(Kisah Para Rasul 1: 1-5; 2:1-12)
Kitab Suci mengajarkan Roh Kudus bekerja sangat besar. Dalam Kejadian 1, Allah Tritunggal diperkenalkan dengan pernyataan “pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”, ada Allah. Lalu dikatakan bumi belum berbentuk dan kosong, Roh Allah melayang-layang di atas permukaan samudera raya yang menutupi seluruh bumi. Kata melayang-layang diterjemahkan sebagai menaungi untuk melakukan sesuatu tentang penciptaan. Jadi Roh Allah diperkenalkan lebih dulu sebelum penciptaan, ada Allah baru ada firman. Yohanes 1 mengatakan sang Firman itu adalah Kristus, pribadi kedua dari Allah Tritunggal. Roh diperkenalkan lebih dulu baru firman karena Roh melakukan pekerjaan yang mempersiapkan jalan bagi Sang Firman. Itu sebabnya Yohanes 1 diberitakan dengan konsisten, pada mulanya adalah firman, firman bersama dengan Allah dan firman itu adalah Allah. Tetapi di tengah pemberitaan itu tiba-tiba “adalah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes, dia bukan terang itu, tapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu”. Mengapa berita tentang firman diputus bahasannya oleh Yohanes Pembaptis? Waktu Saudara membaca Yohanes 1, berita tentang Yohanes Pembaptis seperti sengaja dimasukan. Kita lihat ceritanya tidak nyambung. Dimasukan tentang Yohanes Pembaptis Karena Yohanes adalah cara Roh Kudus bekerja menyiapkan Firman yang datang. Jadi sebelum Firman dinyatakan di bumi, Roh Kudus dulu menyatakan pekerjaan-Nya dengan sangat kuat. Gambaran orang Timur Dekat Kuno, air menutupi bumi adalah kekuatan maha dahsyat. Kalau air menutupi bumi, manusia mati. Kuasa bangsa kuat sering dilambangkan dengan samudera yang bergulung-gulung, banjir seluruh dataran adalah tanda kuasa jahat bekerja. Jadi air memenuhi bumi artinya kuasa yang benar-benar menghancurkan sedang bekerja. Kitab Suci mengatakan Roh Allah atau Roh Kudus melayang di atas permukaan air. Ini tanda Tuhan menyatakan kuasa membuat ciptaan lebih baik lewat Roh Kudus. Roh Kudus yang membuat seluruh ciptaan Tuhan menjadi teratur, berlimpah dan menjadi baik bagi manusia. Tanpa Roh Kudus, tidak ada apapun baik yang bisa terjadi.
Maka, Kejadian 1 menjadi starting point yang tidak boleh diubah, dilupakan dan hilang dalam pikiran kita waktu membaca seluruh Kitab Suci. Seluruh Kitab Suci adalah tentang Tuhan yang membuat ciptaan ini menjadi ciptaan yang lengkap, sempurna, dan indah. Keselamatan masuk Sorga bukan final, namun dalam 1 Korintus 15 finalnya adalah kebangkitan tubuh. Ketika Kristus datang kedua, kita dibangkitkan bersama orang percaya lain. Waktu itu kita akan menikmati langit dan bumi baru berdasarkan Wahyu 21 & 22, memberikan konklusi terhadap Kejadian 1. Tuhan sedang mengambil kembali apa yang sudah dirusak oleh manusia dan keberdosaannya. Maka peran Roh Kudus sangat besar. Dia lebih berkuasa dari kuasa jahat yang sedang bekerja di dalam diri kita, di dalam keberdosaan