Jadi berita Injil seperti suatu pernyataan, Tuhan sudah memulai zaman yang baru dan karena itu pengertianmu tentang Tuhan menjadi penting di seluruh bidang. Tuhan seolah-olah mengatakan “ini sudah datang, Mesias sudah datang”, maka pengharapanmu sekarang sudah tiba. Kalau pengharapanmu sekarang sudah tiba, Tuhan akan ubah semua, bukan hilangkan semua. Tuhan akan membuat semua yang tadinya jelek, busuk dan rusak menjadi berlimpah. Tuhan sedang menjanjikan sesuatu yang sudah genap di dalam Kristus, bahwa segala hal yang Tuhan desain dan ciptakan adalah untuk membuat manusia menikmati hidupnya. Manusia diberikan tempat, keadaan, identitas yang benar-benar indah, tapi kemudian dunia yang lama hancur dan manusia ikut hancur di dalamnya. Itu sebabnya Paulus mengatakan “bolehkah kita bertekun dalam dosa supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak, bukankah kita sudah mati bagi dosa. Bagaimana kita bisa hidup di dalamnya?”, Saudara mungkin tidak langsung menangkap kalimat ini, kecuali Saudara kaitkan ke pasal 5, dimana Paulus mengatakan Adam membawa kamu kepada kematian, namun Kristus dari mati membawa kamu kepada kehidupan. Ini bukan hanya bicara Adam dan Kristus, ini bicara tentang seluruh zaman. Seluruh zaman di dalam Adam mati, seluruh zaman baru dimunculkan di dalam Kristus. Maka ide zaman yang baru harus kita baca dalam pengertian Adam dan Kristus. Adam mati, zaman yang lama mati. Kristus mati, Dia membawa zaman yang lama mati. Kristus bangkit, maka zaman yang baru muncul. Zaman baru ini adalah zaman di mana manusia bisa hidup di dalam rencana Tuhan, sesuatu yang tidak terjadi sebelumnya. Kita sudah dilatih oleh kebiasaan kita untuk mempergunakan segala sesuatu di sekitar kita sebagai bagian dalam hidup kita. Ini satu ide yang dicetuskan dalam dunia filsafat abad 19 dan 20. Edmund Husserl adalah seorang filsuf yang sangat terkenal karena dia membawa metode baru berfilsafat, yaitu metode tentang kesadaran. Saudara dan saya adalah orang yang punya kesadaran, tapi Husserl yang pertama sadar bahwa kesadaran itu bukan tentang kesadaran. Intinya adalah menurut Husserl kesadaran itu bukan tentang kesadaran, Saudara tidak berbicara tentang kesadaran waktu Saudara bicara tentang kesadaran. Yang membuat Saudara menjadi manusia bukan hanya diri Saudara di dalam, tapi yang membuat Saudara menjadi manusia adalah kemampuan Saudara berinteraksi dengan hal-hal di luar Saudara. Mengapa kita makin sadar akan diri kita dengan interaksi sekeliling? Karena itu cara Tuhan mau membentuk manusia. Namun karena Adam jatuh dalam dosa, Alkitab mencatat bahwa sekeliling menjadi kacau. Waktu sekeliling menjadi kacau, Saudara dan saya tidak berinteraksi dengan lingkungan untuk menjadi manusia, Saudara berinteraksi dengan lingkungan untuk memahami ending-nya manusia itu buruk. Saudara akan sadar interaksi dengan lingkungan akan membuat Saudara semakin pesimis, karena menyadari dunia yang sudah rusak. Tuhan tidak mendesain kita untuk tinggal di dunia yang rusak, lalu tiba-tiba menjadi bagus sendiri, tidak bisa. Maka kita perlu bumi yang baru. Ini sebenarnya yang Alkitab sedang nyatakan melalui pengharapan Israel tentang zaman baru.
Seorang bernama Ernst Kasemann, seorang teolog yang hidup di awal abad 20, dia adalah seorang yang percaya progres. Dia percaya sekali teori dari seorang filsuf berdarah Yahudi, bernama Walter Benjamin, yang percaya bahwa zaman kita ini sedang menuju kepada progres, nanti akan masuk ke dalam zaman sempurna. Tapi kemudian terjadi Perang Dunia 1 dan 2 yang sangat menakutkan, lalu anaknya Ernst Kasemann ditembak mati. Dalam kesediahannya, Kasemann mengatakan “tidak ada zaman yang baru itu, tidak ada zaman yang bagus itu”. Ia sangat pesimis, dan akhirnya menjadi kacau pikirannya karena dia sadar dia tidak bisa berharap pada apa pun. Kita harus sadar bahwa zaman kita adalah zaman yang buruk dan kita memerlukan zaman baru. Siapa yang bisa membawa zaman yang baru? Paulus mengatakan dengan argumen yang sangat kuat, Dia yang membawa zaman lama pada akhir, Dialah yang akan membawa zaman yang baru pada awal, yaitu Kristus. Kematian-Nya adalah kematian yang mengakhiri zaman lama bagi para pengikut-Nya dan memulai zaman yang baru. Ini makna kematian dan kebangkitan Kristus versi Roma 5 dan 6. Saudara akan semakin mengerti mengapa Paulus membandingkan Adam dengan Kristus. Ternyata Adam adalah perwakilan zaman yang lama, Kristus adalah wakil zaman yang baru.