(Lukas 11: 1-13)
Ajaran dengan ketat menyatakan berserah kepada Tuhan tanpa ada permohonan apa pun, ini akan melatih orang jadi munafik. Kalau yang satu melatih orang tidak punya hati nurani, yang satu melatih orang jadi munafik, pura-pura doa untuk hal yang benar, padahal hatinya tidak inginkan itu. Inilah yang harus kita lihat sebagai penyeimbang yaitu bagian yang kita baca pada hari ini. Pada hari ini Tuhan Yesus mengajarkan doa dengan pengertian yang sangat berbeda dengan apa yang kita lihat tadi. Yesus mengajarkan fungsi doa di dalam pengertian yang sangat penting, yaitu doa adalah salah satu tanda yang penting dari janji Tuhan secara eskatologis untuk sekarang. Ini konsep doa yang mungkin tidak banyak orang tahu, tapi ini sangat ditekankan oleh Alkitab. Apa itu doa? Doa adalah bukti nyata saat ini akan apa yang Tuhan janjikan nanti yaitu kerajaanNya. Jadi Tuhan sudah janjikan “KerajaanKu akan datang”, Kristus akan menjadi Raja, orang jahat akan dihancurkan, orang benar akan dimunculkan dan seluruh damai sejahtera akan memenuhi bumi dan kemuliaan Tuhan memenuhi seluruh bumi, ini janji Tuhan. Lalu janji Tuhan itu sudah terjadi? Belum, apa buktinya janji Tuhan akan terjadi? Salah satu bukti yang dipakai adalah doa. Jadi doa adalah orang percaya sedang berdiri dalam keadaan sekarang tapi tangannya sedang memegang janji Tuhan yang nanti. Jadi inilah fungsi doa. Harap setelah hari ini, Saudara tahu apa itu doa. Banyak orang Kristen gagal mengerti hal ini, “apa itu doa?”, doa adalah tanda yang Tuhan pakai sekarang untuk membuktikan janji eskatologi Dia, janji kerajaanNya akan digenapi, itu pasti jadi. Jadi apa yang Tuhan janjikan nanti pasti terjadi. Apa buktinya? Buktinya ada beberapa, bukti pertama Roh Kudus ada di sini. Bukti kedua, yang jadi bukti adalah pemeliharan Tuhan akan umatNya, kehadiran umat Tuhan membuktikan ini, bukti yang ketiga adalah doa umat Tuhan. Doa adalah bukti nyata kerajaan itu ada di sini sekarang tapi belum menjadi nyata secara penuh. Lalu mana buktinya kerajaan ini ada? Doa orang Kristen. Saudara waktu lihat ini menjadi kagum, ternyata pengertian doa lebih dalam dari yang kita pikir. Apa itu doa? Doa adalah bukti nyata saat ini akan apa yang Tuhan janjikan nanti yaitu kerajaanNya datang ke bumi. Kapan kerajaan Allah datang? Tidak ada yang tahu. Pastikah kerajaan itu datang? Pasti, tahu dari mana? Ada bukti nyata yaitu doa. Berarti doa bukti kerajaan Allah ada di sini. Jadi setiap Saudara berdoa, menyatakan bukti nyata bahwa kerajaan itu akan datang. Kuasa doa terlalu besar untuk kita pahami hanya sekedar minta untuk diri lalu itu jadi, hanya sekedar untuk minta diri kemudian itu terbukti. Tapi ada hal yang lebih besar yaitu doa ini akan membawa Kerajaan Allah menjadi nyata. Tuhan pakai doa untuk menyatakan kerajaanNya di bumi ini. Kalau Saudara berdoa ingat baik-baik hal ini, kalau Saudara tahu hal ini, doa pun akan dipanjatkan dengan keagungan yang besar, “ternyata saya boleh menjadi orang yang doanya itu dipakai Tuhan untuk mengaitkan antara janji dan kenyataan sekarang”.