dunia. Dunia ini sedang berdosa dan sedang dirusakan. Dosa membuat kita tidak lagi menjadi manusia, membuat kita tidak bisa menikmati Tuhan dan dunia ini, tidak bisa menikmati apapun. Tapi banyak orang tidak sadar bahwa dosa mematikan dan tetap menjalankan dosa. Namun, Tuhan akan memperbaiki yang rusak ini. Tuhan memperbaiki dengan cara yang sangat ekstrim, seperti Tuhan membiarkan kerusakan menang sampai pada titik final. Sepertinya kerusakan itu menang, karena Yesus pun terpaku di kayu salib dan mati, kita tidak punya harapan. Tapi kebangkitan Kristus menunjukkan bahwa kuasa Tuhan menang. Dalam Kitab Suci dikatakan Roh yang membangkitkan Kristus akan diberikan kepada kamu juga. Dalam seluruh Surat Paulus, berbicara tentang kebangkitan Kristus sebagai sesuatu yang ada dalam diri Bapa dan Roh, tapi bukan dalam diri Kristus. Kristus tidak bangkit sendiri, Bapa dan Roh Kudus membangkitkan Dia. Ini konsisten dengan seluruh Perjanjian Baru. Tapi dalam Injil Yohanes, Yesus mengatakan “Aku berkuasa memberikan nyawa-Ku, Aku berkuasa menerimanya kembali”. Yesus memang berkuasa bangkit sendiri, tapi Dia tidak memakai kuasa itu karena kebangkitan tanda kemuliaan-Nya. Dia pasif karena menunggu Bapa mengirimkan Roh Kudus untuk membangkitkan Dia, supaya kebangkitan-Nya memuliakan Dia, Yesus tidak melakukan apa pun untuk kemuliaan itu. Kristus pasif waktu dibangkitkan, maka kita punya harapan untuk bangkit. Itu sebabnya Paulus mengatakan “sama seperti Kristus bangkit, demikian kamu akan bangkit”. Kita tidak punya kuasa untuk bangkit, Yesus punya tapi tidak Dia pakai supaya kita yang tidak punya kuasa tetap bisa bangkit. Inilah pengosongan diri Yesus. Sama seperti Bapa membangkitkan Kristus, demikian Bapa membangkitkan kita dengan Roh Kudus. Itu sebabnya Paulus mengatakan “jika Roh yang membangkitkan Kristus ada pada kamu, maka kamu juga akan dibangkitkan bersama-sama dengan Dia, Roh yang membangkitkan Kristus”. Betapa besar peran Roh Kudus dalam Kitab Suci. Dalam peristiwa Israel keluar dari Mesir, Tuhan pimpin mereka dengan cara yang unik. Ada jalan yang lebih singkat, namun mereka pergi ke utara dan membentur laut, tidak ada tempat lari. Musa diberkati oleh Tuhan dengan mengatakan “ulurkan tongkatmu semalam-malaman”. Alkitab mengatakan Tuhan mengumpulkan angin untuk meniup laut sehingga mulai terbelah. Angin bisa diartikan nafas (nephesh) atau roh (ruah). Kedua kata itu tidak beda. Ini pekerjaan yang mirip dengan Kejadian 1, bahwa Allah menaungi samudera untuk membuat samudera mulai menyingkir dan muncul daratan melimpah, Roh Kudus yang kerjakan. Roh Kudus membuat laut terbelah kemudian orang Israel berjalan di tanah kering. Ini gambaran kisah penciptaan. Air laut menyingkir dan muncul daratan merupakan simbolik, setelah itu laut akan tertutup lagi ketika orang Mesir yang lewat. Tuhan memberikan kuasa besar yang mematikan musuh-musuh Israel. Roh Kudus memiliki kuasa demikian besar.
