Ini bagian kedua yang akan kita lihat dari argumen Paulus, argumen pertama mengapa orang Israel susah mendengar firman Tuhan? Apakah karena Tuhan kurang jelas menyatakan diri? Sekarang kita masuk dalam bagian kedua yaitu Tuhan tidak pernah kurang untuk menyatakan diri. Lalu mengapa Tuhan yang sudah menyatakan diri ini tidak ditanggapi oleh orang Israel? Karena mereka tidak mengerti apa yang menjadi tujuan hidup. Apa sih tujuan hidupmu? Itu sebabnya kita perlu mengerti yang jadi tujuan hidup menurut Calvin, ini kutipan dari Yohanes 17, adalah “mengenal Allah mengenal”. Mengenal Allah adalah tujuan hidup. Mengapa mengenal Allah itu tujuan hidup? ini perlu kita pahami dari 1 satu kalimat yang bagus dari Agustinus, di dalam Confession. Agustinus mengatakan di dalam Confession segala yang bagus adalah pernyataan Tuhan untuk mengundang kita menikmati sumber dari yang bagus. Ini kutipan atau dipahami juga oleh Calvin, semua kebaikan itu bersumber dari Allah. Jadi Saudara bisa membayangkannya kalau aku menikmati pemberian maka sang pemberi sedang undang aku untuk menikmati kelimpahan Dia, kelimpahan Tuhan, tentu Tuhan lebih limpah dari ciptaannya. Kalau kita memahami di dalam tradisi Reformed pada pembedaan antara Sang Pencipta dengan ciptaan. Sang Pencipta itu melampaui ciptaan, Dia lebih besar, Dia lebih agung, Dia lebih indah dari ciptaan, maka kita akan sadar Tuhan jauh lebih indah, lebih mungkin dinikmati dari pada seluruh ciptaan. Waktu Tuhan mencipta, banyak hal yang indah dan itu yang membuat kita senang. Tetapi Tuhan mengatakan Dia jauh lebih indah dari semuanya. Ini pikiran kita tidak mampu menangkap, pikiran kita tidak mengerti lebih indahnya itu seperti apa. Tuhan lebih indahnya itu dalam hal apa? Kita tidak mengerti dan Calvin mengingatkan ini tidak mungkin kita pahami sampai nanti kita bertemu Tuhan. Kita tidak bisa mengenal Tuhan lewat cara lain, selain lewat cara yang real yang Tuhan nyatakan yaitu lewat ciptaanNya, lewat bahasa, lewat keindahan yang kita alami, ini caranya. Maka menurut Agustinus jiwa manusia baru bisa tenang ketika dia beristirahat di dalam Tuhan, di bagian awal dari Confession. Dan Calvin mengingatkan Tuhan mengundang kita, jadi Tuhan bukan pasif. Tuhan tidak mengatakan “Aku indah, cepat cari Aku”. Tuhan tarik kita untuk menikmati Dia. Itu sebabnya Calvin mengatakan kenal Tuhan adalah bahagia terbesar. Mengapa bahagia terbesar? Karena keindahan paling utama di dalam ciptaan atau di dalam kita sebagai manusia, itu ditujukan untuk membuat kita menikmati sumber. Sumber selalu lebih baik daripada apa yang keluar darinya, sumber selalu lebih baik dari apa yang dia karyakan. Jadi kalau Saudara mengatakan ciptaan ini baik, sebenarnya ini cara Tuhan untuk mengatakan “Aku jauh lebih baik, jauh lebih indah, jauh lebih mulia dari apa yang kamu temukan di dalam ciptaan”. Untuk memahami ini bukan cuma perlu pengertian tapi perlu iman, karena pengertian ini seperti sulit untuk dibuktikan. Saudara tidak bisa bilang “aku mengerti karena bukti”. Saudara perlu iman untuk menyadari Allah lebih indah dari apa yang kita bisa nikmati dari Dia. Jadi ada undangan dari Tuhan, ini yang Calvin sadari, Tuhan undang kita untuk kenal Dia, karena mengenal Dia adalah tujuan dari blessed life, dari hidup yang diberkati. Jadi ingat ini baik-baik tujuan hidup kita adalah kenal Tuhan. Bukan dibalik, kenal