Filipi 1: 1-6 “Dari Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus, kepada semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para penilik jemaat dan diaken. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu. Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini. Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.
Saudara di dalam pembahasan yang lalu kita sudah mendengarkan mengenai bagaimana Injil masuk ke Kota Filipi dan mengapa kota ini penting. Dan Tuhan yang merancangkan supaya Paulus datang ke Filipi. Tuhan yang pilih siapa yang akan diselamatkan, Tuhan yang arahkan para pekabar Injil untuk memberitakan Injil di tempat yang Tuhan mau. Yang jauh lebih penting bukan cuma sekedar bakat atau kemampuan orang memberitakan Injil, tetapi juga kepekaan untuk tahu Tuhan arahkan ke mana. Itu sebabnya tidak ada seorang pun yang mengabarkan Injil yang dapat melakukannya tanpa dipimpin oleh Tuhan. Dan tidak ada orang atau kelompok atau siapapun yang bisa mendengar Injil dan bertobat jika bukan Tuhan yang menggerakkan.
Doktrin pilihan sangat jelas, orang mengatakan doktrin pilihan itu tidak tepat karena membuat Tuhan seperti tidak adil. Tapi kalau tidak ada kaum pilihan maka orang yang bisa bertobat dan menerima Injil adalah orang yang memang lebih baik dari yang tidak menerima. “Mengapa kamu jadi Kristen?”, “Karena saya percaya.” “Mengapa kamu percaya?”, “Karena saya memang lebih baik dari orang lain.” Maka tanpa mempercayai doktrin pilihan kita harus menjadi sombong dan mengatakan “saya orang Kristen karena saya lebih baik dari orang lain”, dan ini bukan ajaran Alkitab. Maka kalau orang menolak doktrin predestinasi, sebenarnya dia sedang berada di dalam kondisi jiwa yang sombong, “Mengapa kamu percaya?”, “Karena saya memang mau percaya.” Tapi dengan mempercayai doktrin predestinasi, maka kita tahu baik Injil yang diberitakan kepada saya maupun kemampuan saya berespons kepada Tuhan, itu pemberian Tuhan. Pemberian yang indah, yang agung, yang mulia, yang membuat saya tidak ada hak untuk sombong. Mengapa engkau percaya Tuhan yang gerakkan, mengapa engkau bisa lebih baik dari orang lain? Tuhan yang gerakan. Mengapa engkau mau hidup suci? Tuhan yang gerakan, sehingga segala kemuliaan bagi Tuhan, bukan diri. Segala kemuliaan adalah karena Roh Allah yang bekerja di dalam diri kita, bukan diri kita. Tidak ada kemuliaan bagi saya, hanya untuk Tuhan.
Maka ketika Paulus pergi, ke mana dia pergi, dia pergi karena dituntun oleh Roh Kudus. Dia mau pergi lebih ke arah timur, tapi Tuhan mengatakan “pergi ke Eropa”, pergi ke tempat dimana Injil Tuhan harus diberitakan sesuai dengan rencana Tuhan. Ketika Paulus berencana pergi terus masuk ke Asia, Tuhan melarang. Mengapa dilarang? Karena Tuhan tidak memilih daerah itu. Mengapa Tuhan suruh pilih pergi ke Filipi? Apa karena Filipi lebih baik, apa karena orang-orang Filipi lebih potensial untuk menjadi taat atau bagaimana? Tentu bukan itu, orang-orang di Filipi tidak lebih baik dari pada orang-orang di Asia. Orang-orang di Makedonia, di Yunani, di Eropa tidak lebih baik dari pada orang di Asia. Bahkan kalau kita melihat di dalam sejarah manusia yang sudah sangat panjang sebelum abad pertama, Eropa tidak mempunyai sejarah yang besar. Orang sudah tahu budaya Mesir sangat unggul dari keadaan lama sekali. Orang tahu budaya Babel adalah budaya unggul, orang tahu budaya daerah Timur Dekat Kuno sangat unggul dari dulu, tetapi tidak banyak yang tahu apa itu Eropa. Eropa baru mulai muncul di dalam perkembangan dari bangsa Yunani, lalu makin berkembang dengan perkembangan dari budaya, filosofi, pemikiran politik yang sangat-sangat menerobos dan sangat berpengaruh.
Jadi kalau kita mengatakan Eropa baik, Romawi bagus, Yunani bagus, bagi orang-orang di daerah Mediterania, budaya Romawi, budaya Yunani, budaya baru tidak selama budaya-budaya besar yang sudah berkembang. Tetapi Tuhan seolah mengatakan Injil diberitakan ke tempat yang baru itu. Injil diberitakan ke daerah-daerah yang tidak ada potensi berkembang baik.
Ketika Kekristenan berkembang mulai abad 7 sampai akhirnya mendominasi Eropa dengan pencerahan, itu dilakukan ketika penginjilan dikerjakan bagi orang-orang Barbarian. Kelompok-kelompok seperti orang-orang Frankis. Kekaisaran Frank jadi besar setelah mereka jadi Kristen, sebelumnya Kekaisaran Frank, yang daerahnya sekarang ada di Prancis dan juga sebagian dari Jerman dan Eropa di lebih ke utara, mereka adalah kelompok yang terpecah-pecah, sangat bersifat suku. Suku-suku ada di situ dan para pemimpinnya cuma tahu menjarah, cuma tahu berkelahi, cuma tahu berperang. Bagaimana kalau kurang makan? Berburu. Bagaimana kalau berburu tapi tidak dapat makanan? Menjarah kampung.