Alkitab sangat penuh dengan ajaran kepekaan waktu. Pak Tong menulis buku Waktu dan Hikmat, siapa bisa berhikmat? Kalau dia menghitung waktu, menghitung hari. Ini ada di Mazmur 90, “ajar kami menghitung hari-hari kami supaya kami menjadi bijaksana”. Hikmat muncul karena kesadaran akan waktu. Banyak kali kita tidak sadar waktu, kita tidak tahu bahwa waktu didesain oleh Tuhan. Waktu bukan hanya sekedar kronos yang berjalan hari demi hari. Tapi waktu adalah the unfolding God’s mysterious plan, Allah punya rencana yang masih misteri. Misteri di dalam Alkitab itu bukan misteri cerita horor. Di Indonesia terlalu banyak film horor, apapun horor, bahkan film yang paling populer pun horor. Saya tidak mengerti mengapa orang Indonesia suka sekali film horor, di takut-takutin itu rasa terhibur. Nanti dibawa kita pakai hiasan Halloween, baru Saudara terhibur “saya senang ada di gereja yang menakutkan, karena saya orang Indonesia”, orang Indonesia apa pun dikaitkan dengan horor. Tapi di dalam Alkitab, misteri adalah sesuatu yang belum Tuhan ungkapkan, tapi akan diungkapkan. Ada misteri Ilahi, Apa itu misteri Ilahi? Yaitu rencana Dia yang belum Dia ungkapkan dulu. Mengapa belum diungkapkan? Injil adalah rencana Tuhan yang sangat sempurna, tapi Tuhan belum nyatakan. Mengapa Tuhan belum nyatakan? Perhatikan baik-baik, di dalam Alkitab pernyataan rencana Tuhan selalu tunggu orang yang tepat. Tidak pernah rencana diungkapkan tanpa ada orang yang tepat untuk mengungkapkannya. Sebelum waktunya datang, Israel jadi budak di Mesir. Terus menjadi budak, mereka berseru, “kapan kami lepas?”, Tuhan mengatakan “nanti, tunggu waktunya”, “kapan waktunya tiba?”, waktu tiba setelah Aku bangkitkan orang untuk waktu itu. Ketika waktu pembebasanmu sudah Aku nyatakan maka Aku akan menyatakannya lewat kehadiran satu orang”. “Siapa yang Tuhan berikan kepada Israel menjadi tokoh yang menyatakan waktu pembebasan sudah tiba?”, orang itu adalah Musa. Maka kelahiran Musa menjadi penting karena waktu pembebasan Tuhan sudah tiba. Maka kelahiran Musa pun ajaib, Tuhan izinkan orang yang membaca Keluaran tahu ketika waktu tiba, iblis yang pertama sadar.

Yang pertama sadar waktu Tuhan itu bukan pendeta. Kadang-kadang pendeta yang paling lambat sadar. Khotbah pun masih meniru dari abad ke-18 dan 19, lupa kita sudah di abad 21. Kadang-kadang jemaat bukan yang pertama sadar, penatua bukan yang pertama sadar. Yang pertama sadar dari waktu Tuhan, yang pertama sadar the unfolding God’s mysterious plan, yang pertama sadar waktu Tuhan sudah tiba, itu setan. Setan itu peka sekali, dia tahu “ini waktunya Tuhan bebaskan Israel”. Maka dia langsung membuat goncang, dia membuat orang-orang Mesir benci orang Israel, lalu lihat “anak laki-lakimu kok banyak dan sehat?”, namanya budak, setiap hari pergi ke gym, angkat barbel, angkat batu, angkat segala, ototnya lebih besar dari orang Mesir, “celaka, kalau mereka ikut memberontak, matilah kita”. Akhirnya orang Mesir benci sekali kepada orang Israel. Lalu orang Israel yang punya kebiasaan pelihara ternak, makin membuat benturan antar agama, karena orang Mesir menyembah banyak ternak yang dimakan sama orang Israel. “Kamu mengapa sembelih sapi?”, “untuk dimakan” “tidak, itu dewa. Jadi bentur agama, bentuk suku, bentur kebangsaan, bentuk status sosial, lama-lama orang Mesir benci sekali kepada orang Israel. Lalu mereka putuskan setiap anak laki-laki yang masih baik, buang ke sungai Nil, matikan semua. Ini gerakan setan, setan tahu rencana Tuhan tiba dan dia mau bunuh tokoh yang akan membawa rencana Tuhan tiba yaitu Musa. Tapi Tuhan selamatkan Musa tepat di bawah hidungnya setan, ini istilah dari N.T. Wright. Tuhan melakukan segala hal tepat di bawah hidung musuhnya. Ini cara Tuhan kerja. Iblis mengatakan “saya hebat, saya bisa pengaruhi Firaun untuk membunuh orang-orang Israel yang masih bayi”. Tuhan mengatakan “baik, Aku akan pelihara umat-Ku di bawah hidungmu”, right under your nose. Maka Tuhan selamatkan Musa dengan cara dirawat oleh Putri Firaun. Putri Firaun yang merawat mana berani dibunuh lagi? “Itu ada anak orang Ibrani, bunuh dia, dia masih bayi”, “tidak bisa”, “mengapa tidak bisa?”, “karena Putri Firaun yang merawat”. Putri Firaun merawat lalu tanya “adakah yang bisa menyusui anak ini?”. Akhirnya dicari “mana bisa menyusui?”, kakaknya Musa yaitu Miriam langsung maju dan berani mengatakan “saya kenal orang yang bisa menyusui anak ini”, yaitu ibunya sendiri. Akhirnya Musa dirawat ibunya dan dirawat Putri Firaun. Dia bertumbuh di dalam segala hikmat Mesir, demikian dikatakan Kitab Suci, God’s unfolding His plan, itulah waktu. Waktu adalah Tuhan menyatakan rencana-Nya. Ini bukan konsep saya, tapi dari seorang bernama Herman Dooyeweerd.

« 5 of 9 »