmur, berbicara tentang kitab sejarah, kitab nabi-nabi. Karena arti Taurat sebenarnya adalah pengajaran untuk membentuk, Saudara dibentuk menjadi merindukan Tuhan, dibentuk menjadi mudah berbelas-kasihan dengan menjalankan Taurat. Sehingga hari yang merindukan Tuhan dan hati yang berbelas-kasihan kepada sesama adalah tanda pembentukan dari Taurat. Taurat tidak menjadi Saudara selamat, karena keselamatan Tuhan berikan ketika Israel keluar dari Mesir. Taurat tidak dijadikan syarat untuk tetap dalam perjanjian, kalau tidak kamu akan dikeluarkan. Taurat diberikan Tuhan untuk membentuk manusia, sehingga mereka ada di dalam arah yang tepat yaitu bertumbuh di dalam merindukan Tuhan dan bertumbuh di dalam punya belas kasihan kepada sesama. “Saya mudah kasihan sama orang, saya mudah ingin bantu orang”, itu gunanya Taurat, membuat Saudara mempunyai hati yang sedemikian. Jadi Taurat tidak senegatif yang kita pikirkan di dalam sorotan yang salah. Taurat punya fungsi yang indah sekali. Saudara sudah umat, Saudara aman di dalam Tuhan dan Saudara dibentuk oleh Taurat, ini yang Paulus mau kita pahami.

Paulus mengatakan Hukum Taurat ditambahkan atau terjemahan lain, Hukum Taurat diberikan bersamaan supaya pelanggaran menjadi semakin banyak, ini membuat kita bingung. Jadi Hukum Taurat diberikan bersamaan dengan apa? Dengan anugerah. Tuhan berikan anugerah, Tuhan juga berikan Hukum Taurat. Mengapa Tuhan memberikan Taurat? Supaya kesalahan bertambah banyak, pelanggaran bertambah banyak. Mengapa bisa pelanggaran bertambah banyak? Maksudnya apa Hukum Taurat diberikan supaya pelanggaran bertambah banyak? Seringkali orang berpikir Hukum Taurat diberikan supaya kita tahu “tuh kan, kamu tidak sanggup jalankan”. Tapi Hukum Taurat diberikan supaya kita sadar kita belum sampai di tujuan yang diinginkan oleh Tuhan dengan memberikan hukum itu. Kita sadar bahwa kita belum berada di posisi hati yang sesungguhnya. Apakah kita bisa jalankan seluruh Taurat? Bisa. Paulus mengatakan sebelum dia kenal Tuhan Yesus, dia tidak bercacat dalam menjalankan Taurat. Apakah itu hanya pura-pura? Paulus benar-benar tak bercacat, 600 lebih peraturan, tidak ada satu pun yang dia langgar. Tuhan berikan Taurat bukan supaya orang Israel putus asa karena tidak bisa menjalankan. Tuhan berikan Taurat supaya mereka tahu mereka belum ada di tujuan, itu tujuan Hukum Taurat. Dosa jadi kelihatan karena hati kita susah diubah. Saudara bisa menjalankan 600 lebih peraturan itu secara fisik, tapi hatimu tetap tidak berubah. Jadi Hukum Taurat diberikan supaya kita sadar kita belum merindukan Tuhan dan kita belum berbelas-kasihan kepada sesama, kita belum di situ. Dan kalau kita pikir kita sudah, kita salah, karena bukan tindakanmu yang dinilai oleh Taurat, tapi hatimu. Maka sangat penting untuk mempelajari pikiran dari James K.A. Smith. Dia mengatakan bahwa Taurat itu punya view, kalau Saudara menjalankan secara teratur sesuatu yang penting di hadapan Tuhan, hatimu akan berubah. Ini pengaruh ibadah, Saudara rajin datang beribadah dengan kesadaran “saya datang ke hadapan Tuhan”, hatimu pasti berubah. “Tapi belum pak”, sabar, jalankan saja terus. Tapi kalau Saudara bilang “percuma ibadah, hatiku tidak ingin ibadah”, salah, hatimu memang tidak ingin ibadah, tapi tubuhmu harus taat. Jadi Saudara harus menjalankan supaya nanti hati berubah. Jalankan Taurat supaya hati berubah. Sekarang Taurat sudah dijalankan lalu hati belum berubah, terus bagaimana? Tetap jalankan sambil sadar bahwa saya orang berdosa. Dosa banyak, karena setelah saya menjalankan Taurat, saya tetap punya hati yang tidak tergerak untuk menjalankan kasih. “saya tetap tidak merindukan Tuhan, saya tetap tidak punya belas kasihan kepada sesama. Berarti setelah menjalankan taurat, hati saya terlalu keras, saya masih tidak bisa diubah”, ini yang menjadi kesulitan waktu orang-orang mempelajari Taurat tapi tidak mengerti poin yang Paulus maksudkan. Taurat diberikan bersamaan dengan anugerah, supaya pelanggaran menjadi lebih banyak, supaya kamu tahu berapa keras modal dasarmu di dalam dosa. Waktu Taurat mau asah, mau benar-benar kikis kita, lalu kita jalankan semua, kita jalankan upacara, Taurat, kita berikan persembahan, kita tidak makan ini, kita cegah diri untuk lakukan ini itu, kita lakukan dengan setia