Waktu Saudara lihat dosa, Saudara lihat bukti perlawanan. Waktu Saudara lihat dunia ini di dalam sistemnya, Saudara lihat Tuhan mulai masuk dan menyatakan kuasaNya. Ini pandangan positif yang saya pikir penting untuk dimiliki oleh orang Kristen. Zaman yang baru sudah tiba dan karena itu saya mulai melihat diri saya dihidupkan di dalam Kristus, menikmati Tuhan di dalam setiap bagian hidup. Ini sebabnya ketika Saudara melihat bangsa, Saudara melihat bangsa ini milik Tuhan. Saudara melihat presiden, Saudara baca Roma 13 dan Saudara sadar ini hamba Tuhan untuk kebaikan saya. Waktu Saudara melihat dunia medis, Saudara mengatakan ini adalah pekerjaan Tuhan untuk kebaikan umat dan kebaikan manusia. Saudara lihat apapun, Saudara akan melihat Tuhan sekarang sedang bekerja, Dia adalah Raja dimana-mana. Ketika Saudara mengatakan “tidak kelihatan Rajanya, masih banyak orang jahat”. Masih, tapi Tuhan dengan sabar menanti, sama seperti Tuhan menanti engkau dan saya, Tuhan menyatakan diriNya kepada semua orang, Tuhan memanggil semua orang kembali. Tidak ada bangsa yang akan Tuhan luputkan, Tuhan akan menjadikan semuanya murid-Nya di dalam zaman baru sudah tiba.
Itu sebabnya, akankah kamu berbuat dosa lagi? Tidak. Masihkah kita berdosa? Masih. Lalu bagaimana? Saya masih berdosa berarti saya masuk dalam zaman yang lama? Tidak, kamu masuk dalam zaman yang baru. Tapi mengapa saya masih berdosa? Masih berdosa tidak membuat Saudara batal menjadi milik Tuhan, karena yang paling penting yang Saudara harus miliki adalah cara berpikir yang diubah dari zaman yang lama ke zaman yang baru. Kalau Saudara sudah tidak lagi berpikir menurut kebiasaan yang lama, maka Saudara berada dalam Kristus karena Saudara sudah mengadopsi apa yang Kristus ajarkan. Saudara sudah belajar untuk melihat diri Saudara diterima oleh Tuhan maka Saudara tidak lagi menjadi orang yang haus penerimaan dan pengakuan. Dan waktu ini sudah selesai, Saudara sadar diri Saudara masih jahat, masih jatuh dalam dosa, masih lemah, tapi itu tidak membatalkan fakta bahwa Saudara sudah berada dalam zaman yang baru. Itu sebabnya waktu Saudara ada dalam zaman yang baru, Saudara sadar zaman yang lama begitu memuakan karena zaman yang lama hanyalah permainan dari setan untuk menghancurkan kemanusiaan kita. Tetapi dalam keadaan yang baru, kita menjadi orang yang sama sekali baru. Waktu saya jatuh dalam dosa, saya mengatakan “ini bukan sesuai zaman, ini bukan sesuai dengan wadahnya sekarang, saya mesti mengubah kelakukan saya”, dan perubahan ini lama. Bahkan sampai mati, Saudara menyadari perubahan itu baru selesai. Saudara dan saya terus bergumul dengan dosa, sampai nanti kematian menjemput. Tidak ada tahap atau saat dimana kita berani mengatakan “saya sudah bebas, saya tidak lagi berdosa”, tidak mungkin. Kalau begitu apa maksud perkataan Paulus? Maksud perkataan Paulus adalah engkau akan memperlakukan dosa sebagai benda asing yang seharusnya tidak masuk dalam zaman ini, sebagai sesuatu yang asing dan harusnya dikeluarkan, bukan lagi sebagai bagian dalam hidup. Dan Saudara akan mendeteksi bahwa masalah utama dari semua jenis dosa adalah tiadanya Tuhan dalam kehidupan seseorang. Sekarang sudah ada Kristus, Saudara menyadari perlu adanya jalur yang benar, saya perlu menerima Tuhan yang sudah menerima saya, saya perlu menyadari bahwa saya dikasihi oleh Tuhan, saya perlu menyadari kalau saya ada di dalam dunia ini saya berada di dalam Tuhan waktu saya di dalam dunia ini. Saya menikmatinya bersama dengan Tuhan. Saya menikmati penderitaan di dalam anugerah karena Tuhan menderita bersama-sama dengan saya. Tuhan sudah pernah menderita dan Dia menyertai saya di dalam penderitaan, ini yang dikatakan di dalam Roma 5, saya bukan lagi di dalam