(Lukas 7: 18-23)
Setelah ada 2 mujizat yang begitu besar, Alkitab mengatakan bahwa Yesus Kristus makin dikenal oleh banyak orang. Banyak orang memberitakan Dia, banyak orang mengenal Dia, banyak orang mendiskusikan Dia, banyak orang mulai bertanya “siapa Dia ini sebenarnya, mengapa Dia bisa mengerjakan semua hal yang luar biasa ini?”. Maka di antara mereka, dikatakan dalam ayat 17 dan 18, ternyata ada murid-murid Yohanes. Jadi murid-murid Yohanes sudah menyaksikan perkara-perkara yang sangat besar, Tuhan Yesus membangkitkan orang mati dan ini membuat mereka begitu kagum sehingga mereka kembali dan beritakan kepada Yohanes Pembaptis. Mereka menceritakan “Orang itu luar biasa, Dia membangkitkan orang mati dan namaNya tersebar kemana-mana”. Tetapi ternyata Yohanes Pembaptis berada dalam keadaan yang sedang dalam keadaan penuh pergumulan. Yohanes di dalam penjara sedang menantikan kemungkinan kematian, dan ini adalah hal yang sangat menakutkan. Ini membuat dia ragu, membuat dia bertanya “kalau Mesias ini benar, mengapa tidak jalankan apa yang Tuhan nubuatkan?”, dan salah satu yang Tuhan nubuatkan adalah Mesias akan membebaskan orang dari tahanan. Ini semua adalan nubuatan Mesias yang sangat penting, di dalam Yesaya 35, 61: 1 dan Mazmur 16: 10. Dalam Yesaya 35:5-6, 61: 1 dan Mazmur 16: 10 disitu dikatakan bahwa Tuhan mengirimkan Mesias untuk mengerjakan 4 tanda besar.

Tanda pertama adalah Dia akan mengambil semua kelemahan Israel yaitu tidak lagi buta, tidak lagi tuli, tidak lagi lumpuh dan tidak lagi berada dalam penjara, ini hal pertama yang sangat penting. Orang Israel di dalam pembuangan digambarkan sebagai bangsa yang buta, karena buta maka dibuang, karena tidak melihat anugerah Tuhan maka dibuang. Mereka juga disebut sebagai bangsa yang tuli, karena Tuhan berfirman tapi mereka tidak dengar, akhirnya Tuhan buang. Mereka juga disebut sebagai bangsa yang lumpuh karena di dalam pembuangan mereka sudah kehilangan kekuatan mereka. Mereka juga disebut sebagai bangsa dalam tahanan, karena mereka tidak lagi menjadi bebas di dalam tahanan di Babel. Itu sebabnya hal pertama yang dijanjikan adalah Mesias akan datang dan mengambil semua kelemahan Israel. Kedua yang dijanjikan, Mesias akan menaklukan seluruh bangsa kafir yang sekarang masih menaklukan Israel. Israel bisa lepas kalau Mesias datang dan menghancurkan bangsa kafir. Kemudian yang ketiga, dikatakan dalam janji paling besar, Mesias akan membungkam semua musuhNya dengan menyatakan kuasaNya yang besar yang hampir sama seperti Allah. Kita tahu dalam penggenapannya bukan hanya hampir seperti Allah, tetapi Kristus menjalankan kuasa Allah sendiri. Mesias datang akan membungkam semua musuh dan mengalahkan semua musuhNya dengan kuasa yang mirip kuasa ilahi. Lalu keempat, dikatakan Mesias akan memulai pemerintahan mulai dari Yerusalem. Dia akan memulai kembali seluruh dunia melalui mengembalikan Israel kepada Tuhan melalui mendirikan tahta di Yerusalem. Inilah yang mereka percaya, maka hal pertama yang mereka nanti-nantikan adalah mana tanda itu.

