Maka di ayat ini kita mendapatkan satu pengertian penting Pentakosta. Pentakosta adalah hari dimana Tuhan bertindak dengan besar melalui semua orang percaya. Ketika Saudara lihat bagian selanjutnya saudara melihat interaksi bekerja antara rasul dan non-rasul. Ada Paulus dan Barnabas yang dianggap Rasul, ada Priskila dan Akwila yang bukan rasul. Mereka bekerja di dalam pekerjaan publik. Saudara akan melihat jalinan yang indah antara para rasul dan orang biasa. Di dalam perkataan dari Margaret Mitchell, sejarawan gereja, sejarah gereja itu ditulis oleh orang tak bernama yang tidak kita kenal, jauh lebih besar porsinya dari pada ditulis orang ternama. Dalam sejarah gereja kita kenal Agustinus memimpin di Hippo. Kita mengenal Ansel di Canterbury, Gregory dari Nazianzus sempat melayani di Konstantinopel. Tapi harus tahu orang penting itu bersinergi dengan orang tak tercatat namanya. Di dalam Kitab Kisah Rasul dikatakan ada Apolos, yang bukan rasul, tapi kemudian dianggap sama seperti rasul karena punya kemampuan memberitakan Injil kemana-mana. Tuhan memulai pekerjaan besar, Petrus berkhotbah 3.000 orang bertobat, banyak berasal dari daerah di luar Israel. Dan sekembalinya mereka dari peristiwa Pentakosta, tiba-tiba gereja menyebar ke mana-mana. Maka saya harap kita di hari Pentakosta mengharapkan pekerjaan Tuhan yang besar ada pada kita juga. Terlalu lama kita berharap tokoh penting di gereja mendobrak. Kita berharap ada orang seperti Pendeta Stephen Tong, George Whitefield, John Calvin yang kembali memimpin gereja lagi. Itu bagus tapi jangan lupa mereka bersinergi dengan orang yang tidak dicatat karena kurang penting. Kita tidak tahu, kita ini orang yang tercatat di dalam sejarah sebagai orang penting atau bukan, itu tidak penting. Karena sejarah gereja bergerak oleh kerjasama indah antara orang yang sangat terkenal dengan orang biasa. Orang biasa punya porsi pekerjaan jauh lebih besar di dalam dampak keseharian. Itu sebabnya ketika Kisah Rasul dicatat, Saudara sekalian melihat banyak pekerjaan sepertinya sudah beres dan tidak tercatat siapa yang membereskan. Mengapa di Alexandria, Anthiokia dan Roma bisa ada jemaat? Tidak tahu. Harap kita mengerti, waktu Roh Kudus dicurahkan orang biasa akan berbagian di dalam pekerjaan Tuhan yang sangat besar. Maukah Saudara mengatakan “saya juga mau”. Saya harap kita tidak puas dengan apa yang kita rasa Tuhan sudah kerjakan di dalam kita. Karena seharusnya bukan cuma segini, bukan cuma apa yang kita nikmati sampai saat ini. Harap kita berdoa dan mengatakan “Tuhan di hari-hari ke depan saya ingin pekerjaanMu makin besar dikerjakan lewat saya. Saya orang bodoh, saya tahu, tapi saya tidak mau terus-menerus menjadi tidak tahu apa-apa. “Saya orang lemah, saya tahu itu, tapi saya tidak mau lemah terus”, “saya penakut, saya tahu, tapi saya tidak ingin menjadi penyakut terus”. Tuhan memilih rasul-rasul dari orang-orang yang sangat-sangat banyak kelemahanmya, tapi Tuhan membentuk mereka, membentuk saya juga. Kiranya Roh Kudus yang sudah penuhi orang-orang Kristen juga penuhi kita untuk mengerjakan pekerjaan. Mengapa orang Kristen bisa dipenuhi oleh Roh? karena kita disatukan oleh Roh itu di dalam Kristus. Kristus yang penuh dengan roh membagikan Roh itu kepada kita. Jadi Saudara dan saya mendapat Roh Kudus bukan karena kita layak, tapi karena Tuhan Yesus. Harap kita kerjakan bagian kita dan kita rindu melihat Tuhan memperbesar pekerjaanNya melalui orang-orang biasa seperti Saudara dan saya. Kiranya Tuhan memberkati.

(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)

« 4 of 4