Maka dengan pengertian seperti inilah Lukas memberikan penjelasan yang lebih menakutkan di ayat-ayat yang kita baca. Ada crowd, ada kumpulan besar orang yang mengaku diri sebagai umat Tuhan. lalu kumpulan besar orang ini hati menghadap Pilatus. Pilatus mengumpulkan imam-imam kepala, pemimpin-pemimpin serta crowd, orang banyak, ayat 13. Semua dikumpulkan Pilatus, jadi ada umat Tuhan dan Pilatus. Lalu yang dikatakan di ayat 14 “kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai orang yang menyesatkan rakyat, kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksanya. Dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepadaNya, tidak ada yang kudapati dariNya”. Pemimpin dunia yang ini melihat Yesus tidak salah. Karena tuduhan orang-orang ini berkontradiksi dengan fakta. Meskipun Pilatus bersalah karena dia tidak punya ketegasan untuk membebaskan Yesus, tetapi dia jauh lebih baik dari pada pemimpin Israel yang mau membunuh Yesus. Dia mengatakan “saya tidak menemukan kesalahan, haruskah saya menghukum orang yang tidak bersalah?”. Lalu dia pakai pembelaan lain “Herodes pun tidak, karena saya sudah mengirimkanNya ke Herodes dan Herodes mengirimkanNya kembali”. Apa maksudnya? Herodes tidak bisa hukum karena tidak ada kekuatan menghukum, Herodes cuma menaruh jubah lalu suruh kembali ke Pilatus. Berarti Herodes tidak menghukum orang ini, “kalau Herodes tidak menghukum, saya juga tidak punya alasan untuk menghukum. Dia tidak melakukan apa yang setimpal dengan hukuman mati”, ayat 15. Ayat 16 Pilatus mengatakan “jadi aku akan menghajar Dia dan melepaskanNya”, karena di peristiwa hari raya ini, dia harus melepaskan satu tahanan. Orang Yahudi yang ditangkap oleh orang Roma akan dilepaskan 1 orang. Tapi mereka berteriak “kami tidak mau Yesus, kami maunya Barabas”, nama Barabas sangat unik karena artinya adalah anak dari sang bapa, Barabas. Yesus juga adalah Anak dari Sang Bapa, Allah di sorga. Dan ini ada orang yang namanya mirip, Barabas. Barabas yang palsu, dan Anak dari Bapa yang asli. Orang Israel pilih yang palsu, ini merupakan peristiwa yang sangat menghancurkan Tuhan. Tuhan disingkirkan demi penjahat, Tuhan diabaikan demi orang yang memberontak, membunuh dan melakukan perampokan. Injil Lukas membagikan kepada kita betapa bobroknya umat Tuhan. Umat Tuhan sudah sangat kehilangan identitas, sehingga mereka lupa siapa Tuhannya dan lupa siapa musuh. Mereka lupa siapa yang seharusnya dihukum dan lupa siapa yang seharusnya menjadi hakim. Inilah keadaan yang sedang dinyatakan oleh Lukas, umat Tuhan tersesat dan mereka dibuang ke pembuangan.