Yohanes Pembaptis menyadari ini, Yohanes Pembaptis adalah orang dengan perombakan teologi yang luar biasa. Dia bukan orang yang dididik di dalam iman Kristen, dia dididik di dalam teologi Yahudi dan teologi orang Qumran. Dan di dalam konsep Yahudi dan Second Temple Judaism, ini teologi yang kaya sekali, 200 tahun sebelum masehi sampai 200 tahun masehi, tulisannya luar biasa banyak literaturnya banyak, dan juga penjelasan akan Perjanjian Lamanya luar biasa banyak. Salah satu yang ditekankan adalah tentang Mesias, di dalam Second Temple Judaism, Mesias itu akan datang dari timur masuk ke barat lewati Sungai Yordan mirip Yosua. Lalu setelah Mesias itu datang dari timur ke barat, Dia akan berperang dengan musuh-musuh Tuhan di Israel, lalu Dia akan pergi ke Yerusalem, Dia akan masuk ke Bait Suci dan Dia akan kuduskan Bait Suci. Kuduskan Bait Suci seperti dulu Yudas Makabeus mengusir orang-orang Anthiokus Ephipanes, orang-orang Makedonia yang menguasai Israel, diperangi oleh Yudas Makabeus, mereka kalah dan Yudas Makabeus menjadi pemimpin Israel. Dia bersihkan Bait Suci dari mezbah untuk Zeus, dia bersihkan Bait Suci dari tempat penyembahan korban babi. Waktu itu orang-orang Anthiokus Ephipanes taruh mezbah untuk Zeus atau untuk Yupiter, lalu mereka juga bawa babi, mereka persembahkan babi di Bait Suci. Orang Israel marah bukan main, maka mereka perang. Dan ketika Yudas Makabeus menaklukkan orang-orang dari Makedonia, dia menyucikan Bait Suci, dipersembahkan kembali untuk Tuhan. Mulai sejak itu seluruh korban hanya korban yang halal, hanya korban yang diperintah oleh Tuhan dan semua hanya untuk Tuhan, ini namanya penyucian Bait Suci. Dalam tradisi Israel mereka berharap Mesias akan melakukan itu, Mesias akan datang seperti Yosua, datang dari timur, menyeberang Sungai Yordan, masuk ke barat, masuk ke Israel, akan taklukan musuh dan akan bersihkan Bait Suci. Makanya waktu Yesus akan masuk Yerusalem semua orang teriak ke sana, karena mereka berpikir ini Mesias mau membersihkan Bait Suci. Tapi Yesus bukan bersihkan Bait Suci dari Romawi, Yesus membersihkan Bait Suci dari pedagang-pedagangnya imam. Makanya imamnya marah “mengapa Engkau melakukan ini?”, “ada tertulis rumah BapaKu akan disebut rumah doa bagi segala bangsa, tapi kamu menjadikannya sarang penyamun”. Mengapa Yesus marah? Karena mereka berdagang di tempat orang kafir boleh berdoa ke Tuhan. Ini rumah doa bagi semua bangsa, tapi bangsa lain tidak bisa datang karena dipakai berdagang. Maka Tuhan usir mereka, ini pembersihan Bait Suci versinya Tuhan bukan versinya Yudas Makabeus. Orang Israel berpikir Yesus akan datang dari timur kemudian ke barat seperti Yosua masuk dari tengah. Itu uniknya, Yosua dari selatan tapi tidak masuk dari selatan Kanaan, tapi dia berputar dulu supaya masuk dari timur ke barat. Tapi waktu Yohanes melayani, dia tidak mengerti hal ini, dia melayani di seberang Sungai Yordan karena dia mempersiapkan umat untuk kedatangan Mesias. Dia membaptis orang, lalu orang-orang itu ikut dia. Dan mereka bertanya “Yohanes guru kami, kita tinggal di mana?”, “di sini”, “di sini cuma ada pasir”, “berbaringlah di pasir”, “terus kita makan apa?”, “kita akan makan madu, kita akan makan belalang”, “mengapa makan belalang? itu serangga masa kita makan?”, “coba baca di Taurat, adakah larangan makan belalang?”, “tidak”, “makanlah”. “Lalu bagaimana nanti kalau kita perlu ke toilet?”, “lihatlah padang gurun ini, seluruhnya toilet bagimu”. Dan mereka tinggal di situ. Kalau ada yang tanya “mengapa mesti tinggal di sini?”, “karena Mesias akan datang dari timur masuk ke barat, mari kita tunggu di penyambutan”, ini yang jadi tugas Yohanes Pembaptis. Mirip sekarang yang jadi petugas usher di bawah, penyambut, itu tugas Yohanes Pembaptis. Cuma bedanya Saudara tidak punya pengikut dan tidak pernah membaptis orang, jadi Saudara Yohanes non membaptis. Yohanes membaptis