Maka pertanyaannya adalah bagaimana kita meresponi firman Tuhan ini? Caranya dengan kita menyadari hatimu sedang diberikan kemurahan oleh Tuhan atau sedang diberikan sesuatu yang keras. Apakah engkau keras hati sekarang atau engkau penuh dengan kemurahan? Karena kalau kita penuh dengan kekerasan hati terhadap Tuhan, Kita mesti introspeksi diri, “jangan-jangan saya jauh dari Tuhan, bukan orang yang Tuhan mau pakai, tidak termasuk dalam umat pilihanNya”, kita akan introspeksi diri. Ketika Firman Tuhan tidak pernah dapat tempat di hati kita, ketika apa yang Tuhan katakan kita bantah terus, kita cuma mau dengar apa yang kita suka, manipulasi apa yang Tuhan katakan demi melawan orang lain. Kita pakai firman lalu melakukan kejahatan dengannya. Jika demikian kita keras hati. Pertanyaannya adalah engkau keras hati, mari introspeksi diri, bertobatlah. Karena kalau kita terus menolak untuk bertobat, mungkin Tuhan memang membuang engkau. Tapi saya tidak mau kita dibuang oleh Tuhan. Saya ingin kita bertobat, hancurkan hatimu di dalam kemurahan hati Tuhan, lalu mengatakan “Tuhan, saya mau kembali kepadaMu”. Bisakah? Bisa, karena kita tidak pernah harus memutlakkan pendapat tentang ketetapan Tuhan. Kita bisa punya pendapat “orang ini tidak dipilih Tuhan”, itu bukan sesuatu yang fakta, belum tentu itu terjadi. Waktu Kita mengatakan “saya pasti bukan orang pilihan”, belum tentu. Maka kalau Kita merasa keras hati, bertobatlah hari ini. Kalau Kita mendengar firman tapi tidak pernah tersentuh, mulai bertobat. Kalau Kita tidak pernah mau ditegur, mulai bertobat, kalau Kita responnya marah setiap kali ditegur, setiap kali diberi masukan langsung merasa seperti raja yang kejam, yang “kalau ada orang berani melawan, saya penggal dia”. Jika engkau seperti itu, cepat bertobat. Atau mungkin Tuhan akan membiarkan engkau sehingga engkau binasa. Tapi jika engkau mempunyai hati yang mudah tersentuh, waktu firman Tuhan diberikan engkau meresponinya dengan penuh anugerah, dengan penuh kasih karunia, dengan penuh ucapan syukur kepada Tuhan, harap engkau tahu ini pun Tuhan yang kerja. Biar semua kemuliaan bagi Tuhan, jangan ambil itu bagi diri. Ketika Kita menjadi orang saleh, mendengarkan firman kemudian bertobat, mendengar firman kemudian berubah, lakukan apa pun yang Kita lakukan, tiap kali ada teguran, Kita berubah. Ini artinya Kita adalah orang yang hatinya penuh kemurahan Tuhan. Bersyukur karena Tuhan dan jangan remehkan orang lain. Banyak orang kristen tidak mengerti ini, ketika mereka hidup saleh, mereka lihat orang lain yang gagal, langsung menghakimi. Tapi kita akan mengatakan “saya hidup suci karena Tuhan berbelas-kasihan. Kamu terimalah belas-kasihan Tuhan dan bertobat, jangan hidup begini terus”, ini yang kita harus lakukan di hadapan Tuhan. Tuhan mengeraskan hati siapa yang Dia mau, Tuhan memberikan kemurahan kepada siapa yang Dia mau. Jika hatimu penuh kemurahan, itu dari Tuhan. Jika engkau terus keras hati, bertobat dan kembali ke Tuhan. Kiranya Tuhan menegur kita dan membimbing kita.
(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)