Maka pada bagian ini murid-murid pun tanya kepada Yesus “ajarkan kami berdoa”, dan Tuhan tidak hina pertanyaan ini. Justru Tuhan memberikan pengajaran yang menjadi konsep doa turun-temurun bagi umat Tuhan dari zaman para rasul sampai zaman kita sekarang. Yesus mengatakan “maka kalau kamu berdoa katakanlah…”. Bagian pertama Dia mengajarkan “Bapa, dikuduskanlah namaMu. Datanglah kerajaanMu”, permintaan pertama adalah permintaan yang menyadarkan posisi doa. Doa adalah yang dipakai Tuhan supaya kerajaanNya bisa datang. Jadi kerajaanNya datang karena doa kita? Dalam pengertian ini, iya. Bisakah kerajaanNya datang? Iya, karena orang Kristen berdoa. Ini besar sekali, seolah Tuhan mengatakan “kedatangan kerajaanKu Kupercayakan kepadamu dalambentuk permohonan dan doa”. Kalau kita dapat kepercayaan sebesar ini, masih beranikah kita main-main? Ketika seseorang diberikan mandat yang penting, tidak mungkin dia abaikan mandat ini dengan kehidupan yang sembarangan. Waktu orang Kristen diberikan mandat doa, tidak mungkin dia boleh abaikan tugas berdoa. Yang selama ini mengabaikan doa, bertobat hari ini, yang selama ini tidak berdoa, Saudara bukan Kristen, harus berdoa, harus bertobat, kembali kepada Tuhan. Maka Yesus mengingatkan “apabila kamu berdoa, katakanlah ini Bapa dikuduskanlah namaMu, datanglah kerajaanMu”, tetapi meskipun permohonan ini sangat besar, ini dimulai dengan kata Bapa. Yesus mengajarkan kepada para murid, engkau memanggil Dia Bapa. Mengapa Yesus boleh mengatakan kepada para murid boleh memanggi Dia Bapa? Karena ini adalah Anak yang dikasihi. Dan Yesus sedang membagi posisi yang Dia miliki kepada orang lain untuk berbagian bersama-sama memanggil Allah sebagai Bapa. Ini indah sekali. Di dalam Alkitab Perjanjian Lama, beberapa kali Yesus diperkenalkan sebagai Sang Anak, dalam Mazmur 2 dikatakan “Engkau adalah AnakKu, Engkau Kuperanakan pada hari ini”. Di dalam berita-berita Perjanjian Lama, waktu Allah mengangkat Sang Anak, ini mempunyai makna kerajaan. Jadi Tuhan mengatakan “ini AnakKu yang Kukasihi, kepadaNya Aku berkenan”, itu adalah pernyataan inilah Raja yang Kuperkenan. Waktu dikatakan “AnakKu Engkau, Engkau telah Kuperanakan pada hari ini, ini pun menyatakan bahwa orang yang diangkat sebagai Anak adalah Sang Raja. Kita tidak mungkin mempunyai relasi sedekat ini dengan Dia. Maka di bagian ini Yesus memperkenalkan “Bapa yang Kukenal ini adalah Bapa yang penuh anugerah, penuh dengan kasih karunia, datanglah kepada Dia dengan berani dan sebut Bapa”. Lalu dikatakan “Bapa dikuduskanlah namaMu, datanglah kerajaanMu”, ini kembali mengingatkan tugas utama doa, menyatakan bahwa kerajaan Allah pasti jadi.
