Namun, ini menjadi seperti pembahasan yang ditempelkan dengan begitu banyak pembahasan lain. Sehingga pengertian yang menekankan kamu sudah diselamatkan, ini menjadi sesuatu yang menjadi kabur kembali. Karena begitu banyak tema teologis yang dimasukkan secara sejajar sehingga banyak orang tidak mengerti di mana penekanan tentang hal ini harus diberikan. Jadi kalau Saudara punya pengertian teologi begitu banyak, lalu ditanya yang mana yang jadi pilar utama? Saudara jadi kebingungan karena semua sama keras, semua sama penting, ini membuat kita jadi kacau secara teologi. Jadi kekacauan teologi bukan hanya terjadi karena kita dengar ajaran yang salah, tapi kekacauan teologi juga bisa terjadi karena kita tidak punya tekanan di dalam semua pengertian teologi yang kita miliki. Kita ambil semua lalu kita pahami semua dengan sejajar, setara, dengan sama besar, ini membuat kita kebingungan sendiri. Saudara kalau orang punya kepekaan mendengar musik, dia akan tahu bahwa tekanan di dalam bermusik itu sangat penting. Di mana nada yang utama, yang mana yang hanya mendampingi, nada utama harus ditekankan, yang mendampingi tidak boleh sama tekanan dengan yang utama. Demikian juga teologi, yang utama tidak boleh sama besar tekanannya dengan yang lain. Di dalam tradisi Katolik seperti seluruh teologi dilempar lalu kita memilih dari lautan teologi yang luas, karena tradisi Katolik dalam abad pertengahan adalah tradisi yang mengeluarkan teologi yang luar biasa limpah. Kita kurang mengerti tradisinya karena kita menganggap bahwa teologi dimulai dari Calvin, ini kesombongannya orang Reformed, teologi dimulai dari Calvin. Bukan. Teologi tidak dimulai dari Calvin. Maka ada banyak sekali konsep pengertian tokoh-tokoh penting dan buku-buku penting di dalam abad pertengahan, banyak sekali commenteries yang luar biasa penting di dalam sejarah tradisi penafsiran abad pertengahan. Dan seluruh pembahasan ini seperti dilempar begitu saja lalu kita kebingungan menekankan yang mana yang menjadi penekanan, yang mana yang kita ambil sebagai bagian utama. Inilah yang merupakan kerugian dari berteologi di dalam abad pertengahan. Maka Martin Luther memberikan tawaran apa yang harus jadi penekanan di dalam berteologi. Yang jadi penekanan justru bukan keselamatan, yang menjadi penekanan adalah mengenal siapa Allah melalui salib. Ini menjadi penekanan utama karena bagi Martin Luther, salib adalah penekanan teologi yang jelas sekali di dalam seluruh Alkitab. Alkitab menekankan salib. Alkitab menekankan tentang Kristus dan Kristus yang datang untuk disalib. Alkitab memperkenalkan tentang Paulus yang mengatakan bahwa saya mati bersama dengan Kristus di atas kayu salib supaya saya bangkit bersama dengan Dia. Mati dalam satu kematian dengan Kristus dan bangkit di dalam apa yang sama dengan kebangkitan Kristus. Inilah tekanan teologi, inilah hal utama. Kalau orang Kristen tidak mengerti salib, dia menyamakan tekanan untuk salib dengan hal-hal yang lain, dia mungkin kaya teologi, dia mungkin tahu banyak hal, tapi dia tetap kehilangan arah karena dia tidak tahu yang mana yang diberikan tekanan dan mana yang mendukung. Ini sama dengan apa pun yang ada di dalam dunia, termasuk dunia seni. Tadi saya sudah bicarakan tentang musik, demikian juga tentang lukisan. Sebuah lukisan bagus kalau penekanannya jelas. Kalau hanya gambar apa pun, ada kepikir burung gambar burung, kepikir ada pohon gambar pohon, kepikiran ada anak main layangan gambar anak main layangan, kepikiran ada hantu gambar hantu, ini jadi apa? Gambar yang tidak jelas, kacau balau, semua dimasukkan ke dalam. Meskipun punya keahlian menggambar yang bagus akhirnya gambarnya membuat orang kacau karena tidak tahu ini gambar melukiskan apa.