Dalam Kitab Hakim-hakim, ada cicipan mesianik. Orang-orang ini bagus di satu sisi, tapi gagal di sisi yang lain. Ini namanya mesianic figure, memberikan cerminan tentang apa yang akan terjadi kalau Mesias itu benar-benar sudah datang. Kitab Hakim-hakim tidak pernah lupa mengatakan “Roh Kudus berkuasa atas mereka”. Roh Kudus berkuasa atas Simson, Yefta, Gideon, dll. Tapi Roh Kudus memimpin sebagian aspek dari hidup mereka, ketika mereka memberontak Roh Kudus meninggalkan mereka. Roh Kudus tidak berdiam bersama mereka tapi mengijinkan adanya kuasa besar yang terjadi dalam hidup mereka. Alkitab membicarakan tentang betapa spektakulernya pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus adalah Pribadi Allah yang memanifestasikan diri dengan cara yang spektakuler. Sebelum orang Kristen memahami itu, mereka tidak mengerti fungsi, kekuatan, dan berkat ketika menjadi orang Kristen. Alkitab mengatakan “kalau kamu menjadi orang Kristen, kamu akan mendapatkan Roh Kudus”, ini sesuatu yang kita tidak bisa mengerti. Para hakim itu dipenuhi oleh Roh Kudus. Raja Saul pun penuh dengan Roh Kudus. Sebelum Saul jatuh dalam dosa, Saul diangkat oleh Samuel atas pilihan Tuhan dengan cara yang unik. Tuhan mengatakan “Samuel, sebentar lagi akan ada orang kampung yang tersesat, urapi dia menjadi raja”, “maaf? Dia dari suku mana?”, “Benyamin”. Suku Benyamin adalah suku yang paling kecil, namanya buruk, busuk, jelek. Tapi Saul tetap diurapi menjadi raja setelah ia mendapatkan konfirmasi Tuhan karena Roh Kudus memenuhi dia. Setelah dia diurapi, dia kepenuhan seperti nabi dan berani bernubuat. Dalam Kitab Samuel, Saul berani bernubuat di daerah pendudukan orang Filistin, di daerah Israel. Salah satu ciri bernubuat adalah berani menyatakan kemenangan Israel di tengah penjajahan bangsa lain. Doa seperti ini sering terjadi, berani menyatakan nubuat di tengah-tengah pendudukan bangsa lain. Sehingga orang bertanya apakah Saul juga termasuk dari kelompok para nabi? Ini menjadi satu fenomena Saul yang luar biasa. Tapi setelah itu dia menjadi sombong dan Roh Kudus pun undur dari dia. Kemudian Roh Kudus mengurapi seorang bernama Daud. Alkitab mengatakan Roh Kudus tidak undur dari Daud namun memenuhi Daud. Orang dipenuhi oleh Roh Kudus itu berkat besar. Karena dia dipenuhi Roh Allah yang mengalahkan bangsa-bangsa dan memberikan ketenteraman di bumi. Tidak ada kuasa lebih besar yang dimanifestasikan oleh Allah selain diri-Nya sendiri melalui Roh Kudus. Namun, kuasa Roh Kudus yang besar tidak boleh dimiliki oleh siapa pun selain pemimpin umat Tuhan. Tuhan mengatakan kepada Daud “anakmu yang akan Aku bangkitkan setelah kamu mati. Dia akan menjadi raja selama-lamanya dan Aku akan menyertai dia. RohKu tidak akan meninggalkan dia, seperti meninggalkan Saul”. Maka Yesus adalah yang diurapi, dipenuhi oleh Roh Kudus. Yesus di dalam Kitab Suci menyempurnakan pekerjaan Roh Kudus dari awal Kitab Kejadian sampai akhir Perjanjian Lama. Yang dilakukan Roh Kudus adalah memberkati pemimpin Israel, tujuannya supaya seluruh Israel menjadi satu. Roh Kudus memenuhi Bezaleel karena ia merancang Kemah Suci, simbol seluruh ciptaan. Kemah Suci dijadikan simbol untuk seluruh bumi dan Roh Kudus yang kerja untuk menyempurnakan Kemah Suci melalui Bezaleel. Berarti hint penting yaitu Roh Kudus akan memperbaiki seluruh bumi dan menyatukan umat Tuhan. Ini dua hal yang akan Dia kerjakan sangat besar. Roh Kudus adalah Roh Hikmat yang akan menyempurnakan penciptaan. Saudara bisa lihat dari sejak Roh Kudus datang sampai sekarang, banyak sekali perubahan besar yang terjadi seiring dengan perkembangan Kekristenan di seluruh bumi. Tidak ada yang bisa sangkal ini. Jadi Roh Kudus adalah Roh yang akan memajukan, membuat manusia mungkin untuk mengembangkan tempat di bumi ini. Dari awal itu yang Dia kerjakan dengan menutupi seluruh bumi yang adalah permukaan air untuk memberikan kemungkinan daratan muncul dan menjadi tempat manusia. Sejak Dia datang ke dunia menggenapi pekerjaan Kristus, Kekristenan tidak bisa dihambat oleh siapa pun. Di dalam Wahyu ini yang disebut sebagai Kerajaan Seribu Tahun, ketika iblis diikat oleh kuasa Roh Kudus. Iblis diikat dan Injil menyebar sehingga seluruh bangsa datang kepada Tuhan. Dari Adam sampai Maleakhi tidak bisa Kerajaan Tuhan lewat umat Tuhan berkembang ke seluruh bumi karena Raja belum datang dan Roh Kudus belum bekerja. Tapi setelah Kristus bangkit tidak ada daerah yang didatangi oleh misionaris kemudian Kekristenan mati. Kekristenan tetap akan datang meskipun dia minoritas. Tapi dia akan menaklukan bangsa-bangsa, ini bentuk dari pekerjaan Roh Kudus.