Lalu hal kedua di dalam ayat ke-3, dikatakan “berikanlah setiap hari makanan kami yang secukupnya”. Mengapa permintaan ini dimasukan? Karena permintaan ini terlalu kecil. Saudara meminta untuk makanan pokok setiap hari, ini permintaan kecil. Permintaan yang sepertinya tidak terlalu besar dibandingkan dengan kerajaan Allah yang besar. Tapi bagian ini mau menekankan kalau kerajaan Allah datang, kerajaan Allah tidak akan meniadakan yang kecil, justru akan mengangkat yang kecil. Kerajaan ini justru akan menghancurkan kesombongan, menghancurkan keangkuhan, tapi Dia akan mengangkat yang kecil. Seringkali ilustrasi tentang kerajaan itu memakai contoh yang kecil, misalnya pakai biji sesawi. Tapi Tuhan mengatakan yang kecil ini kalau dalam kerajaan Tuhan akan tumbuh jadi pohon yang besar. Jadi Tuhan menyatakan kerajaanNya datang, justru mengkonfirmasi yang kecil. Waktu kerajaan Allah datang, yang kecil-kecil tidak disingkirkan, justru diangkat dan dikonfirmasi. Dimana-mana kalau yang berwibawa atau mulia datang, yang kurang mulia jadi tidak dianggap. Tapi justru Alkitab mengatakan “waktu kerajaan itu datang, yang nothing itu diangkat”. Saudara jangan pikir, Saudara jadi orang Kristen yang biasa-biasa, cinta Tuhan, rajin, berdoa dan lain-lain, tapi tidak terlalu menonjol, bukan pengurus, bukan aktivis, bukan pengkhotbah, bukan siapa-siapa. Kalau datang ke gereja mungkin hanya disalami, kalau tidak ada datang ke gereja pun mungkin tidak dicari. Bukan siapa-siapa, pekerjaannya mungkin hanya berdoa di rumah, tolong orang miskin, tapi tidak ada yang kenal Saudara sama sekali. Lalu Saudara pikir, nanti di sorga saya akan tempati posisi yang sama, waktu Tuhan datang kembali, saya juga orang nothing. Tidak, yang something tapi tidak layak itu akan diturunkan, yang kelihatan megah sekarang mungkin tidak mendapat kemuliaan yang besar. Mungkin saya akan rendah dan orang ini akan jauh lebih tinggi dari saya. Waktu kerajaan Allah datang, yang nothing jadi something, yang kecil jadi dibesarkan, yang tidak berarti menjadi yang inti. Ini berita yang luar biasa agung, hanya ada di dalam Kitab Suci.
Allah tidak akan meniadakan yang kecil, justru akan mengangkat yang kecil. Kerajaan ini justru akan menghancurkan kesombongan, menghancurkan keangkuhan, tapi Dia akan mengangkat yang kecil. Seringkali ilustrasi tentang kerajaan itu memakai contoh yang kecil, misalnya pakai biji sesawi. Tapi Tuhan mengatakan yang kecil ini kalau dalam kerajaan Tuhan akan tumbuh jadi pohon yang besar. Jadi Tuhan menyatakan kerajaanNya datang, justru mengkonfirmasi yang kecil. Waktu kerajaan Allah datang, yang kecil-kecil tidak disingkirkan, justru diangkat dan dikonfirmasi. Dimana-mana kalau yang berwibawa atau mulia datang, yang kurang mulia jadi tidak dianggap. Tapi justru Alkitab mengatakan “waktu kerajaan itu datang, yang nothing itu diangkat”. Saudara jangan pikir, Saudara jadi orang Kristen yang biasa-biasa, cinta Tuhan, rajin, berdoa dan lain-lain, tapi tidak terlalu menonjol, bukan pengurus, bukan aktivis, bukan pengkhotbah, bukan siapa-siapa. Kalau datang ke gereja mungkin hanya disalami, kalau tidak ada datang ke gereja pun mungkin tidak dicari. Bukan siapa-siapa, pekerjaannya mungkin hanya berdoa di rumah, tolong orang miskin, tapi tidak ada yang kenal Saudara sama sekali. Lalu Saudara pikir, nanti di sorga saya akan tempati posisi yang sama, waktu Tuhan datang kembali, saya juga orang nothing. Tidak, yang something tapi tidak layak itu akan diturunkan, yang kelihatan megah sekarang mungkin tidak mendapat kemuliaan yang besar. Mungkin saya akan rendah dan orang ini akan jauh lebih tinggi dari saya. Waktu kerajaan Allah datang, yang nothing jadi something, yang kecil jadi dibesarkan, yang tidak berarti menjadi yang inti. Ini berita yang luar biasa agung, hanya ada di dalam Kitab Suci.
