Yang terjadi setelah Nuh, keluar tokoh di Kitab Kejadian yaitu Abraham. Dan Tuhan melanjutkan janjiNya, “Aku akan berikan kepadamu tanah yang berlimpah susu dan madunya”. Jadi Tuhan sudah menyiapkan tanah yang berlimpah susu dan madu, lalu terjadi kemunduran. Israel yaitu Yakub dan 70 orang di keluarganya pindah ke Mesir. Yang terjadi di Mesir adalah mereka jadi budak di situ. Setelah jadi budak Tuhan membuat mereka bertambah banyak memenuhi Mesir, ini satu cuplikan yang mirip dengan Kitab Kejadian, bertambah banyak dan penuhi bumi, sedangkan di dalam Keluaran, bertambah banyak dan penuhi Mesir, kedua hal ini paralel. Tuhan sedang menyatakan “Aku tidak pernah mundur, Aku tidak mengerem pekerjaanKu. PekerjaanKu ada di dalam kecepatan yang semestinya”. Manusia boleh gagal tapi pekerjaan Tuhan akan terus. Terus-menerus ada di dalam kecepatan yang Tuhan sudah tetapkan. Tuhan tidak mengerem atau melambatkannya karena kegagalan manusia. Maka setelah Tuhan mengeluarkan Israel dari Mesir, sekarang terbentuk umat. Padahal mereka tadinya budak di Mesir, harusnya ini membuat rencana Tuhan mundur. Rencana Tuhan mundur karena Israel menjadi budak. Tuhan mengatakan “pembentukan bangsa Kumundurkan lagi, harusnya targetnya sekarang tapi mundur”, ini mirip manusia kalau membuat proyek mesti mundur karena Lebaran. Mundur karena kekurangan tenaga, ada perpecahan, ada yang mencuri uang, semua membuat proyek terhambat lagi. Tuhan punya proyek tidak pernah terhambat. Maka meskipun kecepatan dari manusia terus-menerus sepertinya menghambat pekerjaan Tuhan, pekerjaan Tuhan jalan terus. Dan yang paling menghambat adalah ketika Israel dibuang ke Babel. Israel harusnya menjadi umat Tuhan, tapi mereka gagal, mereka dibuang ke Babel, bukankah ini memperlambat pekerjaan Tuhan? Tidak, karena momen Mesias harus datang tetap pada waktu yang tepat. Mesias tetap datang meskipun Israel dalam keadaan kacau balau di dalam keadaan politik dan juga agama. Maka ketika mereka kembali dari Babel, Tuhan mengatakan “sekarang saatnya Anak Allah datang”, inilah waktu yang Tuhan sudah tetapkan, inilah waktu yang Tuhan sudah tentukan. Waktu Tuhan tidak pernah menjadi lambat karena kegagalan manusia. Termasuk dalam bagian ini, Yesus menyatakan puncak dari pekerjaan Tuhan, meskipun umat Tuhan sedang berada dalam keadaan yang mundur sekali, “kami sudah memberontak kepada Tuhan dan kami tidak peduli kepada Mesias kami. Kami memilih pengkhianat sebagai pemimpin kami. Dan kami mengabaikan Mesias untuk berkuasa atas kami”. Mereka membuang Raja yang diberikan kepada mereka dan menerima penjahat. Bukankah ini akan menunjukan kegagalan yang besar? Tuhan mengatakan “tidak, karena Aku akan tetap pimpin umatKu, Aku akan tetap dirikan kerajaanKu”. Yesus akan tetap menjadi Raja, Yesus sudah jadi Raja, Yesus akan bertahta dan umat Tuhan tetap akan terbentuk dalam kecepatanNya Tuhan. Kalau Israel gagal terus bagaimana? Tuhan mengatakan “biar Israel gagal, Aku sudah siapkan bangsa lain”. Sebelum engkau menunjukan pemberontakanmu sampai puncak, Tuhan sudah menyiapkan pemanggilan untuk bangsa-bangsa lain. Inilah sebabnya di awal Injil, Kitab Matius, digambarkan tentang peristiwa yang unik, datangnya orang majus dari daerah Babilonia, Mesopotamia datang untuk menyembah Raja Israel. Tuhan sedang mengatakan lihat pemberontakanmu tidak membuat lambat rencanaKu, pemberontakanmu tidak membuatKu mundur dalam rencanaKu. Alkitab menyatakan berita yang sangat menakutkan, rencana Tuhan makin progress terus sedangkan reaksi manusia makin lama makin kacau makin buruk makin menjauh dari Tuhan. Reaksi manusia semakin menolak Tuhan, tapi pekerjaan Tuhan makin menanjak terus, berarti setiap orang yang mengikuti pekerjaan Tuhan akan terus mulia, sedangkan yang tidak mengikuti pekerjaan Tuhan akan makin lama makin berada dalam pemberontakan. Makin tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, semakin tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, semakin tidak bisa membedakan mana yang indah dan mana yang jelek, semakin tidak bisa membedakan mana Tuhan mana setan, ini keadaan yang terjadi pada orang-orang yang menolak Tuhan. Kita berada dalam keadaan seperti ini di sekeliling kita. Tapi orang yang tetap menantikan Tuhan akan mempunyai perbedaan yang sangat besar dengan orang-orang yang menolak Tuhan.