Apa bahayanya Kristen palsu? Kristen palsu membuat kita tidak menikmati Kekritenan di dalam kelimpahannya. Mengapa banyak orang Kristen sulit untuk bertumbuh? Karena tidak tahu apa itu cinta Tuhan, sehingga kita tidak kejar apa yang mengagumkan kita itu. Di Kitab Suci ditekankan pentingnya dibentuk ke arah Dia. Ini yang disadari oleh para reformator generasi berikut, “engkau sudah dengar berita Injil? Bagus”. Tapi setelah dengar, otomatis berubah? Mungkin perubahan awal tapi setelah itu berhenti, tidak bisa berlanjut. Begitu banyak orang punya titik awal pertobatan begitu indah, tetapi di dalam kelanjutannya kembali rusak dan tidak mengalami pertumbuhan apapun. Ketika kita tidak mengenal Tuhan, sulit bagi kita untuk bertumbuh. Karena kita tidak tahu mau bertumbuh kemana? Kita tidak mengagumi Dia, Kita pasti kejar hal yang mengagumkan. Tapi kalau kesenangan kita berada pada Tuhan, maka kita akan menjadi orang yang mengejar hal ini. Apa yang mengagumkan dari Tuhan? Kita tidak mungkin mengagumi sesuatu yang cuma ditonton tapi tidak dinikmati. Mengapa Tuhan mengagumkan? Apakah Dia mengagumkan karena Dia menciptakan langit dan bumi? Itu mengagumkan tapi bukan itu, yang membuat kita mendapatkan efek adalah setelah kita tahu bahwa Allah menciptakan langit dan bumi untuk menunjukkan kasihNya, ini yang memberikan kita efek. Maka tema penting dari Calvin adalah jika engkau tidak tahu bahwa semua hal baik, semua hal mulia yang kamu peroleh dalam hidup itu dari Tuhan, jika engkau tidak tahu ini maka engkau tidak mungkin menghormati dan mencintai Dia. Calvin mengatakan kalau kamu tidak tahu sumber kebaikan itu dari Tuhan, kamu tidak mungkin memberikan Dia penyembahan, ketaatan dan penghormatan yang rela”, kata kuncinya adalah rela. Relakah kamu cinta Tuhan, relakah kamu korban bagi Tuhan? Dari mana rela itu muncul? Calvin mengatakan rela itu muncul karena kamu tahu semua yang baik yang kamu nikmati dari Dia. Kita hidup seringkali tidak adil, semua hal jelek yang kita alami, kita tanya ke Tuhan “mengapa Tuhan?”. Mengapa tanya yang jelek terus, mengapa yang baik tidak tanya “mengapa Tuhan?”. Kalau Kita mendapatkan sesuatu yang buruk, lupa hal yang baik. Apakah Kita tahu segala hal baik yang engkau nikmati itu dari Tuhan? Jika semua yang baik adalah dari Tuhan dimana pelayananmu, ucapan syukurmu, where is your willing service, di mana kerelaanmu untuk menyembah Tuhan? Ini ditekankan Calvin. Kalau kita tidak sadar bahwa semua yang baik itu dari Tuhan, kita tidak akan rela melakukan apapun. Percuma melayani jika pelayanan tidak diberikan dengan rela, percuma mencintai dengan palsu karena itu tidak akan memberikan kita sukacita. Tetapi cinta kasih akan membuat kita rela. Maka siapa kenal Tuhan, dia akan tahu Tuhan adalah sumber segala kebaikan dan dia mulai memberikan kepadaNya pelayanan yang dengan rela diberikan sesuai dengan yang layak Tuhan terima. Itu sebabnya, tanpa mengenal Tuhan tidak mungkin kita tahu baiknya Dia. Tanpa tahu baiknya Tuhan, tidak mungkin kita tahu betapa relanya kita memberikan hidup kepadaNya, tidak mungkin kita alami itu. Tanpa mengalami kerelaan memberi diri