Dalam Kitab Yoel ada nubuat, “akan ada waktu di akhir zaman di mana Aku akan curahkan Roh-Ku bukan kepada pemimpin Israel, tapi pada semua orang, laki-laki atau pun perempuan, tua atau pun muda, besar, kuat atau pun lemah, orang bangsawan atau orang biasa, dewasa maupun anak-anak. Aku akan curahkan RohKu”. Ini terjadi saat Pentakosta. Pentakosta adalah saat dimana kuasa yang menghancurkan kuasa jahat dan menenangkan seluruh bumi diberikan kepada setiap individu. Pentakosta adalah tanda dimana Tuhan berbelas-kasihan memberikan Roh Kudus kepada semua orang yang percaya kepada Kristus. Tapi pertanyaannya adalah 2.000 tahun setelah Pentakosta dimana Roh Kudus? Alkitab mengatakan tetap ada di gereja Tuhan. Roh Kudus tidak meninggalkan individu yang percaya Kristus. Namun problemnya, Roh Kudus tidak mau kerjakan apapun di dalam orang yang tidak bergairah untuk Tuhan. Ini penting sekali, Pentakosta adalah hari dimana kita dibakar kembali untuk sadar Tuhan kerjakan hal-hal besar kalau kamu mau datang kepada Tuhan. Ketika kita mau kerjakan hal besar, itu pun gerakan Tuhan. Kita harus benar-benar paksa diri untuk mengagumi Tuhan, kerjakan apa yang Tuhan mau, dan hidup bagi Tuhan. Pernahkah Saudara berpikir bahwa Saudara bisa menginjili orang dan orang akan bertobat? Tidak, karena kita lihat diri, bukan Roh Kudus. Itu bodoh! Minta Tuhan untuk mampukan Saudara, doakan kepada Tuhan. Jangan menjadi salah dan dikuasai oleh setan yang membuat kita tidak mengerti siapa Roh Kudus.
Setelah itu murid Yesus mulai mengerjakan apa yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Murid Yesus bukan lagi terdiri dari satu bangsa, tapi dari banyak bangsa. Kisah Para Rasul dimulai dari pasal 2, Roh Kudus turun. Dan setelah itu Roh Kudus bekerja dengan limpah, membentuk orang-orang Kristen dari sepanjang sejarah untuk memenangkan orang-orang kembali kepada Tuhan. Begitu banyak hal sulit terjadi, tapi yang Tuhan mau terjadi tidak pernah batal terjadi, ini namanya kemenangan. Kemenangan berarti berbagian di dalam apa yang Tuhan mau. Ketika Roh Kudus hadir, mereka tidak bisa dihentikan untuk memberitakan Injil, mengerjakan hal yang akan memperbarui bumi.
