Maka kita tidak lupa leluhur kita di dalam segala keburukan dan segala anugerah yang Tuhan berikan kepada mereka. Ishak bukan orang baik, tapi Tuhan pilih, ada kebaikan yang muncul dari dia. Yakub bukan orang baik, tapi Tuhan pilih. Yakub punya keunggulan, Yakub sangat menghargai rencana Tuhan, maka dia minta berkat. Dia sering meminta berkat, karena dia ingin berbagian di dalam rencana Tuhan. Berkat itu bukan hanya sekedar dapat uang. Kita sering merohanikan uang dengan berkat. Tapi dalam pengertian Perjanjian Lama bukan itu, berkat adalah kesempatan mencicipi rencana Tuhan, besar atau kecil. Berkat besar berarti Kita dilibatkan dalam rencana besar, berkat kecil berarti cuma dilibatkan kecil. Yakub mau dilibatkan besar, dia mau diberkati. Maka waktu dia melihat kakaknya pulang dari berburu, Esau mengatakan “kalau seperti ini rasanya saya mau mati, saya sangat lapar dan haus”. Lalu dia melihat Yakub sedang membuat makanan kacang merah, Esau mengatakan “berikan saya itu”, Yakub mengatakan “tidak, kamu mesti bayar”, “saya bayar berapa pun yang kamu minta, kamu minta apa?”, lalu Yakub mengatakan “saya minta hal kesulungan”. Ini minta permintaan ekstrim, hak kesulungan berarti dia ingin berkat full. Lalu Esau mengatakan “apa gunanya itu kalau saya mati?”, perhatikan “kalau saya tidak makan, apa gunanya, kalimat itu sebenarnya sinis. Kalimat itu sebenanya mengatakan “apa gunanya itu kalau tidak bisa membuat hidup”. Maka dia mengabaikan hal yang penting, dia mengabaikan yang utama. Tapi Yakub tidak, Yakub mencari yang utama. Lalu dia deal dengan kakaknya yang sudah sangat kelelahan, akhirnya Esau dapat apa yang dia mau dan Yakub pun mendapat apa yang dia mau. Tapi untuk membicarakan sudah menukarkan hak kesulungan ke papanya, itu bukan hal yang mungkin. Kalau tiba-tiba Esau membangkang dan mengatakan “saya tidak pernah melakukan itu, siapa saksinya?”. Yakub mengatakan “papa, saya sudah menjadi anak sulung, kami sudah deal”, nanti Ishak akan mengatakan “tidak bisa, kamu bukan anak sulung, kamu tidak bisa deal seperti itu”. Maka mamanya yaitu Ribka juga mengerti, mamanya punya kepekaan yang besar dan juga punya strategi licik. Maka dia memanggil Yakub “Yakub, kamu sudah tukar hak kesulungan, itu tidak ada gunanya, mesti papamu memberkatimu sebagai anak sulung”. “Bagaimana caranya papa memberkati saya sebagai anak sulung?”, “ada caranya, pokoknya kamu tipu papamu”, “saya tidak mau menipu papa”, “sudahlah, nanti aku yang kena dosanya”. Jadi Ribka mengatakan “Yakub, tenang saja, pokoknya apapun yang kena ke kamu, kenanya ke aku”, ini mama over-protective yang lain. Orang yang kacau sekali dalam membesarkan anak, tapi punya kepekaan rohani. Jadi ada bagusnya dan jeleknya. Kita pilih orang, lihat bagus dan jeleknya harus seimbang. Kadang-kadang kita ini kalau lihat yang bagus, sudah melupakan yang jeleknya di dalam hal yang justru harus lihat yang jelek. Banyak orang kalau pacaran cuma lihat yang bagus, itu salah. Maka Yakub menipu Esau dengan membawa makanan yang dia sukai. Begitu kenyang, Ishak mengatakan “Esau, aku memberkati engkau”, semua berkat anak sulung diberikan kepadanya. Keluar-keluar, Yakub sudah mendapatkan berkat itu. Mungkin Kita berpikir “kok aneh, cuma kata-kata berkat saja berpengaruh”, ada pengaruhnya, ini pengertian dari Kitab Suci. Maka berkat di akhir kebaktian itu pengaruh, makanya kalau belum doa berkat, Kita harus ingatkan. Setelah Yakub mendapatkan berkat, kemudia Esau datang, baru Esau sadar dia sudah ditipu”, marahnya bukan main. Akhirnya petualangan Yakub dibentuk Tuhan pun dimulai, dia menjadi pelarian, kehidupannya sangat keras, dia dibentuk Tuhan beribu-ribu kali dari apa yang dia bayangkan. Kerasnya pembentukan Tuhan begitu luar biasa, sehingga lewat dari belasan tahun bahkan 20 tahun ada di tempatnya Laban lebih dari 20 tahun, baru dia tahu ini pembentukan Tuhan. Dan ketika pulang pembentukan terakhir adalah dia berjumpa dengan Tuhan. Tuhan berjumpa dia di sebuah gua, Tuhan menampakan diri sebagai seorang manusia, lalu bergulat dengan dia. Yakub begitu keras bergulat, dia tidak mau melepaskan. Kemudian Alkitab mengatakan orang itu menyentuh pangkal paha Yakub, lalu pangkal paha itu hancur, Ini ahli gulat dari mana? Menyentuh pangkal paha bisa hancur, mengerikan sekali kekuatannya. Tapi Yakub