Dan kesimpulan dari Paulus yang dia kutip dari Mazmur, rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu. Ini problem pertama yang dia bahas, dan ini problem terakhir yang dia nyatakan. Jika engkau tidak mencari Tuhan, engkau tidak mungkin takut akan Tuhan. Dan orang yang tidak takut akan Tuhan, berani melawan Tuhan. Dan ketika dia mengatakan “saya mau lawan Tuhan”, Tuhan juga tidak langsung reply. Tuhan adalah Allah yang tersembunyi, Allah adalah Allah yang menyembunyikan diriNya. Ketika Saudara mengatakan “saya mau Tuhan menjawab”, Tuhan tidak menjawab. Ketika Saudara mengatakan “saya mau Tuhan menyatakan diri”, Tuhan bilang “Aku sudah menyatakan diri lewat alam, lewat firman, kamu tidak mau dengar, Aku tidak mau kasi kesempatan lagi”. “Tuhan, saya punya pertanyaan”, Tuhan katakan “kamu gumulkan firman, ada jawaban. Kalau kamu tidak gumulkan firman, Aku tidak akan mau mengambil kemungkinan untuk menjawab kamu”. Tuhan ditinggalkan maka rasa takut akan Tuhan tidak ada lagi. Dan ketika rasa takut kepada Tuhan tidak ada, Saudara bisa pastikan rasa takut kepada manusia tidak mungkin ada. Ayat 19 dikatakan “tetapi kita tahu segala sesuatu yang tercantum di dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah Hukum Taurat. Supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh kebawah hukum Allah”. Maksud Paulus adalah kalimat-kalimat kutipan ayat 10,11,12,13,14,15,16,17,18, ini Paulus kutip dari mana? Dia kutip ini dari Mazmur dan Yesaya, dari Taurat. Berarti semua yang tertulis disini menyindir Israel. Ini benar-benar membuat hancur, kalau Israel bangsa yang Tuhan harap bisa perbaiki keadaan ternyata diserang dengan kalimat-kalimat ini karena mereka sudah rusak, maka tidak ada harapan lagi. Paulus mengatakan kalau bangsa-bangsa sudah rusak dan umat Tuhan ditafsirkan berdasarkan ayat-ayat ini, maka tidak ada harapan. Sepertinya program Tuhan lewat Israel itu gagal. Tapi Paulus mengatakan program Tuhan justru berhasil karena program Tuhan bukan program yang membuat orang dari awal bagus dan memberikan pengaruh. Program Tuhan adalah membuat orang jelek menjadi bagus, lalu mejadi pengaruh.
Program Tuhan itu penebusan, bukan menciptakan dari yang baik lalu dipertahankan tetap baik. Tuhan jarang bekerja memakai orang yang dari kecil baik, lalu terus dipelihara baik, kemudian menjadi pengaruh, tidak. Tuhan memakai orang yang pernah memberontak lalu diperbaiki menjadi pengaruh. Musa pernah memberontak, Paulus pernah memberontak. Tapi saya mengatakan seperti ini, jangan setelah ini Saudara memberontak “pak, saya ingin dipakai Tuhan, sebentar lagi saya ingin memberontak”, mungkin kamu sampai mati memberontak nanti. Tuhan menurut Paulus bukan memakai Israel sebelum Israel sadar mereka berdosa. Tuhan tidak akan pakai kita sebelum kita sadar kita adalah orang-orang yang dideskripsikan di sini. Kitalah orang-orang yang sudah menggantikan cinta kepada Tuhan dengan cinta kepada yang lain. Kitalah yang sudah menggantikan penghormatan kepada Tuhan dengan penghormatan kepada yang lain. Kitalah orang-orang yang dijelaskan, ditafsirkan di dalam ayat 10-18. Tapi justru itulah kemuliaan Tuhan dinyatakan karena Tuhan membenarkan orang-orang ini. Tuhan membenarkan orang-orang yang bebal, yang tidak berakal budi, yang menyeleweng, yang tidak mencari Allah, kerongkongan seperti kubur yang ternganga, dan lain-lain. Tapi Tuhan tebus mereka, Tuhan berikan Kristus kepada mereka, penebusan di dalam Kristus. Lalu Tuhan berikan kepada mereka iman dan kebenaran. Kebenaran lewat darah Kristus. Dan ini yang akan memperbaiki bangsa-bangsa. Bangsa-bangsa diperbaiki oleh orang-orang yang pernah berdosa namun ditebus oleh Tuhan. Kita yang sudah mengerti penebusan, jangan kembali ke kehidupan lama yang dideskripsikan dalam ayat 10-18, mari ubah hidup kita.
(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)