Ini mungkin mirip PRII, “sudah bisa membuat MRII?”, “belum bisa, anggota tidak cukup”, ya sudah buat PRII, yaitu rumah doa. Paulus tahu rumah doa biasanya dibuat dekat sungai, maka dia dan tim penginjilannya jalan telusuri, temui dulu orang Yahudi. Mengapa mesti orang Yahudi dulu? Karena dalam pikiran Paulus, Injil paling mudah diberitakan ke orang Yahudi. Karena dia tinggal memberitakan “kamu tahu tidak Mesias?”, semua orang Yahudi. Tahu apa yang dikatakan Kitab Yesaya? Semua orang Yahudi tahu Kitab Yesaya.

Jadi Paulus lebih gampang memberitakan Injil kepada orang Yahudi. Maka dia cari orang Yahudi dulu supaya dia bisa injili dan dia bisa punya tim penginjilan. Target dia bukan orang Yahudi, target dia adalah bangsa-bangsa lain. Maka dia cari dulu orang Yahudi punya rumah ibadah, begitu dia bertemu dengan rumah ibadah orang Yahudi, ada beberapa perempuan sedang kumpul, sedang berdoa bersama. Paulus pertama kali menginjili Eropa, memenangkan perempuan.

Orang dulu mengatakan perempuan itu kalau pikir tidak rasional, kalau bicara apa-apa main perasaan, tidak ada data yang mereka kuasai. Jadi kalau perempuan jadi pekabar Injil, tidak ada orang mau dengar. “Yesus bangkit”, “yang bicara siapa?”, “perempuan”, “pantas saja.” Perempuan lihat apapun seperti orang bangkit, karena terlalu cintanya sama Yesus sampai halusinasi. Sudah begitu tertekan, sudah begitu hancur hati, seperti melihat Yesus bangkit. “Sudahlah, kamu perempuan, terima fakta Gurumu mati. Kamu jangan dikalahkan oleh kesedihan, tahan emosimu” itu yang akan orang katakan. Perempuan tidak bisa diandalkan sebagai pembawa berita. Lalu mengapa di dalam Kitab Injil dicatat perempuan-perempuan yang pertama membawa berita kebangkitan Yesus? Mengapa Injil mencatatnya begitu? Karena Injil mencatat fakta. Injil tidak ubah meskipun catatan itu kurang menguntungkan. Kalau Injil itu karangan manusia, jangan tulis perempuan yang membawa berita Injil, karena itu adalah sesuatu yang melemahkan. Maka kalau berita Injil karangan manusia, saksi pertama tidak mungkin perempuan. Tapi karena Kitab Injil kita mencatat fakta sejarah, maka mereka mencatatnya meskipun mungkin akan merugikan mereka. “Siapa yang pertama menyaksikan kebangkitan Yesus?”, “para perempuan”, “siapa saksi pertama di Eropa?”, “para perempuan”, perempuan punya peran sangat penting.

Itu sebabnya perempuan saleh akan sangat memberkati keluarga, akan sangat memberkati lingkungan. Perempuan yang jahat akan sangat menghancurkan keluarga, akan sangat menghancurkan lingkungan. Alkitab sudah menyatakan hikmat ini dari lama. Alkitab mencatat Raja Ahab adalah raja yang sangat jahat, tapi juga sangat kasihan karena istrinyalah yang jauh lebih jahat dan jauh lebih berperan dari pada dia. Demikian kita melihat orang-orang perempuan yang kejam menghancurkan banyak sekali hal yang Tuhan mau buat. Maka perempuan baik Tuhan pakai luar biasa.

Demikian Lidia dan teman-temannya, merekalah buah pertama di Eropa. Dari Yahudi sekarang percaya Kristus. Lalu setelah Lidia mendengar berita dari Paulus, dia senang sekali, “saya sudah mengerti Kitab Suci, sekarang kamu beritahu Kitab Suci sudah genap, saya mau dengar lebih lagi”. Maka mereka ingin adakan pendalaman Alkitab di rumah mereka, ini secara fisik, tidak bisa online. Mereka hadir, mereka belajar, lalu mereka mulai tergerak untuk memberitakan Injil. Akhirnya Injil diberitakan. Lalu satu kali mereka sedang bicara tentang Injil, baca Alkitab, mempelajari Kitab Suci, ada perempuan lagi yang lain. Kalau Lidia adalah perempuan yang pikirannya sehat, satu ini perempuan yang sangat-sangat kacau karena perempuan ini kerasukan roh.

Di dalam Alkitab kita dikatakan dia kerasukan roh, tetapi di dalam bahasa asli dia kerasukan Python. Python, ular sanca itu disebut Python, Python ini adalah legendanya orang Yunani. Orang Yunani percaya di Delphi ada oracle, ada perempuan ahli meramal, menyatakan pesan. Perempuan ini disebut Pythia, Pythia karena dia punya roh Python. Python adalah ular, bukan ular biasa tapi ular yang punya hikmat. Mengherankan, di setiap kebudayaan ular itu dianggap berkaitan menjadi simbol dari kerajaan dan simbol hikmat. Di Tiongkok ada ular naga, di Asia Minor juga di daerah kebudayaan Yunani, ada ular yaitu Python ini. Lalu di dalam tradisi Mesir, Firaun pakai ular di kepalanya. Lalu tradisi Yahudi, ular adalah kerub, serafim. Seraph itu ular, seraphim adalah ular-ular. Kalau Saudara mengatakan “tidak, Serafim kalau saya baca dari kamus Ibrani itu artinya the bright one, yang terang.” Tapi coba baca baik-baik, the bright one kemudian ada penjelasan “tetapi arti literalnya adalah ular.”

Jadi ketika Yesaya melihat di Bait Suci, di Yesaya 6 “kemuliaan Tuhan memenuhi Bait Suci, lalu para Serafim melayang-layang”, kata Serafim yang dipakai di Yesaya 6, kalau ditulis di bagian lain di dalam Kitab Suci kita, itu diterjemahkan ular. Mengapa di Yesaya 6 tidak diterjemahkan ular? Tidak tahu. Di Yesaya 6 tetap ditulis Serafim. Tapi di bagian lain kalau ada kata Serafim, itu selalu diterjemahkan ular. Jadi saya melihat ular terbang, naga. Ular ini adalah lambang atau adalah kerub. Jadi kerub seringkali digambarkan sebagai makhluk surgawi dengan kekuatan binatang dan hikmat manusia.

Maka ketika orang Yunani mau tahu masa depan, mereka cari Pythia. Ternyata di Filipi ada orang dengan bakat Pythia.  Jadi tidak perlu jauh-jauh pergi ke Delphi di Filipi juga ada. Perempuan ini sangat terkenal karena menjadi tandingan Pythia di Delphi.

« 4 of 9 »