Ada orang sangat tidak peduli siapa Tuhan, “Tuhan mau seperti apa bukan urusanku. Kenal Tuhan bukan prioritas dalam hidup”. Saya mau tanya kalau kenal Tuhan bukan prioritas hidup kita, kalau begitu apa prioritas hidup kita? Ini harus kita tanya ke diri kita masing-masing. Kalau Saudara ditanya oleh Tuhan, “apa yang menjadi prioritasmu dalam hidup?”, jawab jurju sama Tuhan. Apakah kenal Tuhan adalah prioritas paling tinggi atau tidak. Kalau kenal Tuhan bukan prioritas paling tinggi, menurut Injil Yohanes, Saudara tidak mengerti apa itu keselamatan. Kita tidak mengerti apa itu keselamatan kalau kenal Tuhan tidak ada pada prioritas hidup kita. Apakah Saudara punya prioritas untuk kenal Tuhan? kalau tidak, bertobat, kembali kepada hati yang diarahkan kepada Tuhan dan ingin kenal Dia. Ingin kenal Dia bukan untuk alasan praktis, “kalau saya kenal Tuhan, kerjaanku lebih baik, keluargaku lebih baik, aku akan mampu mendidik anak, aku akan mampu kerja di masyarakat”, itu semua adalah sesuatu yang membuat kita kerdil imannya. Karena kita kenal Tuhan demi sesuatu yang lain. Tapi Injil Yohanes menekankan pengenalan akan Tuhan itulah hidup yang kekal. Yohanes mengatakan “mengenal Engkau satu-satunya Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang Kau utus itulah hidup yang kekal”. Ingin kenal Tuhan harus ada di prioritas utama hidup. Apa pun prioritas kita yang sekarang kita kejar, harus diturunkan sedikit, lalu keinginan ingin kenal Tuhan harus menempati tempat utama. Kita tidak kenal Tuhan, percuma melayani Tuhan. Saudara tidak ingin cinta Tuhan, percuma melayani Tuhan. Maka mari belajar cinta Tuhan dan pelayanan Saudara akan menjadi pelayanan yang limpah. Mari punya prioritas ingin kenal Tuhan dan Tuhan akan nyatakan diri. Kalau Tuhan sudah menyatakan diri, itu limpah sekali. Saya tahu keinginan untuk kenal Tuhan pun datang dari Tuhan. Tapi Saudara jangan salah berteologi, dorongan untuk orang bertumbuh tidak boleh menekankan kedaulatan Tuhan dulu, ini prinsip yang saya pelajari dari Jonathan Edwards. Jonathan Edwards mengatakan kekudusan hidup itu dari Tuhan, tapi jangan tekankan itu kepada orang yang sedang berada di meja judi atau yang sedang mabuk-mabukan. Kelimpahan dan keindahan yang membuat Saudara tidak ingin kembali ke kehidupan yang lama, betapa pun itu menyenangkan. Banyak orang dianiaya, disiksa, diambil rumahnya, bahkan dibakar oleh orang-orang yang benci Kekristenan dan mereka tetap tidak mau kembali ke penyembahan berhala. Mengapa tidak? Karena mengenal Tuhan jauh lebih menyenangkan dan indah dari apa pun yang saya miliki dulu. Mari kita belajar untuk kenal Tuhan.

« 2 of 8 »