Tuhan adalah cara untuk mencapai tujuan. Ini persis dengan apa yang Agustinus katakan di dalam buku On Christian Doctrine. Ia membagikan antara cara dan buah, antara sarana dan sasaran. Kalau kita memakai istilah Indonesia yang lebih gampang dimengerti, sarana dan sasaran. Ada cara yaitu sarana dan ada buahnya yaitu sasaran, ini tidak boleh tertukar. Orang hikmat, orang berbijaksana akan menempatkan sasaran di sasaran dan sarana di sarana. Kalau ini tertukar hidup kita kacau. Kalau ini beres menurut Agustinus dalam On Christian Doctrine, hidup Saudara akan bahagia. Engkau mengalami kebebasan Kristen, ini bagian dari Agustinus yang disukai Luther dan diulang oleh Calvin. On Christian Freedom ini tema penting sekali. Siapa orang Kristen yang bebas? Orang Kristen yang bebas adalah orang Kristen yang mengetahui Tuhan tidak merestriksi kesenangan, Tuhan membagikannya dengan limpah supaya kita menujukan kesenangan itu kepada mengenal Tuhan. Jadi sekali lagi, “mengapa cari kesenangan?”, “supaya aku kenal Tuhan”. Kalau tujuan beres, tidak ada restriksi. Tuhan seolah mengatakan “ayo eksplorasi apapun yang hatimu inginkan tetapi tujukanlah tujuan utama untuk mengenal Tuhan”. Agustinus mengingatkan ada sasaran ada sarana, sarana jangan jadi sasaran, sasaran jangan jadi sarana. Sasaran hidup apa? Calvin mengatakan the goal of the blessed life, tujuan dari hidup yang diberkati adalah mengenal Tuhan.

Maka Calvin sadar karena mengenal Tuhan ini penting, Tuhan tidak jadikan mengenal Tuhan itu eksklusif. Tuhan bagikan ini ke semua orang. Di dalam Institute of Christian Religion, Calvin mengatakan suku paling terpencil pun, Tuhan tidak pernah kecualikan dari kenikmatan ciptaan. Saudara mengatakan ada suku terpencil yang tidak pernah kenal Tuhan, Tuhan akan bilang “apa? Tidak pernah kenal Aku? Aku menyatakan diri kepada mereka tiap hari. Tiap hari Aku mengeluarkan tangan kepada mereka. Tiap hari I reach-out to them, tiap hari Aku panggil mereka kembali. Wahyu umum menurut Calvin adalah panggilan sepenuh hati dari Tuhan untuk manusia balik kembali kepada Dia. Di sini kita menemukan paradoks yang sulit kita pahami tapi harus kita mengerti. Di satu sisi hanya orang pilihan yang akan selamat dan percaya, tapi di sisi lain kita harus tahu Tuhan sangat ingin menarik orang balik ke Dia. Bagaimana dengan orang yang bukan pilihan? Sama, Tuhan sangat ingin menarik mereka. Tapi kan Tuhan tidak pilih mereka untuk selamat, itu sebabnya doktrin keselamatan tidak bisa menjadi cakupan utuh yang membuat kita mengerti semua hal, tetapi doktrin keselamatan adalah sesuatu yang membuat kita memiliki cakupan yang jelas tentang anugerah Tuhan bagi kita. Mengapa ada doktrin predestinasi diajarkan oleh Efesus, atau oleh Roma 8, atau oleh Korintus. Mengapa ditekankan Tuhan memilih? Jawabannya adalah supaya engkau tahu kamu tidak beda dari yang lain. Kamu dapat anugerah khusus, yang lain tidak. Tapi bukan berarti yang lain tidak dipedulikan Tuhan, yang lain pun Tuhan panggil dengan sangat serius. Satu kali Billy Graham ditanya “kalau Tuhan memang baik dan ingin dikenal, mengapa banyak orang tidak pernah Dia berikan pernyataan, mengapa Tuhan tidak berikan itu?”