Unik dalam Perjanjian Baru, Roh Kudus adalah Roh yang paling kuat dan paling besar dampaknya sekaligus paling lemah lembut, dua titik ekstrim. Kitab Suci menggambarkan Roh Kudus sebagai yang mampu memecahkan lautan, tapi di sisi lain sebagai yang akan didukakan oleh kebebalan kita. Roh Kudus akan tenang dan diam ketika Saudara memutuskan tidak mau ikut dengan apa yang Dia kerjakan. Murid-murid punya orientasi masa lalu yang perlu diperbaiki, maka dikatakan di dalam Kisah Para Rasul, Yesus Kristus menunjukan diri hidup kepada mereka berulang-ulang. Yesus mau menekankan bahwa ketika Dia hadir di tengah murid, Dia mengajarkan para murid untuk mengubah cara berpikir. Ubah cara berpikir yang tadinya hanya melulu berpikir tentang diri, kemudian harus punya pikiran besar. Roh Kudus datang menggerakan kamu memimpin seluruh bumi datang kepada Tuhan. Mengubah mindset ini sangat sulit. Dari Kisah Para Rasul 1, murid-murid bertanya baru di pasal 15 mereka mengerti. Tuhan mau membawa berita Injil sampai ke seluruh dunia karena Tuhan mau memperbarui seluruh bumi lewat orang Kristen. Tuhan menyatakan Dia akan memberikan kepada Israel, tanah yang berlimpah susu dan madunya, menikmati penyertaan Tuhan dan tidak akan dikagetkan oleh apapun. Sekarang Tuhan mau seluruh bangsa alami ini. Itu bukan view mudah menjadikan seluruh bangsa milik Tuhan dengan membangun jemaat di tiap bangsa. Penginjilan satu hal, membangun jemaat di setiap bangsa itu hal lain. Ini yang diperintahkan Yesus di Matius 28 “jadikanlah semua bangsa muridKu”. Supaya mereka bisa mengerti semua yang Tuhan ajarkan. Di seluruh dunia Roh Kudus bekerja terus, taruh gereja-Nya, nyatakan gereja-Nya, bangkitkan gereja-Nya.
Murid-murid mendapatkan view yang besar tentang Kerajaan Allah, jadikan yang Tuhan mau di sini. Tuhan ingin menjadikan semua milik Dia. Abraham Kuyper mengatakan Tuhan mau kita perbaiki bumi tapi Tuhan sendiri mau perbaiki bumi lewat Sang Allah jadi manusia. Tuhan mau perbaiki bumi dengan kematian dan kebangkitan AnakNya untuk mempertobatkan orang. Maka Kuyper menyindir orang-orang Belanda yang memunyai konsep teologi tentang Tuhan yang sangat friendly dan kemanusiaan yang tanpa dosa. Manusia yang tanpa dosa tidak mungkin bertemu dengan Tuhan yang sangat friendly berusaha untuk memperbarui bumi ini. Manusia tidak memunyai kekuatan untuk mengubah bumi karena bumi dirusak dengan kekuatan yang supra-manusia. Kuyper sadar, kita bisa memperbarui bumi ini kalau ada kelahiran baru dari atas. Kalau Tuhan tidak melahir-barukan kita kembali, kita tidak sanggup. Tuhan mau perbarui bumi ini, Tuhan bangkitkan gerejanya.