Termasuk Yohanes Pembaptis waktu dia menunjuk Yesus adalah Sang Mesias, dia mengalami peristiwa yang sangat besar, dia harus ditangkap oleh Herodes dan di situ dia kembali memerintahkan murid-muridnya untuk bertemu Yesus. Kali ini dia memerintahkan murid-muridnya untuk bertemu Yesus bukan untuk ikut Yesus tapi untuk konfirmasi lagi “benarkah Engkau Mesias? Karena kalau Engkau Mesias, Engkau akan kerjakan tanda pertama, membuat mata orang buta melihat, membuat mulut orang bisu berkata-kata, membuat telinga orang tuli mendengar, dan membuat orang dalam tahanan bisa bebas”. Siapa orang tahanan? Dalam contoh Israel, orang dalam tahanan adalah orang-orang benar di tengah-tengah Israel lalu ditangkap oleh Babel dan dibawa ke pembuangan. Ini orang-orang yang tidak punya salah, mereka sembah Tuhan dengan setia, mereka ikuti Firman Tuhan, tapi mengapa ikut dibuang? Tuhan menjanjikan kepada mereka, “Tuhan akan bebaskan kamu yang tidak bersalah dari penjara”, inilah yang Yohanes Pembaptis tuntut. Mata orang buta dicelikan, bagus, telinga orang tuli dibuat mendengar, bagus sekali, orang lumpuh bisa berjalan, sangat bagus, tapi kapan orang tahanan ini bisa dibebaskan dari penjara? Ini yang dinantikan dan dia mendesak Yesus “kalau Engkau Mesias, cepat bebaskan”, dengan mengutus 2 orang murid. Ada juga penafsir yang mengatakan Yohanes tidak ragu tapi murid yang ragu, tapi teks ini mengatakan murid justru tidak mungkin ragu karena mereka baru pulang dari menyaksikan Yesus membangkitkan orang mati. Ini berita yang menghebohkan yang mereka bawa, tapi Yohanes minta konfirmasi lagi “kalau Engkau sudah kerjakan tanda-tanda sedemikian banyak, mengapa membebaskan orang yang dipenjara ini, orang benar yang tidak salah ini, mengapa belum juga dilakukan?”.

Yohanes Pembaptis berada di dalam penjara karena satu pekerjaan yang dia harus kerjakan yaitu dia harus berkhotbah untuk menegur kejahatan dan kejahatan yang ditegur adalah kejahatan dari seorang pemimpin bernama Herodes. Herodes adalah anak dari Herodes Agung, di mana Herodes Agung adalah anak dari seorang bernama Antipater. Antipater adalah seorang yang sangat berbakat memimpin dari daerha Edom. Edom tidak termasuk daerah Israel sebelum zaman Alexander Janeus. Alexander Janeus adalah seorang pemimpin dari dinasti Hasmonean, dinasti ini adalah dinasti pertama sejak Israel dibuang, yang bisa memerintah Israel dan mereka adalah orang Israel. Setelah mereka menjadi dinasti penguasa, muncul penguasa bernama Alexander Janeus. Alexander Janeus bukan Alexander agung, ini 2 orang yang berbeda. Alexander Janeus menjadi penguasa di Israel, lalu dia luaskan daerah Israel, dia taklukan Edom lalu dia paksa seluruh laki-laki di Edom mesti sunat. Seluruh Edom dijadikan wilayah Israel. Sejak Alexander Janeus, orang Edom disebut orang Israel, meskipun bukan asli, mereka dianggap budak dan orang taklukan dari Israel. Tapi kemudian muncul pada abad 1 sebelum Masehi seorang ebrnama Antipater, orang jenius luar biasa dan dia sangat pintar jalin relasi termasuk dengan Roma. Lalu sampai ketika dia harus diusir karena serangan perang yang besar dari orang-orang Dinasti Hasmonean dengan orang-orang dari Mesopotamia, akhirnya keluarga Antipater pergi ke Roma dan waktu itu kekuasaan dari Hasmonean habis. Ketika kekuasaan Hasmonean habis, Antipater juga sudah mati, Roma ingat anak dari Antipater bernama Herodes Agung. Maka Herodes Agung diangkat menjadi penguasa besar, menjadi orang yang bertahta di situ. Inilah kerajaan Herodes, kerajaan yang rusak, banyak kekacauan dan kegilaan terjadi. Seolah-olah Tuhan tunjukan ini yang terjadi ketika kerajaan itu muncul dengan kelicikan, kefasikan dan penentangan kepada Tuhan dengan sangat. Setelah Herodes Agung mati, 3 anaknya bagi wilayah Israel, tapi yang paling brilian, paling licik dan yang paling pintar dari semua adalah Antipas. Maka Antipas pergi menghadap Roma, lalu mengatakan “saya menjadi raja, 2 orang saudara saya menjadi seperti caretaker dan saya pastikan loyalitas Israel untuk Roma”, maka dia diberikan kuasa sebagai raja sedangkan kedua saudaranya tidak. Maka kuasa dia lebih besar dari pada kuasa saudara yang lain. Dan waktu dia hidup, dia hidup sezaman dengan Yohanes Pembaptis ketika sedang melayani.