. Billy Graham mengatakan ada banyak cara untuk menjawab itu, tapi ada satu cara jawab, ini tentunya dia dapat dari teolog lain yang dia baca, dia mengakui itu. Dia bilang “saya mengutip ini dari orang yaitu Kalau Tuhan menyatakan diri kepada satu generasi, generasi itu Tuhan berikan kelimpahan untuk mendidik generasi yang berikut. Kalau orang bisa tidak kenal Tuhan, salah siapa? Karena Tuhan tidak pernah gagal mengembalikan generasi kepada Tuhan, lalu mempercayakan pendidikan kepada generasi itu. Apakah Tuhan percayakan pendidikan tanpa terlibat? Tuhan terlibat, Tuhan percayakan pendidikan, Tuhan berikan hikmat. Jadi kalau ada generasi yang hilang, apakah itu salah Tuhan? Bukankah ini salah dari generasi yang tidak memakai semua sumber yang Tuhan berikan untuk memperkenalkan Allah kepada generasi berikut. Jika engkau tidak berbagian di dalam kerohanian anak, engkau orang tua yang jahat, bukan orang tua yang normal. Engkau orang tua yang jahat, engkau orang tua yang dipakai setan untuk membuat generasi terputus. Ini kalimat keras, tapi ini serius, karena ketika orang tua tidak menjadi sumber untuk mendidik anak untuk mengenal Tuhan, orang tua ini akan dipakai setan untuk memutuskan generasi yang tadinya kenal Tuhan menjadi generasi yang agnostik, yang liar, yang menyembah berhala, yang menyembah kesenangan, yang tidak mempedulikan Tuhan. Mengapa menjadi orang tua itu jadi tugas yang diabaikan oleh banyak orang Kristen? “Saya besarkan anak saya, saya sudah siapkan uang pendidikan, saya sudah menabung”. Anak tidak perlu tabungan pendidikan lebih daripada anak perlu mengenal Tuhan. Banyak orang tua cuma konsentrasi ke dana, nanti anak pakai apa, perlu berapa uangnya, tapi tidak konsentrasi kepada mengenalkan Allah kepada mereka. Saya tidak mau Saudara pilih salah satu, tapi orang yang malas kerja atau bahkan malas untuk atur uang lalu mengatakan “sudahlah biarkan anakku hidup minimal saja, bukan tanggung jawab saya”, itu pun salah. Tapi kalau orang tua tidak memberikan pengenalan akan Allah maka generasi akan hilang. Dan Tuhan sudah memberikan begitu banyak sumber untuk dipakai oleh orang tua mendidik anak, itu diabaikan. Maka generasi yang hilang itu terjadi dari kegagalan orang tua mendidik anak untuk takut akan Tuhan. Pdt. Stephen Tong pernah menafsirkan dari Kitab Nahum, Nahum berbicara tentang marahnya Tuhan kepada Niniwe dan Tuhan membuang Niniwe. Mengapa Niniwe dibuang? Bukankah pernah ada peristiwa dimana Yunus memberikan peringatan dari Tuhan dan Niniwe bertobat. Pdt. Stephen Tong menafsirkan karena generasi yang bertobat tidak melanjutkan iman kepada generasi yang selanjutnya. Mengapa Tuhan memberikan keluarga, mengapa Tuhan tidak membuat anak mandiri? Saudara kalau melihat kuda melahirkan, tidak berapa lama anak kuda itu sudah bisa loncat-loncat. Dia tidak terlalu perlu mamanya, ada binatangnya tidak perlu orang tua sama sekali. Ada jenis unggas yang kalau bertelur itu mengharapkan binatang lain yang erami telurnya, setelah itu telurnya menetas, keluar anaknya dan dia tinggal cari sendiri bagaimana hidup. Anak-anak penyu, begitu menetas keluar dari pasir, cari laut sendiri, lalu berenang sendiri cari makan sendiri. Hidup bertahan tidak perlu mama. Tapi Tuhan tidak menciptakan manusia seperti itu. Tidak ada manusia yang begitu lahir langsung jalan-jalan sendiri, tidak ada. Anak perlu orang tua karena Tuhan desain keindahan relasi memperkenalkan Tuhan tidak bisa hanya berupa informasi, tapi perlu dari relasi. Dan Tuhan memberikan kehangatan relasional