Namun ada tempat untuk orang berdosa berseru kepada Tuhan, minta ampun dan Tuhan akan berbalik dari murkaNya, lalu belas kasihanNya membuat murkaNya tidak jadi diberikan. Ini gambaran yang sama dengan Niniwe, apa yang dikhotbahkan Yunus? Apakah Yunus mengkhotbahkan belas kasihan Tuhan? Tidak, dia mengatakan “40 hari lagi kota ini akan ditunggang-balikan”, ini jadi berita penginjilan paling singkat sepanjang sejarah, tapi paling efektif. Yunus adalah tipe yang kurang suka buang-buang waktu pendengarnya, pokoknya langsung mengatakan “40 hari lagi kalian mati”, dan mereka semua langsung bertobat. Mengapa Yunus berkhotbah seperti ini? Karena dia tahu Tuhan penuh dengan belas kasihan. Saudara ingat komplainnya? Dia mengatakan “Tuhan, saya sudah tahu khotbah ini adalah untuk menyatakan belas kasihan Tuhan”. Ini unik, Yunus mengatakan “saya sudah tahu engkau baik”, tapi mengapa khotbahnya 40 hari lagi akan ditunggang-balikan? Karena itu pernyataan dari belas kasihan Tuhan. Kalau Tuhan bukan Allah yang berbelas kasihan, Dia tidak akan memberikan peringatan, Dia langsung menjatuhkan hukuman. Dan ketika Tuhan langsung menjatuhkan hukuman, tidak ada yang bisa bertahan. Jadi peringatan Tuhan adalah tanda Dia berbelas-kasihan. Yunus langsung berkhotbah dan setelah itu mulai dari raja sampai orang paling bawah, bahkan binatang, semuanya bertobat, menyesal dan berpuasa. Mereka menaruh debu di kepala mereka, pakai kain kabung, lalu mereka berpuasa. Binatang pun disuruh berpuasa, ketika binatang protes “mengapa kami tidak dapat jerami?”, tuannya mengatakan “kamu mau mati? Berpuasalah demi kamu dan tuanmu”. Semua orang Niniwe bertobat dan Yunus mengatakan “inilah yang Tuhan mau, ini yang saya tidak mau”, Yunus lebih keras, lebih jahat dari pada Tuhan. Tuhan lebih lembut dari Yunus. Hal ini yang jarang kita sadari, manusia berpikir Tuhan jahat karena Tuhan menciptakan neraka. Tapi Saudara harus tahu Tuhan menanti demikian lama supaya neraka tidak ada orang, tapi tidak terjadi. Tuhan menanti. “Kan Tuhan sudah menentukan di dalam predestinasiNya siapa yang dipilih dan dibuang, bukankah Tuhan menyatakan ada 2 jenis predestinasi, bukankah kita dalam tradisi Reformed memercayai double predestination?”, iya kita percaya double predestination, tapi seperti yang dikatakan Calvin, apa pun teori yang kamu bentuk, pernyataan firman yang kamu pahami, tidak boleh dipahami dengan cara yang membatalkan belas kasihan Tuhan. Jadi Tuhan menetapkan orang yang selamat dan binasa? Iya, “kalau begitu mengapa kamu menyatakan Tuhan berbelas-kasihan?”, karena memang Tuhan berbelas-kasihan. Maka Calvin membagi antara pernyataan Tuhan dan naturnya Tuhan. Calvin mengatakan natur Tuhan adalah penuh belas kasihan dan cinta kasih. Dan natur Tuhan tidak bisa diubah dari yang Dia atur, yang Dia atur mencerminkan belas kasihan Tuhan. Maka entah bagaimana kita belum mendapat kuncinya. Predestinasi Tuhan baik untuk yang selamat maupun yang binasa, semua berdasar dari belas kasihan Tuhan. Siapa Tuhan? Tuhan adalah yang berbelas-kasihan. Maka ketika Musa tanya “siapakah engkau?”, Tuhan langsung menjawab “Tuhan, Tuhan penuh kasih setia dan kebenaran”, Dia tidak bilang “Tuhan, Tuhan yang predestinasinya double, selamat dan binasa”. Memang benar Tuhan melakukan predestinasi yang double, sebagian selamat, sebagian binasa. Tapi Tuhan tidak menjadikan itu naturNya Dia. Waktu Dia perkenalkan diri, Dia perkenalkan diri dengan cara seperti bentur dengan apa yang terjadi. Tapi Calvin mengatakan tidak mungkin bentur, kita yang kurang punya teologi yang cukup untuk mengekspresikan bagaimana sebenarnya ini satu. Allah yang penuh belas kasihan adalah Allah yang juga menciptakan neraka. Mengapa ada neraka? Kita mungkin belu memunyai teologi yang cukup untuk menjelaskan itu, dan kalau ada teologi yang menjelaskannya tanpa memberikan tempat untuk belas kasihan Tuhan, maka teologi itu kurang bertanggung jawab. Kalau Saudara mengatakan “mengapa ada neraka?”, “karena ada murka Tuhan”, Calvin akan mengatakan “jika engkau belum sampai menjelaskan belas kasihan Tuhan dan itu dikaitkan dengan neraka, maka engkau belum punya teologi yang cukup”. Jadi kalau begitu mengapa Tuhan yang penuh belas kasihan menciptakan neraka? Saudara menjawabnya “saya belum punya teologi yang cukup untuk memahami, tapi saya tahu satu hal sebelum Tuhan ekskusi penghukuman kekal, Tuhan terlebih dahulu tarik orang untuk datang kepada Dia”, Tuhan tarik orang untuk bertobat.

« 4 of 5 »