Di dalam ayat-ayat ini seperti ada benturan antara Taurat dan Kristus, tapi kalau kita sudah mengikuti pembahasan yang lalu kita tahu bahwa Taurat yang diserang di sini, yang dikritik oleh Paulus bukan Taurat yang ada di dalam Perjanjian Lama, bukan perkataan dalam Alkitab yang ada di dalam Perjanjian Lama. Taurat yang dikritik adalah Taurat yang digunakan sebagai cara untuk menjadi sombong, Taurat yang digunakan orang untuk menunjukan kebaikannya. Jadi Paulus tidak mengatakan bahwa Taurat itu jelek, nanti kita akan lihat di bagian selanjutnya dan sudah kita lihat juga di bagian sebelumnya, bahwa Taurat tidak pernah dianggap jelek oleh Paulus. Taurat itu sangat baik, mulia, indah, sangat bagus, tapi manusia berdosa menggunakan Taurat sebagai cara untuk membesarkan diri. “Saya sudah menjalankan Taurat dan karena itu saya berhak diselamatkan”, maka kesimpulan saya berhak selamat karena sudah menjalankan Taurat, itu yang dikritik oleh Paulus. Tidak ada orang bisa dibenarkan oleh Tuhan karena usaha dia. Dan Taurat tidak pernah diberikan oleh Tuhan untuk menjadi syarat sehingga manusia bisa berusaha dan setelah itu mendapat upah keselamatan. Paulus menggerakan kita untuk melihat argumen-argumen dia di dalam pasal 3&4, ada argumen yang sangat ketat sekali dan sangat akurat. Paulus mengatakan bahwa Abraham pun dibenarkan bukan karena menjalankan sesuatu, Abraham dibenarkan karena iman. Maka dibenarkan karena iman dengan dibenarkan karena menjalankan Taurat itu dua hal yang sangat beda. Apa yang membedakan? Paulus di dalam Surat Korintus sangat menekankan tenang Kristologi, bagaimana engkau berada di dalam Kristus. Di dalam Surat Roma, Paulus sangat menekankan mengenai pembenaran, bagaimana engkau menjadi benar. Dan Paulus tidak pernah memisahkan kebenaran dengan Kristus. Jadi apa yang membuat Taurat begitu jelek di dalam ajaran Paulus? Bukan karena Taurat di dalam dirinya jelek, tapi karena Taurat digunakan untuk membuat orang dipisah dari Kristus. Kalau saya bisa menjalankan sesuatu untuk mejadi baik, maka saya akan jalankan itu, dan ketika saya berhasil saya akan mendapatkan pembenaran. Dan ini bukan berarti misalnya orang-orang tidak makan babi, tidak makan kepiting, tidak makan belut, hari Sabtu beribadah bukan hari Minggu, bukan seperti itu. Kalau Saudara mengatakan “saya tidak pernah membenturkan Kristus dan Taurat, buktinya saya tidak pernah menjalankan Taurat”, itu jawaban yang ngawur karena Saudara sedang membenturkan Taurat dengan Kristus. Paulus tidak membenturkan Taurat dengan Kristus, Paulus sedang benturkan tanggapan orang tentang Taurat yang membuat Kristus tidak signifikan untuk dia. Mengapa Kristus tidak signifikan? Karena dia bisa mencapai apa yang dia inginkan di dalam keadaannya di hadapan Tuhan lewat cara yang bukan Kristus. “Bagaimana kamu diterima oleh Tuhan?”, “dengan menjalankan Taurat”, itu perkataan orang Farisi. Tapi kalau ditanya kepada kita, “bagaimana kamu diterima oleh Tuhan?”, mungkin kita akan menjawab “dengan pelayanan”, ini tidak menegasi yang tadi. Lalu Saudara pamerkan pendaftaran Saudara dan nomor-nomornya waktu berdoa, “Tuhan, saya sudah lakukan ini”. Itu yang sedang Paulus kritik. Jadi Paulus tidak kritik Tauratnya, Paulus kritik apapun yang dipakai untuk membuat orang menganggap dirinya saleh. Apa yang membuat kamu merasa lebih saleh dari orang lain? Apa yang membuat kamu merasa lebih baik dari pada orang lain? “Saya sudah menjadi orang yang melayani Tuhan, saya sudah mengerjakan ini dan itu, saya sudah melakukan ini dan itu”, itu yang Paulus kritik. Maka Paulus sedang memberikan pengertian bahwa Taurat tidak boleh digunakan sebagai cara untuk membesarkan diri, sebaliknya Taurat harus dipakai untuk membuat kita mengoreksi diri.
1 of 6 »