Yohanes Pembaptis kalau khotbah berani sekali, siapa pun yang datang akan dia tegur. Orang Farisi datang, dia mengatakan “celakalah kamu ular beludak”. Waktu orang Farisi datang ditegur, waktu pemungut cukai datang ditegur, waktu seorang tentara datang ditegur, waktu Herodes datang, orang mau tahu apakah Yohanes Pembaptis akan tegur atau tidak, ini adalah raja yang kejam sekali, yang tidak ragu-ragu bunuh siapa pun dan raja ini jatuh cinta kepada seorang bernama Herodias, tapi sayangnya Herodias menikah dengan Filipus. Maka karena begitu cinta Herodias, dia ceraikan istrinya, mungkin istrinya begitu sakit hati. Dan Herodias adalah perempuan yang jahatnya bukan main, mulutnya begitu penuh kelicikan, tapi parasnya begitu cantik. Waktu Yohanes Pembaptis tahu Herodes Antipas ambil istri adiknya, dia sudah siapkan kalau ada kesempatan ngomong di depan raja ini, dia akan tegur dia. Tapi kesempatan itu tidak mungkin datang karena Yohanes yang sengaja kejar, Yohanes tidak ada urusan cari rumah Antipas. Tugas utama dia tidak menjadi kakak pembimbing Herodes, jadi Herodes bukan target utama. Tujuan dia adalah khotbah sama Israel, siapkan jalan bagi Mesias. Tetapi mengapa Herodes bisa mendengar khotbah Yohanes Pembaptis? Kemungkinan besar Herodes ingin. Ini sesuatu yang Alkitab nyatakan meskipun tidak terlalu eksplisit, Herodes senang dengar Yohanes, meskipun senang tapi tidak bertobat, ini beda. Maka Herodes memenjarakan Yohanes, dan Yohanes berada dalam penjara menantikan kapan Israel dipulihkan, kok tidak pulih-pulih, malah dia dipenjara dan sebentar lagi mau dibunuh, kalau begitu bagaimana caranya dia bisa melihat Tuhan memulihkan Israel? Dia mulai mengalami keraguan, mulai mengalami kekacauan, dia mulai mengalami pergumulan di dalam dirinya. Saya percaya ini tafsiran paling tepat, kalau ada orang mengatakan murid-muridnya yang ragu-ragu, Lukas tidak mencatat demikian karena murid-muridnya baru melihat karya besar yang Yesus kerjakan membangkitkan orang mati. Maka Yohanes dalam penjara dan dia ragu. Apakah boleh ragu? Boleh, Tuhan kadang ijinkan. Kalau Saudara lihat dalam jawaban Tuhan Yesus, Tuhan tidak sekalipun memberikan teguran terlalu keras kepada Yohanes. Bahkan ketika kepada orang banyak, Tuhan Yesus mengatakan “tidak ada nabi, tidak ada orang yang dilahirkan dari perempuan, lebih besar dari Yohanes Pembaptis. Kecuali Dia yang datang menggenapi, maka Dia akan membuat yang lain, yang paling kecil, yang paling besar sekali pun, tetap lebih besar dari Yohanes”, ini perkataan penuh misteri tapi belum kita bahas hari ini.