kepada Tuhan, kita akan dibelenggu oleh kerelaan memberi diri kepada tuan yang kejam. Di dalam tafsiran Kitab Keluaran, dia mengatakan bahwa ketika orang Israel memilih untuk ikut Tuhan, mereka belum mengerti bahwa keindahan merendahkan diri dihadapan Allah yang membebaskan, jauh lebih menyukakan dari pada tunduk kepada tuan yang kejam yaitu Mesir. Lalu Calvin meneruskan dengan mengatakan itu pun yang kita alami di dalam kehidupan kita ketika memilih menundukkan diri kepada dosa, kecenderungan hawa nafsu kita, kekejian hati, sifat ingin melampiaskan hawa nafsu yang kita miliki, kita sedang tundukkan diri kepada tuan yang kejam. Jangan mau tunduk kepada tuan yang kejam, jangan tunduk kepada Firaun yang memperbudak, lalu mengatakan “anak laki-laki yang lahir harus dimatikan, karena saya mau begitu itu”, ini orang kejam bukan main. Dia menjadi penguasa yang menindas Israel. Perbudakan Israel bukan cuma perbudakan dari orang yang ingin ada budak gratis, tapi ini adalah perbudakan dari bangsa yang punya dendam kepada bangsa lain. Kita bisa bayangkan berapa menderitanya Israel di situ, tetapi Tuhan datang untuk membebaskan mereka. Maka dikatakan Calvin belajar menikmati indahnya tunduk kepada Tuhan, karena kalau tidak engkau tidak mungkin tidak tunduk. Kita tidak bisa bebas, kita ditundukkan oleh dosa, dan itu jauh lebih menyengsarakan dari menundukkan diri kepada Tuhan. Maka berikan kepada Dia your willing service, berikan kepada Dia kerelaan, penyembahan yang rela, karena engkau sudah mengetahui seberapa besar cinta kasih Dia. Itu sebabnya Reformasi generasi berikutnya sangat penting.
Generasi kedua mengatakan kita sedang perang dengan penyembahan berhala di dalam gereja. Ini sebabnya semua cara untuk memurnikan kembali ibadah, pendengaran akan firman yang benar, ini yang ditekankan dalam periode kedua Reformasi. Untuk mengerti banyak pengertian Alkitab, kadang-kadang kita perlu seimbangkan antara doktrin keselamatan dengan doktrin gereja. Waktu kita mengatakan Paulus di Roma 9 sedang berbicara predestinasi, kemana predestinasi ini ditujukan? Kepada pembentukan umat. Apakah Tuhan pilih Yakub dan bukan bukan Esau? Iya. Apakah hanya Yakub yang Tuhan tentukan atau orang-orang lain juga sama? Apakah Kita pun ditetapkan Tuhan untuk menjadi milik Dia? Iya. Apa bedanya penetapan Yakub dan penetapan kita? Penetapan Yakub adalah penetapan yang menghasilkan gereja Tuhan nanti. Penetapan kita adalah penetapan di dalam hasil dari apa yang Tuhan sudah nyatakan di awal. Jadi Tuhan memilih Yakub supaya ada umat yang dibentuk oleh Tuhan, yang menikmati Tuhan dan yang bertumbuh di dalam iman kepada Tuhan. Inilah yang terjadi di dalam pembahasan Roma 9. Paulus sedang mengatakan bahwa umat itu dibentuk oleh Tuhan berdasarkan doktrin pilihan. Tuhan pilih individu demi individu, dan ini adalah individu demi individu yang akan jadi umat Tuhan. Mengapa Tuhan pilih? Yang Tuhan lakukan dalam pemilihan adalah berdasarkan kedaulatan dan rahasia Dia. Tuhan pilih dengan hikmatNya tapi hikmatNya tidak semua Dia nyatakan kepada kita. Ada yang kita belum mampu terima, ada yang kita tidak pernah mengerti, ada