Tuhan membangkitkan gerejaNya dengan mulai membangkitkan orang-orang dari bangsa-bangsa untuk celik matanya. Ketika Roh Kudus mengerjakan pekerjaan-Nya dalam diri orang, ada perubahan yang paling dasar yaitu keberanian untuk rendah hati di hadapan Tuhan. Orang susah rendah hati di hadapan Tuhan, karena jiwa sombong itu menunjukan betapa kerdilnya orang. Orang yang punya kebanggaan di dalam Tuhan akan sadar bahwa kebanggaan itu tidak akan hilang no matter what. Tuhan mau ubah kita dengan cara melihat apa yang Tuhan mau kerjakan di bumi dan menjadikan diri kita alat. Waktu Saudara merasa diri adalah alat, Saudara akan sadar satu hal yaitu Tuhan begitu sayang dan peduli dengan alatnya ini, sehingga Dia mengatakan “ini bukan alat, ini anak-Ku”. Itu sebabnya seorang bernama Henri Nouwen mengatakan, yang menjadi problem di dalam hidup kita sekarang adalah kita kurang diterima. Kita tidak rasa kita sudah diterima, kita selalu merasa ada yang kurang, kita ada problem ini. Dan ini yang membuat kita tidak sanggup melakukan apapun di bumi. Perasaan tidak menjadi milik siapa pun, ini perasaan menakutkan yang akan dialami setiap orang berdosa. Tanpa penerimaan seperti ini, sulit untuk berjuang. Itu sebabnya ketika seorang bernama Nikodemus bertanya kepada Yesus “Engkau pasti dari sorga, Engkau pasti dari Kerajaan Allah”, Yesus mengatakan “kamu tidak bisa melihat Kerajaan Allah kecuali kamu dilahirkan dari atas”. Apa yang memperbarui seseorang setelah dia dilahirkan dari atas? Adalah kesadaran bahwa dia aman milik Tuhan selama-lamanya. Roh Kudus diberikan untuk memampukan kita kerja bagi Tuhan, tapi sebelum itu terjadi, Roh Kudus menyatakan diri sebagai jaminan bahwa Saudara adalah milik Tuhan. Saudara milik Tuhan maka Saudara berjuang bagi Tuhan. Saudara tidak bisa berjuang kalau tidak tahu berapa besar Tuhan mengasihi dan memiliki kita. Semangat juang orang Kristen muncul dari penerimaan Tuhan. Tuhan terima saya, saya tidak punya hal lain yang akan hilang, saya tidak ada apapun lagi yang saya perlukan, cari, dan perjuangkan. Setelah Tuhan menerima saya, saya mati-matian berjuang bagi Tuhan. Ini yang membuat Roh Kudus menyatakan pekerjaanNya di bumi. Roh Kudus memakai manusia, manusia yang sadar dia milik Tuhan akan mulai berjuang. Tanda dia milik Tuhan adalah adanya Roh Kudus. Roh Kudus menjadi segel yang menyatukan kita dengan Kristus. Tuhan tidak memakai janji perjanjian dari sapi yang dipotong, Tuhan tidak memakai janji perjanjian dengan bangunan monumen tertentu. Tuhan pakai tanda perjanjian Pribadi ketiga dari Allah Pencipta langit dan bumi ada pada Saudara dan saya. Pencipta langit dan bumi memberikan diri-Nya sebagai jaminan. Tuhan adalah jaminan bahwa engkau adalah milik Tuhan. Saudara mau minta apa dari Tuhan? Saudara sudah menjadi milik Dia. Dari sini orang akan berjuang. Perjuangan orang Kristen lain dari yang lain, orang Kristen berjuang memberitakan Injil, melepas semua, lalu orang bilang “kamu bodoh, seperti orang gila, kerja mati-matian seperti ini, korbankan semua untuk apa?” jawaban orang Kristen cuma satu “karena Kerajaan Allah mesti dinyatakan di dunia ini”. “Mengapa kamu yang mengerjakan?”, “karena aku milik Tuhan selama-lamanya. Aku sudah dimiliki oleh Dia, Roh Kudus ada padaku”. Meskipun Roh Kudus seperti tidak terlihat, seperti pekerjaan-Nya tenang, Saudara harus tahu kuasa Dia menyatukan Saudara dengan Tuhan begitu besar. Calvin memunyai konsep yang unik sekali, Pribadi ketiga adalah ikatan dari Pribadi pertama dan kedua di dalam relasi kasih. Sekarang Roh Kudus yang sama diberikan kepada Saudara. Maka Saudara sedang diajak berbagian di dalam relasi Tritunggal, Trinitarian