Kemudian yang paling mengerikan adalah yang keempat yaitu menyalibkan Yesus demi nama Tuhan. Ini menakutkan sekali, moral direlatifkan demi nama “tuhan”. “Kami lakukan ini demi Tuhan”, bebaskan pembunuh itu demi Tuhan? “iya, karena “tuhan” tidak mungkin dihina oleh Yesus”. Sekarang antara Tuhan dan Yesus terpecah. Teologi orang Yahudi makin lama makin kacau. Yesus menggenapi semua yang dikatakan tentang Mesias di Perjanjian Lama. Tapi mereka mengatakan “tidak, Yesus adalah anti-tuhan, Yesus menghujat allah. Dia sudah menghujat, mari kita bunuh”, “Tuhan mana yang dihujat?”, “tuhanku dihujat oleh Dia”, “kalau begitu Dia harus dihukum?”, “iya”, “bagaimana cara Dia dihukum? Pilatus mau membebaskan Dia”, “kalau begitu bebaskan Barabas”, “jadi supaya membela nama tuhanmu yang dihujat, kamu mau untuk Barabas dibebaskan?”, “iya”. Ketika orang mengenal Tuhan lewat yang lain dan bukan Kristus, dia akan menuhankan tuhan yang palsu ini atas nama moral. Tuhan menjadi lebih penting dari pada moralitas. Ini agak mirip dengan yang pertama tadi, tapi poin saya di bagian keempat adalah Tuhan dikenal lewat jalan yang tidak sama dengan Kristus. Kalau Allah yang kita miliki mempunyai keberadaan, sifat dan karakter yang beda dengan Kristus, itu bukan Allah yang sejati. Bagaimana bisa mengenal Allah yang sejati? Lihatlah Kristus, tidak ada allah yang benar yang dinyatakan di luar jalur Kristus. Kristuslah Anak Allah yang memperkenalkan Allah yang sejati. Orang menyembah allah yang salah, mengorbankan Kristus dan meremehkan moralitas, “mari pilih pembunuh sebagai pemimpin kita, mari bunuh pemimpin kita karena Dia menyimbolkan Tuhan kita”. Poin keempat ini sangat menakutkan, karena ini bisa terjadi ketika kita terus merenungkan Tuhan tapi tidak melihat perwujudan dari Tuhan di dunia ini. Kita makin menyembah tuhan yang sifatnya abstrak, kita makin menyembah allah yang tidak ada realitanya di dunia ini. Kita makin menyembah allah dan makin aneh dalam hidup. Kita makin menyembah allah dan makin bersifat other worldly dengan cara yang tidak menjadi berkat. Makin sembah tuhan makin berkajang pada penglihatan, makin sembah tuhan makin aneh hidupnya, makin sembah tuhan makin kacau hidup moralnya, makin sembah tuhan makin tidak terstruktur hidupnya, makin sembah tuhan makin kacau kuliah, kerja, keluarga dan sebagainya. Makin sembah tuhan makin rusak hidupnya di bumi, ini ada something wrong. Banyak orang mengatakan setelah menjadi Kristen, semua jadi sampah. Tuhan tidak mengatakan semuanya disampahkan, Tuhan mengatakan sejak mengenal Tuhan, Tuhan akan pulihkan sampah. “Aku sampahkan dunia karena dunia itu membuat aku populer, apa pun yang membuat aku besar, aku sampahkan”, itu yang benar. Sampahkan dunia artinya apa pun yang membuat kita besar, kita sampahkan. Yang Tuhan benci adalah apa pun yang menghancurkan ciptaan, bukan ciptaan secara keseluruhan.

« 8 of 9 »