ngotot, “kamu sekuat ini, saya tidak akan bebaskan”. Mengapa Yakub ngotot? Karena dia minta berkat. Yakub minta berkat, dia sudah tahu orang ini divine, orang ini aura ilahi, maka dia tidak mau melepaskan dan mengatakan “berikan aku berkat, meskipun aku harus menghancurkan kakinya, berikan saya berkat. Ketika orang itu hancurkan kaki Yakub lalu Yalub tahan orang itu. orang itu mengatakan “kamu mau melakukan apa?”, seharusnya dia mengatakan “tolong sembuhkan kaki saya”. Tapi tidak, dia mengatakan “berikan aku berkat karena aku tidak bisa hidup tanpa berkatMu”. Maka waktu masuk goa, Yakub sehat, tapi tanpa berkat yang langsung diberikan oleh Tuhan, begitu dia keluar goa, kakinya pincang tapi dia mendapatkan berkat yang besar dari Tuhan. Setelah itu dia menjadi sangat tenang, tadinya dia takut dibunuh oleh Esau, sekarang dia bisa tenang mengikuti Tuhan dengan jalan yang pincang. Ini sebuah gambaran ironi yang luar biasa. Ketika dia sehat, dia sangat gentar melihat apa pun, ketika fisiknya tidak sanggup, dia memunyai ketenangan karena berkat Tuhan ada pada dia. Kita lihat orang ini, dia seorang penipu di awal, tapi kemudian menikmati pembentukan yang sangat luar biasa. Siapa yang Tuhan pilih, kepada dia Tuhan akan bentuk apa yang Tuhan mau. Maka jangan meremehkan pilihan Tuhan, Tuhan tidak pilih kita karena kita baik, Tuhan pilih kita, setelah itu Tuhan menempa kita menjadi baik, ini cara Tuhan. Maka Tuhan siapkan umat dengan memilih orang-orang yang kita bisa pelajari dan kita lihat inilah nenek moyangku secara umat, inilah orang yang Tuhan pilih. Mengapa Tuhan pilih? karena Tuhan bukan karena dia. Apakah dia baik? Tidak sama sekali. Apakah Tuhan biarkan pilihannya tanpa dampak? Tidak, pilihan Tuhan selalu berdampak. Maka setelah Tuhan pilih, Tuhan bentuk. Waktu Tuhan membentuk, sangat sulit, sangat keras, sangat terkesan, tetapi tidak ada motivasi lain dari Tuhan selain cinta kasih untuk meneruskan kesetiaan dia kepada umat yang Dia bentuk. Maka Tuhan memilih Yakub, Tuhan memilih supaya rencananya jadi. Bahkan dikatakan Firaun pun dipilih oleh Tuhan, dengan dikeraskan hatinya untuk rencana Tuhan bagi umatNya jadi. Mengapa hati Firaun dikeraskan? Supaya umat Tuhan dikeluarkan dari Mesir dan terbentuk menjadi sebuah umat. Demikian juga gereja Tuhan, gereja Tuhan terbentuk karena pekerjaan Tuhan memilih orang-orang ini. Sehingga kita bisa melihat Allah yang agung sudah menetapkan karya yang tuntas dan sekarang sedang menjalankannya. Demikian juga kita berbagian di dalam umatNya, Kita berbagian menjadi hasil dari janji Tuhan kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Tapi kita juga berbagian untuk menjadi berkat bagi pemanggilan Tuhan bagi orang-orang yang kemudian. Itu sebabnya sama seperti Tuhan memanggil Yakub untuk menjadi perwakilan yang akan melanjutkan pekerjaan Tuhan dalam umatNya, Kita pun sama. Kita dipanggil Tuhan untuk melanjutkan pekerjaan Tuhan kepada generasi yang berikutnya. Dan sama seperti pembentukan kepada Yakub, Tuhan berikan kepada dia, demikian pembentukkan kepada Kita pun akan Tuhan berikan. Jangan tolak pembentukkanNya, konteks hidupmu sekarang adalah pembentukkanNya. Berespon dengan benar dalam konteks ini adalah sesuatu yang sangat penting untuk pertumbuhan kita. Kita diberikan keluarga yang sulit, inilah konteks pembentukanmu. Kita diberikan pasangan yang sulit, inilah konteks pembentukkanmu. Kita diberikan karakter yang sulit, yang harus Kita ubah sendiri, inilah konteks pembentukkanmu. Tuhan memilih supaya Kita menjadi semakin baik. Ini yang dikatakan oleh Agustinus dan dikutip oleh Luther di dalam Heidelberg Disputation, di bagian terakhir dari tesis teologi Luther mengatakan “Tuhan mencintai bukan karena ada yang baik, tapi Tuhan mencintai untuk membentuk yang baik di dalam diri orang yang Dia cintai. Tuhan memilih Yakub bukan karena Yakub baik, tapi Tuhan pilih Yakub untuk membentuk dia menjadi bagian dari pekerjaan Dia kepada umatNya. Kiranya Tuhan memberkati kita dengan pengenalan akan Dia yang agung, sehingga semua pekerjaan yang Dia kerjakan kita terima dengan penuh sukacita karena dibaliknya ada motivasi kasih Tuhan, ada keagungan Tuhan mengerjakan pekerjaanNya hingga tuntas melalui apa yang Tuhan lakukan.

(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)

« 4 of 4