Jadi Tuhan Yesus mengerti keadaan Yohanes, itu sebabnya Dia memberikan pesan kepada muridnya “kamu pulang, katakan kepada Yohanes berbahagialah orang yang tidak menjadi menolak di tengah-tengah kekecewaannya. Jangan kecewa, berbahagialah kalau kamu tidak kecewa dan menolak”, ini yang Tuhan Yesus bagikan. Yohanes Pembaptis mesti kembali menyatakan iman yang kuat untuk mempercayai Tuhan Yesus. Mengapa Tuhan Yesus mau kembali mengangkat Yohanes Pembaptis? Karena Yohanes Pembaptis adalah nabi terakhir yang Tuhan bimbing, Tuhan berikan anugerah untuk berkhotbah mempersiapkan Kristus datang, dan dia sendiri bertemu dengan Kristus. Itu sebabnya orang ini tidak mungkin Tuhan buang, tidak mungkin Tuhan biarkan di dalam keraguan. Paakah keraguan baik? Tidak tentu, keraguan seperti apa yang baik? Jawaban yangdiberikan mesti gabungan antara teguran dan penghiburan. Bagaimana cara Tuhan menegur dan menghibur Yohanes Pembaptis? Jawaban Tuhan Yesus yang mengutip Yesaya 35, 61 dan Mazmur 16 ini luar biasa, ketika murid-murid Yohanes tanya “benarkah Engkau itu?”, Tuhan katakan “bilang pada Yohanes, orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberikan kabar baik”. Saudara bisa baca dai Yesaya 35, 61 dan Mazmur 16 semua yang Yesus lakukan dicatat di situ, kecuali satu, Yesus melakukan membangkitkan orang mati dan itu tidak tercatat di Yesaya 35, 61 atau pun Mazmur 16. Tetapi di dalam Yesaya mau pun selain hal-hal yang dilakukan Tuhan Yesus, juga ada tambahan satu, yaitu Tuhan akan emmbebaskan orang tahanan dari penjara. Jadi ini poin yang dituntut Yohanes “bukankah Mesias membebaskan orang dari penjara, mengapa aku masih dipenjara, mengapa Herodes belum dihakimi, mengapa orang benar dikurung, sedangkan raja fasik bertahta?”, ini menjadi pertanyaan terus dari zaman dulu sampai sekarang.

Ini yang disebut dalam teologi sebagai teodisi yaitu memberikan penjelasan mengapa Tuhan yang begitu baik dan berkuasa mengijinkan orang jahat bertahan, sedangkan orang baik ditindas. Ini pertanyaan teodisi Yohanes Pembaptis “benarkah Engkau Mesias? Hancurkan kejahatan. Benarkah Engkau Mesias? Lepaskan aku dari penjara. Benarkah Engkau Mesias? Hancurkan raja fasik seperti Herodes Antipas”, tapi mengapa belum juga dilakukan? Jadi Yohanes Pembaptis mempertanyakan ini. Lalu Tuhan Yesus mengganti yang membebaskan orang tahanan dengan membangkitkan orang mati. Membebaskan orang tahanan dengan membangkitkan orang mati, lebih mudah mana? Membebaskan orang dari tahanan. Di dalam keadaan Yohanes yang begitu sengsara, begitu penuh dengan ketakutan, penuh kegelisahan dan kegentaran, dia bertanya kepada Tuhan Yesus “benar Engkau yang akan datang itu, benarkah Engkau yang akan menghancurkan kejahatan, benarkah Engkau akan membebaskan orang-orang dari dalam tahanan?”, tapi Tuhan Yesus mengatakan “Aku tidak bebaskan kamu”, seolah-olah begitu. Ini sesuatu yang sangat-sangat kejam kedengarannya, tapi Tuhan menggantinya dengan mengatakan “Aku tidak bebaskan kamu dari penjara, tapi Aku bangkitkan umatKu yang mati, memberikan kepada mereka kehidupan”. Ini menjadi sesuatu yang menghibur Yohanes Pembaptis. Mengapa kita tahu Yohanes Pembaptis terhibur? Karena Kristus yang Mahatahu mengatakan “tidak ada orang yang lebih agung dari Yohanes Pembaptis”. Jadi murid-murid bawa berita ini lalu mengatakan “Tuhan tidak mau bebaskan kamu, tapi Tuhan bengkitkan orang mati”, sehingga Yohanes tahu tanda ini lebih besar, dan tanda ini lebih berguna bagi umat Tuhan dari pada dia lepas dari penjara. Maka dia kembali konsisten dengan apa yang dia nyatakan dulu “biarlah Kristus makin besar, aku semakin kecil”. Kristus makin besar pelayananNya dan dia harus dipenggal, masuk dalam penjara kemudian dipenggal. Maka waktu Tuhan Yesus menghiburkan dia, dia mendapatkan kalimat yang luar biasa, Tuhan Yesus mengatakan “berbahagialah kamu kalau kamu tidak kecewa”. Yohanes Pembaptis tidak perlu kecewa karena berkat besar dan tanda mujizat yang paling agung yang Tuhan Yesus kerjakan bukan untuk Yohanes, tetapi untuk umat Tuhan. Yesus mengatakan “Aku tidak keluarkan kamu dari penjara, tapi Aku bebaskan umat Tuhan dari maut”.

