Surat ini surat yang sangat indah, menekankan tentang pentingnya sukacita. Kalau di dalam Surat Efesus penekanan kepada cinta kasih Tuhan itu sangat jelas, maka dalam Surat Filipi ini penekanan akan sukacita karena diterima, karena dicintai itu juga sangat indah dan sangat jelas. Surat ini sangat mungkin ditulis ketika Paulus ada di penjara di Kaisarea. Ada sebagian mengatakan sepertinya ini adalah surat pemenjaraan di Roma, yang mana pun kita tidak bisa tahu dengan pasti. Tetapi bahwa surat ini ditulis dari penjara itu jelas, karena Paulus sendiri menyatakannya di dalamnya bahwa dia menulis dari penjara. Dan ini unik karena ketika Paulus melayani di Filipi pun, dia dipenjara. Itu satu kisah yang kita bisa lihat dari Kisah Rasul 16, Paulus memberitakan Injil ke Filipi dan dia dipenjara karenanya. Filipi ini kota yang sangat penting, ini kota yang tadinya adalah kota terkenal karena tambang emas. Tambang emasnya sangat produktif dan sangat menghasilkan bagi Kerajaan Yunani.
Ketika Kerajaan Makedonia bangkit dibawah pemerintahan Raja Philip yang kedua, dia memperbesar kota yang akhirnya dinamai Filipi atas nama Raja Philip. Raja Philip kedua ini adalah ayah dari Alexander Agung. Setelah Alexander muncul menjadi raja menggantikan ayahnya, dia juga menjadikan Filipi sebagai kota supply untuk kampanye perang dia di Turki. Ini kota perbatasan antara Yunani dan Turki, antara Eropa dan Asia. Jadi ini kota yang sangat penting dan di abad yang pertama ini adalah kota yang sangat dipengaruhi oleh Romawi. Banyak pejabat yang pensiun ada di kota ini dan pengaruh-pengaruh penting dari Romawi entah itu puisi atau juga dunia pembelajaran, bahkan tren berpakaian ini ada populer sekali di Filipi. Ini adalah kota yang sangat ingin diketahui sebagai kota yang beridentitas Roma. Dan kalau kita lihat perkembangannya dari zaman Yunani sampai zaman Romawi maka ini adalah kota yang sangat gampang beradaptasi dalam budaya Yunani sebelumnya dan budaya Romawi setelah ditaklukan oleh Romawi. Ini kota yang akhirnya menjadi Kristen setelah Paulus menginjili di sana, tapi hancur di abad 14 ketika kerajaan dari Dinasti Ottoman, Turki menyerang daerah perbatasan Eropa dan menghancurkan kota ini sama sekali.
Kemudian orang membangun kembali Kota Filipi modern tapi di tempat yang lain, sedikit jauh dari kota aslinya. Sehingga kalau Saudara pergi ke daerah Yunani di sebelah timur dari Makedonia, Saudara akan melihat reruntuhan kota ini masih terpelihara. Inilah Kota Filipi, kota yang sangat penting di dalam kebudayaan abad pertama karena menjadi tempat penghasil emas dan juga menjadi tempat pertama yang ada di Eropa, kalau Saudara melakukan perjalanan dari Asia Minor atau dari Turki. Meskipun kota ini penting tapi tentu ini bukan kota utama dari Makedonia, kota utama adalah Amphipolis. Tetapi kota ini tetap kota yang sangat penting dan sewajarnya inilah kota yang pertama dikunjungi kalau Paulus berangkat dari Turki atau dari Asia Minor menuju ke Eropa. Ini adalah pertama kali Injil masuk Eropa, kota inilah penerima pertamanya dan setelah itu kita lihat bahwa Eropa sangat dipengaruhi Kekristenan di dalam 300-400 tahun berikut. Bahkan ketika ada kontroversi tentang Tritunggal, Kekristenan di Eropa justru yang pertama mempertahankan pengertian Tritunggal yang sejati secara populer.
Kalau Timur di Turki, Kekristenannya adalah Kekristenan yang sangat berbau Arianisme, tidak melihat Yesus Kristus sebagai Pribadi kedua yang satu substansi dengan Pribadi pertama. Maka di daerah Timur, gelombang ajaran bidat yang tidak menerima Tritunggal populer sekali. Meskipun beberapa tokoh teolog utama adalah orang-orang yang memperjuangkan doktrin Tritunggal, tetapi Eropa lebih dulu menerimanya. Eropa juga menjadi daerah pertama yang menyatakan politiknya tunduk kepada gereja di dalam aliran Tritunggal. Kalau Saudara mengatakan “bukankah dari abad ke-4 Kekaisaran Roma sudah menjadi Kristen?” iya, tetapi tidak benar-benar memegang doktrin Tritunggal. Tetapi ketika Kerajaan Frank menjadi Kristen, mereka menganut pengertian Tritunggal dan mereka tunduk kepada gereja yang mempunyai ajaran yang benar. Jadi Filipi adalah tempat pertama dan ketika Paulus masuk ke kota ini, dia digerakkan Tuhan untuk berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada di rumah doa orang Yahudi.