orang, setelah orang dikumpul jadi umat, mereka tunggu di luar dari Sungai Yordan, menunggu Mesias masuk. Makanya Yohanes kaget, Yesus bukannya masuk dengan cara itu, Yesus malah bergabung di tengah-tengah orang yang mau dibaptis. Kemudian Yesus pun datang dan Tuhan memberikan perasaan dalam hati Yohanes karena Roh Kudus, “inilah Dia”. Yohanes dua kali mengalami itu, ketika dalam kandungan, waktu Maria datang, Yohanes yang waktu itu ada di dalam kandungan mamanya langsung merasa “tugas hidupku untuk menyambut orang, orang ini dekat aku sekarang”, maka Yohanes langsung bergerak. Elisabeth belum pernah merasakan bayi dalam kandungannya bergerak seperti ini, ternyata karena Yesus ada di sini, di dalam kandungannya Maria. Sekarang Yesus datang dan Yohanes langsung tergerak, ini Mesiasnya dan dia kaget “mengapa bukan dari sana? Mengapa Engkau tidak dari timur masuk ke barat? Mengapa Engkau sekarang ada di sini?”. Maka waktu Yesus datang, Yesus mengatakan “mari lanjutkan”, “mengapa kamu minta dibaptis olehku?”, Yohanes mengalami kekacauan teologi, dia tidak mengerti ini maksudnya apa. Kekacauan teologi itu bahaya, Saudara kalau pernah dengar teologi yang Saudara pikir bagus, sudah mendarah daging dalam diri Saudara, lalu Saudara dengar orang mengatakan ini salah, itu krisis identitas yang besar. Makanya banyak orang tidak suka dengan khotbah GRII karena membuat orang krisis identitas, “pak masa itu salah? Berarti pendetaku selama ini salah?”, “iya”, “dia pendeta”, “pendeta bisa pendeta bisa pendusta, tergantung yang mana dia”, ini membuat goyah. Yohanes mengalami kebingungan “mengapa ini terjadi, apa yang sedang terjadi?”, tapi Yohanes adalah orang yang sangat cepat tangkap pelajaran. Dia tahu berarti ada yang salah dalam teologi dia, bukan ada yang salah dengan peristiwa yang terjadi. Dia tidak mengatakan “yakin Engkau Mesias? Kalau Mesias mestinya datang dari timur ke barat, bukan dari barat ke Sungai Yordan”. Tapi Yesus ikut kelompok Israel yang mau dibaptis. Lalu Yesus mengatakan “kita sepatutnya melakukan ini untuk menggenapkan kehendak Tuhan”. Menggenapkan bahwa Yesus akan menjadi satu dengan orang Israel dulu. Mesias bukan Mesias yang jadi raja berperang, itu nanti. Tapi sebelum Dia menjadi Raja, Dia harus jadi satu dulu dengan umatNya, ini yang orang Israel tidak tahu. Ini tercatat dalam Kitab Suci, Dia akan disebut sebagai salah satu dari umat. Yesus harus berbagian di dalam umat Tuhan, maka pembaptisan Yesus bukan pembaptisan untuk pengampunan dosa Yesus. Pembaptisan Yesus adalah untuk membuat Yesus menjadi bagian dari Israel, supaya kelak Israel jadi bagian dari Dia sebagai Anak Allah, bagi orang yang percaya tentunya. Maka Yohanes membaptis dan Tuhan membuka langit, menurunkan Roh Kudus dan mengatakan “inilah AnakKu yang kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan”. Dan Yohanes sangat kagum, sangat takjub dengan pemandangan ini, ini yang dicatat dalam Injil Matius, dicatat dalam Injil Lukas. Setelah itu Yesus pergi ke padang gurun 40 hari. Waktu Yesus ke padang gurun, Yohanes tidak ikut, dia tunggu di Sungai Yordan dan terus melakukan pembaptisannya. Yesus pergi selama 40 hari di padang gurun, setelah Yesus 40 hari di padang gurun, baru Dia datang dari padang gurun di sebelah timur, masuk ke barat. Maka waktu Yesus datang dari timur ke barat, ini yang dicatat dalam Yohanes pasal pertama, Yohanes lihat Yesus dan sekarang dia sadar “baru saya mengerti mengapa Engkau datang dari barat dulu ke timur, baru setelah itu dari timur ke barat”. Karena masuknya Yesus dari timur ke barat bukan cuma mengikuti Yosua, tapi dia mengikuti masuknya imam ke ruang Maha Suci. Imam ada di luar Israel di luar bangunan Bait Suci mempersembahkan korban, setelah itu dia masuk. Masuknya imam ini mirip dengan masuknya orang dari daerah Gerbang Timur. Berbang Timur lalu orang masuk, ini mengingatkan pengusiran