relation. Relasi Saudara dengan Tuhan lebih dekat dari pada relasi antara malaikat dan Tuhan. Alkitab mengatakan malaikat pun ingin tahu apa yang dialami oleh orang-orang yang sudah mendengar Injil, tapi mereka tidak bisa. Ini yang Roh Kudus lakukan, Roh Kudus ada di dalam diri kita, menjadikan kita milik Tuhan selama-lamanya. Kalau kita adalah milik Tuhan, maka langit dan bumi yang adalah milik Tuhan, juga milik kita. Kita tidak bekerja di bumi ini sebagai tamu, tapi kita bekerja sebagai orang yang memang Tuhan sudah undang untuk mendiami bumi bersama-sama. Namun, banyak orang Kristen bekerja seperti pembantu, “mengapa kamu mengerjakan pekerjaanmu di bumi?”, “karena disuruh Tuhan”. Kita bekerja di bumi, berjuang mati-matian sebagai tamu, sebagai orang yang tidak merasa ini milik kita, sebagai orang yang tidak mewarisi Kerajaan Allah. Maka kita mengatakan “mengapa saya mengerjakan ini? Saya capek mengerjakan ini”, dan Saudara kehilangan kekuatan, entah sebagai pengkhotbah, sebagai hamba Tuhan, atau sebagai orang yang mengerjakan pekerjaan sehari-hari di masyarakat. Saudara kehilangan kekuatan, lemah, iblis akan menang kembali. Kuasa yang tadinya ada pada Saudara menjadi tidak real. Tapi kalau kita ingat hari Pentakosta, Saudara ingat satu hal, Saudara sudah menjadi milik Tuhan. Sorga dan bumi milik Tuhan, Tuhan berikan kemungkinan untuk kita nikmati sorga dan bumi bersama dengan Dia. Maka kita berjuang di tengah-tengah bumi ini sebagai milik Tuhan, itu besar sekali. Tahu dari mana kita milik Tuhan? Dengan Roh Kudus yang ada pada kita. Kalau Roh Allah tidak ada di dalam Saudara, Saudara akan binasa. Tidak ada ranah netral. Entah Saudara mengalami semua yang saya katakan tadi, entah Saudara memiliki semua yang saya omongkan tadi, atau Saudara ke neraka. Tidak ada titik tengah. Kalau orang mengatakan “apakah Roh Kudus ada di dalam kamu?”, harusnya Saudara mengatakan demikian “kalau Roh Kudus tidak ada di dalam diri saya, celaka saya, saya mati. Karena kalau Roh Kudus tidak ada, saya bukan milik Tuhan”. Maka yang harus kita gumulkan adalah “apakah saya sedemikian malas untuk berjuang bagi Tuhan sehingga kuasa Roh Kudus tidak pernah terasa atau jangan-jangan saya bukan milik Roh Kudus? Ini pengujian yang penting untuk kita pahami. Tapi di dalam Kitab Suci jawabannya sangat simple, kalau Saudara concern, Saudara gentar, Saudara takut Roh Kudus tidak ada dalam diri Saudara, berarti Roh Kudus sedang bekerja di dalam diri Saudara. Jika Saudara percaya Kristus, itu pekerjaan Roh Kudus. Dan kalau Saudara sudah percaya Kristus, tapi Saudara tidak melihat Dia menyatakan diri di dalam diri Saudara, mari berdoa, mari minta tolong sama Tuhan karena ini adalah penyakit yang tidak boleh terjadi, tapi faktanya sering terjadi. Dan kalau Saudara merasa seperti Roh Kudus tidak mengerjakan apa-apa di dalam hidup, ini bukan berarti Saudara bukan milik Tuhan. Mari minta Tuhan mengerjakan di dalam diri kita hal-hal yang akan Dia kerjakan di dalam diri orang-orang yang sudah dimiliki oleh Roh Kudus. Sama seperti Tuhan bekerja dengan limpah lewat
Israel, mari Tuhan bekerjalah lewat saya juga. Sama seperti Tuhan membangkitkan
umatNya melalui seluruh bumi dengan Injil, mari Tuhan pakai saya juga. Sama
seperti Tuhan mengubah bumi ini dengan pembaruan-pembaruan yang menjadi berkat,
mari Tuhan pakai saya juga, pakai saya untuk benar-benar memunculkan pekerjaan
Tuhan dengan limpah seperti yang Tuhan mau. Harap ini yang kita pahami. Mari
kita ingat, Roh Kudus bukan angin tenang yang tidak memunyai kekuatan apa pun,
Roh Kudus adalah kuasa yang akan membelah lautan kalau perlu.
(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)