Satu orang perempuan bernama Lidia, dia terima Tuhan, dia ingin dibaptis, dia ingin dapat pelajaran sehingga dia minta kepada para pekabar Injil, kepada Paulus dan rekan-rekannya, “tolong mampir di rumah saya. Saya ingin belajar, saya ingin tahu karena saya orang Yahudi. Saya sudah menerima nubuat tentang Mesias, tapi saya tidak tahu Mesias sudah datang, mohon berikan pengertian kepada saya, bagaimana saya harus kenal Sang Mesias ini berdasarkan Kitab Suci dan siapa Sang Mesias yang engkau katakan sudah datang itu. Dan mengapa Dia mesti mati, mengapa Dia mesti dimatikan di atas kayu salib?” pertanyaan-pertanyaan yang sangat penting diinginkan oleh perempuan ini dan dia menjadi tokoh utama atau tokoh pertama yang penting di daerah Filipi. Maka Paulus memberitakan Injil, orang-orang menjadi percaya dan Kekristenan mulai bertumbuh di Eropa melalui Filipi.
Lalu bagaimana Paulus bisa sampai ke Filipi? Sampainya Paulus ke Filipi pun pakai jalan yang unik. Dia tidak rancang strategi masuk ke Eropa. Dia merancang strategi untuk lebih jauh masuk ke daerah Asia. Ketika dia berencana mau mengunjungi daerah Bithynia, Roh Kudus mencegah dia. Bagaimana Roh Kudus mencegah tidak dicatat oleh Kitab Suci, tetapi fakta bahwa Roh Kudus yang mencegah itu jelas tercatat. Jadi Roh Kudus mencegah Paulus untuk membawa Injil ke satu daerah dan mengarahkan Paulus untuk memberitakan Injil ke daerah lain. Ini memberikan pengertian kepada kita bahwa Injil bukan milik manusia dan bukan terserah mereka mau diarahkan kemana. Injil adalah milik Tuhan dan Tuhanlah yang berkedaulatan untuk menyatakan Injil ke daerah yang Dia mau.
Kita cuma bisa lihat secara parsial, tetapi Tuhan melihat secara total. Kita hanya melihat di dalam pandangan yang terbatas tapi Tuhan melihat di dalam seluruh rancangan yang diatur. Maka sangat tidak bijak bagi kita untuk mempunyai pengertian bahwa kita mengerti mana baik dan mana jahat. Kalau kita mengatakan “saya tahu harusnya begini”, kita akan tanya lagi “tahunya itu dari mana? Prinsip yang kamu pakai untuk mengatakan bahwa ini lebih baik dari rencana Tuhan, itu dari mana? Kalau Tuhan memang baik harusnya semua orang jadi percaya, mengapa Dia biarkan sebagian tidak percaya?” Tapi pertanyaannya kembali lagi ke pertanyaan tadi “tahu dari manakah engkau bahwa inilah hasil terbaik di dalam totalitas dari rencana Tuhan?”
Di dalam Kitab Mikha pasal 6 “hai manusia telah diberitahukan apa yang Tuhan tuntut yang Tuhan ingin dari manusia, berlaku adil, mencintai kesetiaan dan hidup rendah hati dihadapan Allahmu.” Kita tidak bisa setarakan diri kita dengan Allah, selalu merasa sudah tahu bagaimana Allah harusnya melakukan rencanaNya. Kita ini begitu fana, hidup kita begitu pendek, pengetahuan kita begitu sedikit, rencana kita begitu terpecah-pecah dan kita tidak mungkin menjadi penasihat Tuhan. Di dalam Surat Roma, Paulus mengatakan “hei, manusia siapa yang angkat engkau menjadi penasihat Tuhan? Apakah engkau berencana memberikan masukan kepada Dia tentang rencana yang Dia buat sebelum engkau ada?” ini saya parafrasekan dari Surat Roma. Tuhan tidak mungkin tunggu masukan dari manusia baru dia buat rencanaNya, karena penciptaan manusia pun masuk di dalam rencana-Nya dan rencana ini dibuat sebelum manusia dijadikan.
Itu sebabnya hidup rendah hati di hadapan Tuhan, hidup adil dengan sesama, hidup penuh belas kasihan dan mencintai kesetiaan, ini yang Tuhan tuntut dari manusia. Maukah engkau adil? Maukah engkau hidup dengan rendah hati dihadapan Allah? Maukah engkau penuh belas kasihan dan kesetiaan? Jika iya, maka engkau akan menjadi manusia yang penuh, yang utuh sebagaimana Tuhan rancangkan.
Maka kita tidak tahu mengapa Tuhan tutup jalan ke Bithynia, bukankah di sana juga ada banyak orang perlu Injil? Bukankah di sana juga bagus kalau Injil diberitakan? Injil diberitakan kemanapun bagus, tapi apakah ke mana itu sesuai dengan rencana Tuhan?
Paulus punya rencana “kita mesti taklukan Asia dulu, lalu bergerak terus ke arah yang makin ke arah dari tradisi Persia, bahkan mungkin terus ke India”, ini mungkin pikiran dari Paulus, kita tidak tahu karena Paulus tidak nyatakan. Tapi gerakan dia adalah ke timur. Tapi Tuhan mengatakan “pindah, stop, Aku hentikan, Aku halangi kamu.” Mengapa Tuhan menghalangi orang memberitakan Injil? Karena Dialah yang berhak menentukan daerah mana dapat Injil, Dia yang berhak menentukan daerah mana ditutup dari Injil. Mengapa Tuhan lakukan itu? Kita tidak tahu, tapi itulah yang Dia lakukan. Maka Tuhan menghalangi Paulus, lalu Tuhan berikan mimpi kepada Paulus.