antara orang tua dan anak. Sehingga anak pertama mengenal hangatnya Tuhan dari mamanya. Maka ketika para mama dan para orang tua diberikan anugerah oleh Tuhan untuk mempunyai anak, dia sedang diberikan semua yang bisa dipakai untuk memperkenalkan Allah yang baik kepada anak. Waktu ini kita abaikan, karena konsentrasi kita hanya ke pekerjaan, karier dan uang, maka akan ada generasi yang hilang. Dan kita salahkan Tuhan mengapa generasi selanjutnya tidak kenal Tuhan. Tuhan akan balik tanya “mengapa semua berkat yang Aku berikan engkau abaikan? Mengapa pengenalan akan Tuhan tidak engkau anggap penting?”. Karena pengenalan akan Tuhan itu penting dan karena Tuhan itu baik, ini dua argumen yang dikaitkan oleh Calvin. Pengenalan akan Tuhan utama, Tuhan baik. Karena Tuhan baik, Tuhan panggil orang untuk kenal Dia. Itu sebabnya orang di suku terpencil pun tidak pernah diabaikan oleh Tuhan. Tuhan terus memanggil mereka meskipun tidak pakai perkataan. Tuhan memanggil mereka lewat alam, Tuhan memanggil mereka lewat ciptaanNya. Kalau Saudara membuat urutan, teolog yang sangat menghargai alam ciptaan Tuhan, Calvin harus masuk yang top. Mungkin saya tidak tahu dia masuk urutan keberapa, tapi intinya dia adalah sumber untuk orang bisa menghargai alam. Itu sebabnya tradisi Calvinistik atau tradisi Reformed di dalam tradisi Neo-Calvinis kalau ditanya apa itu Calvinis, mereka akan mengatakan kalau Calvinis itu berarti ada kerinduan untuk memahami Allah dan alam itu berkait. Allah adalah Raja atas alam dan alam adalah kendaraan yang Tuhan pakai untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Kendaraan untuk menyatakan kemudianNya, ini kalimat populer sekali di dalam tradisional Neo-Calvinis, ini dari Calvin. Karena Calvin yang mengatakan Allah itu tidak kelihatan dan Allah memutuskan untuk memperlihatkan diriNya lewat alam. Segala hal dari alam yang memukau kita itu panggilan Tuhan. Orang Yunani kalau dengar petir menyambar, mereka ingatnya Zeus sedang menyatakan satu pesan penting untuk umatnya. Tapi orang Kristen mengatakan tidak ada Zeus, yang ada adalah Allah menyatakan keagungan Dia. Dalam segala bagian di dalam keagungan dan kebesaran alam, maupun di dalam hal yang detail, Tuhan sedang menyatakan diri. Makin kita selidiki, makin kita kagum. Maka saya heran kalau orang menyelidiki alam dan makin atheis, itu aneh, tidak nyambung. Karena dari dulu orang makin menyelidiki alam dan makin kagum kepada Tuhan. Mereka tidak menyelidiki dan menemukan jawaban dan mengatakan “therefore God is not necessary”, tidak begitu. Mereka mengatakan “makin kami mengerti makin kami mengagumi Tuhan”. Di dalam beberapa waktu yang lalu kita sudah bahsa ada 300 miliar bintang di galaksi kita, lalu ada 500 miliar galaksi menurut perkiraan. Bayangkan berapa besarnya alam ini dan kita tahu Allah Pencipta lebih besar lagi, lebih agung. Maka alam ini adalah pernyataan Tuhan yang tidak mungkin kelihatan kecuali lewat alam. Jika engkau dan saya tidak menghargai alam ciptaan, mustahil kita menghargai wahyu Tuhan yang khusus, karena Mazmur 19 mengatakan suara Tuhan lewat alam itu menjadi dasar untuk suara Tuhan lewat Taurat. Mazmur 19, kalau Saudara belum pernah membaca atau kurang familiar, mari kita lihat sama-sama Mazmur 19. Saya baca ayat 2 dan 3 sebagai wakil dari bagian pertama dan baca ayat 8 dan 9 sebagai wakil dari bagian