dan kita temukan hati kita masih jahat. Ini yang Paulus katakan “Hukum Taurat diberikan supaya kamu sadar modal awalmu waktu Tuhan panggil itu sekeras apa, hatimu waktu Tuhan panggil itu batunya seperti apa”. Sehingga meskipun sudah diproses dengan Taurat, lihat, kamu masih sulit menikmati Tuhan, kamu masih sulit berbelas-kasihan sama orang, kamu masih egois, kamu masih mengabaikan Tuhan, kamu masih mencintai dosamu, ini fakta bahwa hatimu masih sangat keras. Kalau begitu Taurat membuktikan saya gagal? Bukan. Taurat membuktikan bahwa pembentukan Tuhan tidak mengubah keputusan Dia memilih Saudara dan menjadi Saudara anak. Saudara punya hati luar biasa keras dan itu baru ketahuan setelah diproses dengan Taurat. Maka sejak orang jalankan Taurat, baru mereka sadar betapa besar anugerah yang diberikan di awal. Saudara kalau baca Israel di padang gurun, mereka jahatnya bukan main, kalau Saudara lihat konteksnya, mereka itu keterlaluan. Ketika mereka haus sedikit, itu kalimat yang ditulis, ketika mereka terganggu dengan tanda-tanda awal kehausan, mereka langsung bersungut-sungut kepada Tuhan, “apa gunanya menjadi umat, mari kembali ke Mesir”, jahatnya seperti ini. Tuhan tidak biarkan mereka mengalami kekurangan apa pun. Tapi mereka mengalami kekurangan itu, menurut perasaan hati mereka, mereka mengeluh kepada Tuhan. Baru Saudara tahu, Tuhan sudah tahu kerasnya mereka, tapi Tuhan pilih mereka dari awal. Jadi guna Taurat adalah ketika Tuhan memberikan Taurat lalu Taurat itu membentuk manusia, baru manusia sadar “kok bentukannya lama? Tuhan, sudah sekian lama saya dibentuk, tapi mengapa masih begini kerasnya?”, memang. Jadi guna Taurat ada 2, membuat kita belajar merindukan Tuhan, membuat kita belajar berbelas-kasihan, sambil menyadarkan kita “kok susah ya? Mengapa merindukan Tuhan itu susah, berbelas-kasihan itu susah, hati saya keras sekali”. Ini yang Paulus katakan “supaya pelanggaran semakin banyak”, tapi bukan berarti Saudara diberikan Taurat lalu sengaja melanggar. Maksudnya adalah supaya kita sadar bahwa kita ini ada di posisi awal yang rusaknya seperti ini. Lalu Paulus mengatakan “dan dimana dosa bertambah banyak, disana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah. Sekarang saya sadar betapa besar pilihan Tuhan dari awal untuk menyelamatkan saya”. Taurat tidak memengaruhi keselamatan, tapi Taurat menunjukan kepada saya bahwa bentukan yang Tuhan berikan keras sekali. Tuhan sudah tahu saya keras hati tapi Tuhan tetap mau pilih saya, Tuhan tetap memberikan anugerah. Itulah yang disebut kasih karunia berlimpah-limpah. Waktu Tuhan menjadikan kita satu dengan Kristus, Dia menjadikan orang yang keras hati seperti ini untuk menjadi satu dengan Kristus. Maka di ayat 21 dikatakan “supaya sama seperti dosa berkuasa di alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal oleh Yesus Kristus, Tuhan kita”. Dosa berkuasa atas alam maut, Saudara ada di dalam Adam, Saudara maut, mati, tidak peduli berapa banyak kebaikan yang bisa muncul, mungkin Saudara bisa berbelas-kasihan, mungkin Saudara bisa tolong orang, tapi itu tidak membatalkan fakta bahwa Saudara mati. Sekarang sebaliknya, di dalam kasih karunia mungkin Saudara akan jatuh dalam dosa, mungkin Saudara sadar hati Saudara masih keras dan perlu dibentuk, mungkin Saudara sadar belum berada dalam tahap sempurna pembentukan Tuhan. Namun kasih karunia tidak akan dipengaruhi. Tuhan tidak dipengaruhi oleh kegagalan Saudara menjalankan hukum. Tuhan tidak dipengaruhi oleh kegagalan Saudara menjalankan pembentukan. Karena sebenarnya kegagalan itu belum kegagalan final, Saudara tidak mengalami kegagalan final. Saudara mengalami status awal yang sempurna di dalam Kristus. Dan menurut Roma 8, Saudara akan mengalami pembentukan final dari Tuhan. Ini dua hal pasti di dalam Kristus, status awal dan pembentukan final, dua-duanya pasti. Kalau dua-duanya pasti, apa gunanya Taurat? Untuk membentuk kita. Mengapa pembentukannya lama? Ini menunjukan bahwa engkau sangat keras, sangat jauh di dalam dosa, sangat melawan Tuhan, tapi Tuhan tetap mengasihi. Ini bedanya. Saudara di dalam Adam sebaik apa pun Saudara, tidak bisa mencegah maut. Saudara di dalam Kristus, sekeras apa pun hati Saudara dan Saudara sadar itu, Saudara tetap tidak akan dibuang oleh Tuhan.

« 4 of 5 »