Adam, saya sudah menjadi milik Tuhan, saya dicintai oleh Dia, Dia tidak akan melepaskan saya, Dia tidak akan abaikan saya, Dia tidak mungkin tidak sertai saya, supaya saya boleh berbagian di dalam zaman yang baru ketika Tuhan mendatangkan kerajaanNya. Maka Saudara akan mulai melihat tangan Tuhan memimpin di dalam segala bidang. Saudara melakukan usaha bukan karena Saudara ingin mendapatkan sesuatu tapi karena Saudara tahu ini bagian yang Tuhan mau kerjakan. Saudara sadar yang membawa zaman yang baru itu Tuhan, bukan kita. Tuhan yang kerjakan, kita hanya berbagian dan mengikuti langkah Tuhan, Dia yang bekerja. Kita tidak punya andil di dalam Kerajaan Tuhan, kecuali disertakan di dalam pekerjaan Tuhan. Dengan demikian, saya akan melihat pekerjaan saya sebagai tanggung jawab, bukan sebagai identitas. Paulus memakai kata “baptisan,” yang identik dengan identitas. Kita sudah dibaptis di dalam Kristus berarti sudah masuk dalam zaman yang baru, mari sadari ini. Maka saya akan menjadi manusia yang lebih baik dengan tinggalkan dosa, dan saya lakukan itu dengan kelegaan bahwa saya sudah diterima dalam keadaan yang baru. Akankah Saudara pindah dari keadaan yang baru ke keadaan yang lama? Tidak mungkin. Siapa yang sudah dibaptis dalam kematian Kristus, sudah mati bagi hidup yang lama. Sekarang Saudara bangkit di dalam Kristus, Saudara tidak mungkin ikuti hidup yang lama lagi. Karena kalau Saudara mau masuk ke hidup yang lama berarti Saudara harus mati lagi dan dibangkitkan di dalam Adam, dan itu absurd. Jadi Saudara tidak mungkin dibuang oleh Tuhan, karena pembuangan oleh Tuhan membuat Saudara dari keadaan di dalam Kristus ke dalam Adam dan tidak ada jalurnya untuk itu. Saudara harus tenang dalam hal ini, dalam Kristus saya sudah dipindahkan ke zaman yang baru. Dan Saudara tidak akan punya pikiran berdosa, karena Paulus sudah kurung pengertian ini. Saya jelas-jelas tidak mau mengurangi kemanusiaan saya, saya tidak mau menjadi manusia yang kembali galau, kembali sulit, kembali sengsara, kembali penuh penderitaan karena keadaan yang lama, saya sudah tinggalkan itu semua, sekarang saya berada dalam keadaan baru. Di dalam Dia kamu menikmati identitas yang baru, there is no going back. Maka mari kita tinggalkan dosa kita, Saudara tahu dosa Saudara apa dan dosa itu berkait dengan identitas dan diri. Saya cari kesenangan, tapi salah, mari cari kesenangan yang benar. Saya terjerat dengan hawa nafsu yang salah, mari gairahi hal yang baru, yang indah, yang baik. Saya terlalu egois, mari berhenti menjadi egois. Saya terlalu mudah sakit hati, mari punya hati yang tidak berpusat diri supaya tidak mudah sakit hati. Saya terlalu mudah tersinggung, mari abaikan diri dan hidupkan Kristus di dalam diri supaya berhenti mudah tersinggung. Saya mudah khawatir, mari lihat tangan Tuhan yang pimpin Israel di padang gurun dan berhenti khawatir. Saya terlalu mudah emosi dengan keadaan orang lain, mari lihat Kristus yang sudah tekan murkaNya menggantinya dengan kasih waktu memanggilmu. Saya orang yang terlalu mudah ingin diterima oleh orang lain, mari berhenti cari diterima oleh maut. Saya bicara terutama untuk anak muda, kamu suka bergaul dengan teman-temanmu, bukan teman-temanmu yang mencelakakan kamu, yang mencelakakanmu adalah zaman yang lama, dunia ini dan dunia ini sedang mencari jalur untuk menarik kamu. Dan cara yang paling mudah adalah temanmu, temanmu cuma korban, mereka orang berdosa juga. Tapi yang bahaya bagi kamu adalah dunia yang lama, yang membuat kamu kehilangan kemanusiaanmu. Mari tinggalkan semua itu karena Saudara sudah memiliki Tuhan yang membuat utuh kemanusiaan Saudara di dalam Dia. Kiranya Tuhan menolong kita semua.
(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)