kedua, “langit menceritakan kemuliaan Allah dan cakrawala memberitakan pekerjaan tanganNya. Hari meneruskan berita itu kepada hari dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam”. Ayat 8 “Taurat Tuhan itu sempurna menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan itu teguh memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah Tuhan itu tepat menyukakan hati. Perintah Tuhan itu murni membuat mata bercahaya”. Tuhan menyatakan diri lewat alam, langit, cakrawala, kemudian matahari, kemudian terbitnya dan terbenamnya, ini pernyataan Tuhan yang mulia. Lalu di dalam ayat 8 dan seterusnya ada Taurat, ini juga pernyataan Tuhan yang mulia. Mana lebih dulu? Alam, Tuhan menyatakan diri lewat alam. Baru setelah itu Tuhan memberikan Taurat supaya orang semakin mengerti apa yang Tuhan nyatakan di dalam alam. Jadi tanpa Wahyu Tuhan di dalam alam, manusia tidak akan bisa memahami wahyu khusus yaitu Kitab Suci. Kedua hal ini tidak bisa dipisah menurut Mazmur 19. Itu sebabnya ketika Saudara melihat alam, Saudara sedang melihat panggilan Tuhan mengundang kita untuk datang kepada Dia dengan cara yang jelask bukan main. Mengapa cara jelas ini tidak ditangkap oleh manusia? Karena manusia sudah terbelokkan dari tujuan mengenal Tuhan. Nasib hidup manusia ditafsirkan dengan cara yang salah setelah manusia jatuh dalam dosa. Bukan untuk Tuhan hidup manusia, tetapi untuk begitu banyak pecahan-pecahan dari apapun yang dialami manusia, itu dijadikan tujuan. Manusia tanpa Tuhan itu sedang tersesat dan orang yang sedang tersesat adalah orang yang sadar kalau dia tidak punya pengharapan kecuali ditolong keluar dari ketersesatannya. Banyak orang sudah tersesat tapi tidak mengaku tersesat. Tapi, jika menurut Saudara dari hati yang paling dalam, bukan dari pengakuan mulut, pengakuan mulut itu sering palsu. Dari hati yang paling dalam what is the goal of your blessed life? Agustinus mengingatkan kalau tujuan itu kamu jadikan sasaran utama, hidupmu tersesat. Di dalam ketersesatan Saudara akan terpecah, tujuannya banyak. Kalau tujuan banyak itu membingungkan, karena tujuan utama tidak boleh banyak. Kalau tujuan utama banyak bagaimana Saudara pecah hidup untuk mencapai semua itu? Orang bisa kerjakan banyak hal sekaligus tapi tujuannya tetap satu. Ketika dia mengerjakan tujuan yang banyak, hidupnya akan terpecah dan inilah yang disimbolkan oleh penyembahan berhala. Penyembahan berhala itu mengarahkan manusia untuk menyembah banyak ilah. Ilahnya banyak, tidak satu. Waktu mereka melihat langit, mereka bilang “ada dewa langit”, karena langit begitu agung. Waktu melihat laut mereka bilang “ada dewa laut”, karena laut begitu mengagumkan. Penyembahan berhala itu melelahkan, karena Saudara dilatih untuk pecahkan diri Saudara menyembah banyak ilah. Kalau begitu menyembah hanya kepada satu Allah? Iya, tapi satu Allah ini adalah satu Allah yang memberikan AnakNya, Pribadi Kedua, untuk menjadi wakil kita karena kita perlu bantuan. Saudara sudah tersesat lalu merasa “saya mau kembali ke Tuhan sendiri”, mana bisa? Saudara perlu teladan yaitu Yesus Kristus dan Saudara perlu dorongan dari dalam yaitu dari Roh Allah, yang ada di dalam kita yang Tuhan berikan dari Dia kepada kita, supaya kita bisa teladani Kristus, mempunyai satu tujuan yaitu mengenal Allah. Maka kita yang sudah tersesat perlu bantuan dari wahyu Tuhan.

« 2 of 3 »