Di sini Yohanes Pembaptis belajar bahwa tanda bahwa Allah berkuasa, tidak harus kita alami pribadi, tapi dialami seluruh umat Tuhan, itu jauh lebih besar dari apa yang kita alami secara pribadi. Saudara mengalami anugerah Tuhan bagi diri, tetap kalah besar dibandingkan mengalami anugerah Tuhan bagi umatNya. Mari kita tidak punya pikiran yang egois, jangan berpusat kepada diri terus. Allah kita bukan Allah yang self-centered, Allah Tritunggal tidak pernah berfokus ke diri. Allah Bapa mengutamakan Allah Anak dan meninggikan Dia, Allah Anak meninggikan Allah Bapa, dan Allah Bapa maupun Allah Anak meninggikan Allah Roh Kudus dengan cara memberikan pekerjaan menaklukan seluruh bumi kepada Kristus, kepada Allah Roh Kudus. Jangan jadi sesuatu yang bukan dari Allah. Sebab Tuhan berkuasa dan itu menjadi tanda yang Dia nyatakan bukan kepadamu tetapi kepada umat Tuhan. Maka ketika kita sadari Tuhan baik bagi umatNya, di situ baru kita sadar Tuhan juga baik untuk kita. Tapi kalau kita hanya tahu Tuhan baik untuk saya, ada saat kita kecewa dan kita tidak bisa melihat Tuhan baik dalam hal apa. Mengapa banyak orang gagal melihat kebaikan Tuhan? Karena terus melihat kebaikan Tuhan “bagi saya, bagi saya”. Setiap orang melihat diri, makin melihat diri makin buta, makin lihat umat Tuhan, makin celik. Dan waktu kita menyadari berkat Tuhan yang paling besar baru kita sadar berapa besar Tuhan sudah memberkati kita. Banyak orang tidak sadar berkat Tuhan karena terus melihat diri. Mari belajar lihat orang lain, mari belajar lihat penyertaan Tuhan bagi gerejaNya, mari lihat cinta Tuhan rela mati bagi gerejaNya. Waktu kita sudah lepas dari fokus ke diri, lalu melihat pekerjaan Tuhan bagi umatNya, pada waktu itu kita akan berhenti mengasihani diri, pada waktu itu kita akan berhenti gagal melihat berkat Tuhan bagi kita, dan makin limpah melihat Tuhan baik bagi saya. Mengapa ada orang mengatakan “Tuhan baik bagi saya, karena matanya sudah melihat kebaikan Tuhan kepada orang lain”. Ini salah satu prinsip yang diambil dan kita mesti pelajari. Yohanes Pembaptis lihat Yesus Kristus baik, karena bangkitkan orang meskipun ini bukan efek langsung, tapi besar cinta kasih Tuhan. Maka mari kita koreksi diri, mengapa saya gagal melihat Tuhan baik? Mungkin karena saya berusaha keras lihat kebaikan saya terus, tapi gagal melihat kebaikanNya kepada umatNya, secara keseluruhan. Kiranya Tuhan memimpin dan memberkati kita .

(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)