Adam. Adam diusir, dan dia diusir lewat pintu di sebelah timur Taman Eden. Berarti kalau umpama Adam masuk balik, dia akan masuk lewat Pintu Timur, dari timur ke barat. Jadi dari timur ke barat ini perjalanan orang masuk kembali ke ruang ke Taman Eden. Ini yang banyak orang tidak tahu, kita nyanyinya “sejauh timur dari barat”. Sejauh timur dari barat Tuhan membuang dosaku, artinya apa? “Artinya timur dan barat itu menunjukkan jarak yang jauh sekali”. Bukan, itu menunjukkan masuknya kembali Adam ke Taman Eden. Mana bisa Adam masuk lagi ke Taman Eden? Kan ada malaikat dengan pedang bernyala-nyala? Kalau Adam masuk, dia akan terbakar. Ingat, orang yang salah masuk ruang masuk Maha Suci terbakar, anak Harun pun terbakar. Mengapa anak Harun terbakar? Karena dia mau masuk kembali ke Taman Eden. Taman Eden itu simbol surga dan sekarang simbolnya bukan Taman Eden lagi. Maka Saudara tidak perlu mencari Taman Eden ada di mana. Taman Eden tidak penting lagi, karena Taman Eden itu simbol. Lalu yang jadi simbol surga kalau bukan Taman Eden apa? Bait Suci. Maka orang tidak boleh masuk ke ruang Maha Suci, pasti terbakar, karena ada kerub dengan pedang yang menyala. Tapi Bait Suci pun cuma simbol, lalu ruang Maha Suci yang asli di mana? Ruang Maha Suci yang asli itu surga, bukan Taman Eden, bukan Bait Suci. Maka Yesus tidak masuk ke simbol, Yesus masuk ke realita. Setelah Dia mati, Dia bangkit dan Dia naik ke surga, ini yang dipahami Yohanes Pembaptis. Berarti masuk dari timur ke barat ini bukan mode perang, ini bukan mode Yosua menghancurkan Kanaan, ini mode Adam balik kembali ke Taman Eden, ini mode imam besar masuk ruang Maha Suci. Kalau imam besar masuk ke ruang Maha Suci berarti imam besar ini baru mengorbankan korban, karena dia tidak mungkin masuk ruang Maha Suci kecuali dia membawa korban. Tapi Yesus ini korbannya mana? Baru Yohanes sadar, Yesus sekaligus menjadi korban. Makanya waktu Yesus datang, Yohanes menyimpulkan teologi yang baru dia pelajari “inilah Dia, Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia”. Jangan pikir Yohanes tidak belajar, Yohanes pun belajar. Maka dia sadar “ini yang terjadi, this is whats going on. Inilah yang terjadi, Yesus sedang disatukan dengan umat, makanya aku membaptis Dia. Dan sekarang Dia masuk dari timur ke barat seperti imam membawa korban ke ruang Maha Suci”. Maka dia mengatakan “selamat datang oh Anak Domba Allah, selamat datang oh darah yang kudus yang akan dicurahkan demi penebusan manusia”. Yohanes mendapatkan konsep Kristen yang clear karena Tuhan mendidik dia untuk peka menangkap teologi. Saudara jangan lambat tangkap teologi yang benar, setiap dengar khotbah tangkap hal yang paling esensial, tangkap hal yang paling penting. Yesus adalah korban dan Dia datang ke dalam Israel sebagai Anak Domba yang siap disembelih. Bayangkan agama seperti ini tidak mungkin tidak menggerakkan Saudara. Siapa Tuhanmu? Tuhanku adalah yang rela menjadi korban. Siapa kamu? Aku yang sudah dapat pengorbanan Tuhanku, aku juga ingin jadi korban. “Mohon persembahkan aku di mezbah untuk orang lain”, ini yang Paulus katakan “saya melayani sebab saya adalah korban yang sedang dipersembahkan ke mezbah”. Saudara jadi dokter, Saudara adalah korban yang sedang dipersembahkan di mezbah untuk orang lain. Saudara jadi pegawai, Saudara jadi pemilik bisnis, Saudara menjadi pegawai pemerintah, Saudara menjadi apapun, Saudara adalah korban yang sedang dikorbankan di mezbah demi kebaikan budaya dan orang lain. Lama-lama akan ada kelimpahan hidup yang besar. Dan keagungan manusia lewat iman Kristen menjadi besar dan berpengaruh ke mana-mana. Maka biarlah kita bisa menjadi orang Kristen dengan jiwa yang agung. Sehingga kita menangkap sisi agung dari iman Kristen. Kiranya Tuhan memberkati dan memimpin kita menjadi korban dengan penuh sukacita.
(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)