Bagaimana Tuhan memulihkan manusia? Tuhan tidak pulihkan semua dalam keputusanNya, Tuhan hanya pulihkan sekelompok orang yaitu umat. Siapa umat? Israel. Maka bisa kita tafsirkan dari kejatuhan di Kejadian 3, Tuhan membuat proyek panjang yang nantinya jadi komplit di Kitab Keluaran. Mengapa Abraham dipanggil? Untuk mempersiapkan Israel. Mengapa Tuhan memberikan janji kepada Abraham, Ishak dan Yakub? Untuk digenapi di dalam Israel. Jadi Israel adalah cara Tuhan memulihkan bumi ini. Kalau begitu Israel mesti jadi imam dan mesti jadi gambar Allah? Iya. Bagaimana caranya menyingkirkan yang jahat dari Israel dan memurnikan yang baik? Tuhan memberikan Taurat. Taurat adalah cara Tuhan untuk balikan manusia kembali menjadi imam, kembali menjadi gambar Allah. Kamu semua sudah bersalah dengan menjadi orang-orang yang hidup bagi diri, sekarang kamu menjadi umat, kamu hidup untuk Tuhan, Itu sebabnya segala aspek hidup dari Israel adalah untuk Tuhan. Ini adalah cara berpikir untuk berubah, sehingga kita mulai terbiasa untuk memikirkan hidup dengan cara berbeda, dan Alkitab menawarkan cara pandang yang radikal berbeda. Itu sebabnya saya terus bertekun membagikan sesuatu yang sepertinya tidak aplikatif, karena saya ingin Saudara dibentuk pola pikirnya, dan ini sesuatu yang harap Saudara bertekun melakukannya. Kalau Saudara tidak bertekun melakukannya, Saudara tidak akan menikmati Kekristenan, hidup Saudara tetap kosong dan Saudara tidak menikmati kelimpahan punya Tuhan. Engkau ber-Tuhan tapi engkau seperti tidak ber-Tuhan. Engkau menyembah Allah, tapi engkau seperti tidak menerima dampak dari Allah. Engkau hanya senang sementara karena hal-hal yang berkait dengan hawa nafsumu seperti dipuaskan, tapi setelah itu kosong lagi. Saudara mau sampai kapan hidup seperti ini? Hidup kosong terus, ayo perbaiki. Bagaimana cara perbaiki? Ubah cara berpikir. Bagaimana mengubah cara berpikir? Tekun dengar firman. Saya tahu mungkin Saudara mengatakan “saya bosan dengar ini terus”, biar bosan, matikan keinginanmu untuk tidak bosan. Maaf tapi saya harus jujur mengatakannya, yang membuat kalimatku membosankan adalah kebodohanmu. Kalau saya duduk dan mendengar apa yang saya dengar, saya akan merasa diperkaya dengan Alkitab. “Tapi mengapa saya bosan?”, “karena bodoh”, “saya tidak mau bodoh terus”, bertekun. Karena bodoh tidak akan selamanya ada pikiran orang percaya. Saudara pelan-pelan akan menjadi bijak, itu janji Tuhan. “Saya dibentuk oleh Tuhan, tapi saya hidup untuk diri”, tapi Tuhan beranugerah, Tuhan membentuk umat yaitu Israel untuk jalankan kembali hidup di tengah-tengah tempat suciNya Tuhan. Maka Tuhan berikan Taurat.
Kalau begitu Taurat itu penting, Taurat bukan hanya untuk ujian manusia bisa lewati juga, Taurat juga bukan hanya untuk menunjukan dosa. Taurat adalah cara manusia diubah. Ketika Saudara menjalankan Taurat, Saudara akan menemukan pembentukan yang begitu indah. “Tapi saya membaca Taurat dan tidak indah, saya membaca Kitab Imamat, tidak terlalu mengerti. Salah satu penyebabnya adalah Saudara coba baca kitab itu lewat sungai budaya kita sekarang, our own cultural river. Inilah kesalahan kita, baca lewat sungai budaya kita sekarang, sehingga kita tafsirkan “mengapa Israel dilarang makan babi?”, “karena babi membuat kolesterol tinggi, maka Tuhan tidak mau orang Israel punya kolesterol tinggi”, “mengapa sekarang boleh?”, “karena sekarang Tuhan tidak lagi peduli denganmu, mau makan silahkan saja, kena kolesterol silahkan, mau mati cepat silahkan”. Bukan seperti itu. Tuhan melarang makan babi, kodok, lele dan lain-lain ada sungai budaya penting di situ. Maka Taurat penting kalau ditafsirkan lewat budaya mereka dulu. Taurat begitu penting dan Tuhan mau kita mengerti lewat budaya mereka dulu untuk kita aplikasikan sekarang. Maka kalau kita jalankan Taurat, kita akan jadi umat, prinsip itu penting sekali. Israel dipanggil menjadi anak, lalu Tuhan berikan Taurat. Ketika Israel jalankan Taurat, mereka akan jadi umat Tuhan Kembali. Jalankan Taurat boleh berbagian dalam istirahatNya Tuhan, istirahat Tuhan dalam pengertian Sabat. Ini polanya, Israel dipanggil menjadi anak, diberikan Taurat, dibenarkan dan boleh berbagian di dalam rest, istirahatNya Tuhan.