yang kita belum bisa terima karena belum waktunya. Jadi ketetapan Tuhan dan pemilihan yang Dia lakukan tidak pernah sepenuhnya bisa dimengerti. Namun yang ditekankan kali ini adalah penetapan Tuhan dan pemilihanNya diteguhkan bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan calling, berdasarkan panggilan. Bukan berdasarkan perbuatan, ini kesalahan mengerti dari teologi dari aliran Arminian. Mereka mengatakan Tuhan memilih, itu bukan Tuhan pemilih, itu Tuhan mengetahui siapa yang akan beriman, maka Tuhan nyatakan di awal. Tuhan pilih pasif, karena Tuhan pilih engkau, sebab Tuhan punya pra-pengetahuan, nanti waktu kalian berumur 20, kalian berdua akan percaya Tuhan Yesus. Jadi Tuhan sudah tahu, maka Dia pilih. Itu dibatalkan Roma 9: 11, “karena pilihan Tuhan bukan berdasarkan perbuatan”. Bukan berdasarkan sesuatu yang sudah lihat tapi belum terjadi, bukan berdasarkan pra-penglihatan Tuhan. Mengapa Tuhan memilih? Karena Dia punya rencana besar membentuk umat. Ini penting, seluruh rangkaian rencana Tuhan dari penciptaan sampai penuhnya bumi dengan umat Tuhan, ini satu rencana. Kalau kita membaca Kitab Suci, seolah-olah ada banyak peristiwa-peristiwa yang scatered, kacau balau. Ada kisah penciptaan, lalu ada Kain membunuh Habel, kemudian ada ini dan itu, banyak sekali kisah. Tapi tetap semuanya melanjutkan kisah yang sama. Alkitab adalah satu kisah, tapi terdiri dari banyak kisah, tradisi, pengertian seperti terpecah-pecah tapi begitu dikumpulkan ternyata satu. Itu sebabnya kita tahu ini adalah anugerah Tuhan. Tuhan sedang menyatakan bahwa Dia bekerja dari awal menciptakan dunia. Lalu apa yang kurang setelah 6 hari mencipta? Bumi belum dipenuhi manusia. Tuhan mengatakan kepada manusia “beranak cuculah bertambah banyak dan penuhi bumi”. Jadi Tuhan mau bumi dan Tuhan mau manusia memenuhi bumi. Karena di dalam gambaran yang dibagikan dalam kisah penciptaan, bumi bagaikan bait, dan bait berarti Tuhan hadir di situ. Kalau Tuhan hadir, apa gunanya manusia? Manusia adalah image. Kalau di dalam kuil ada patung berhala dan ada kehadiran berhala yang asli, tapi itu semua palsu. Yang kuil sejati adalah bait yaitu seluruh bumi, ada Tuhan akan hadir dan di tengah-tengahnya ada imageNya yaitu manusia. Tuhan mau bumi penuh dengan manusia, itu sebabnya Tuhan mengatakan “beranak cucu, bertambah banyak dan penuhi bumi”. Sekarang apakah bumi sudah penuh dengan manusia? Kita mengatakan “lumayan, tapi masih ada tempat-tempat yang memang tidak bisa ditinggali, tapi sudah lumayan penuh”. Bumi bukan penuh dengan manusia yang menjalankan fungsi sebagai gambar Allah yang sejati. Kita penuhi bumi sebagai gambar Allah yang sudah jatuh, maka kita tidak bisa menyatakan bahwa inilah penggenapan di Kejadian 1, karena bumi penuh dengan manusia tapi manusia berdosa. Tapi Tuhan merencanakan bumi akan penuh dengan manusia yang tunduk kepada Dia. Kapan ini terjadi? Tuhan akan kerjakan dengan menunjukkan Dia sudah memilih, menyiapkan, dan mengatur sampai seluruh bumi penuh dengan kemuliaanNya, ini Yesaya 6. Penuh kemuliaanNya berarti penuh dengan manusia yang tunduk kepada Dia, ini akhir dari sejarah.