Maka permintaan kecil dalam doa itu tetap berbagian di dalam fungsi doa yang berbagian yaitu menyatakan kerajaan Allah. Saudara mungkin pikir kalau doa menyatakan kerajaan Allah ya sudah jangan doa yang kecil-kecil, kalau bisa doa yang besar-besar. Itu kira-kira konsep yang salah, yang kita sering kali kita miliki. Kalau doa mendatangkan kerajaan Allah, kalau Allah pakai doa kita untuk mendatangkan kerajaanNya, mana ada tempat untuk aku. Bisakah aku berlutut lalu berdoa, “Tuhan, saya ada flu, sembuhkanlah”, tidak boleh, itu terlalu kecil untuk kerajaan Allah. Tapi itu konsep yang salah, justru yang kecil mendapat bagian yang indah di dalam kerajaanNya. Maka doa yang berikutnya “berikan kepada kami makanan kami yang secukupnya”. Maka Yesus seperti mengingatkan engkau berdoa minta kerajaan Allah datang, tapi engkau tetap mempunyai tempat untuk doa yang kecil, doa meminta makanan hari ini, roti hari ini. Dan ini permintaan tidak pernah dianggap kecil oleh Tuhan, karena doa ini berbagian di dalam doa yang dipanjatkan kepada Bapa yang mengasihi. Jangan takut untuk berdoa, jangan pikir doa hanya untuk pekerjaan Tuhan saja. Untuk pekerjaan Tuhan harus, tapi Tuhan ijinkan ada tempat untuk kita berdoa. Saudara sakit dan minta sembuh itu boleh dan harus, masakan minta sembuh sama yang lain. Lalu hal berikutnya, Saudara jangan lupa waktu Saudara berdoa untuk mengabulkan doa Saudara, Tuhan sedang bekerja memakai yang lain. Ini pengertian yang juga dari Martin Luther. Martin Luther pernah bilang jika engkau memohon “Bapa, berikanlah roti kami pada hari ini”, apakah engkau pikir Tuhan akan jawab dengan lempar roti dari sorga? Tidak, Tuhan tidak pakai cara itu. Tuhan pakai cara waktu Saudara berdoa, Tuhan gerakan hati petani untuk tanggung jawab dengan pekerjaannya. Dia kelola ladangnya baik-baik, dia pelihara gandumnya dengan baik-baik, dia jadikan sampai baik, kemudia dia petik. Petani bekerja karena gerakan dari Tuhan untuk menjawab doa Saudara, ini hal yang indah sekali. Jawaban doa itu panjang dan berangkai, jangan pikir ketika Saudara berdoa hanya Saudara dan Tuhan, doa Saudara akan mempengaruhi yang lain juga. Jadi satu orang berdoa, Tuhan pakai banyak hal untuk menjawab doa itu. Ini membuktikan kerajaan Allah datang dan permintaan makanan itu berkait.
Kerajaan Allah berkait dengan tanggung jawab orang bekerja, tanggung jawab orang untuk menjalankan bagian mereka sehingga seluruh orang bisa mendapatkan berkat dari Tuhan melalui pekerjaan yang dikerjakan dengan tanggung jawab. Maka mulai sekarang kerjakan pekerjaan Saudara dengan bertanggung jawab, karena doa orang di satu tempat sana akan dijawab melalui apa yang Saudara kerjakan. Saudara tidak tahu, tapi yang Saudara kerjakan mungkin sudah menjawab banyak sekali doa orang. Inilah mengapa Tuhan mengajarkan kita untuk berdoa meminta makanan. Lalu hal berikut, meminta makanan juga menunjukan kerendahan hati. Saudara diajar untuk tidak mengandalkan kepada simpanan, tidak mengandalkan kemampuan cari uang, tapi sepenuhnya mengandalkan Tuhan. Ini bukan berarti orang boleh hidup tanpa tanggung jawab. Orang yang tidak bertanggung jawab, tidak berhak berdoa kepada Tuhan. Orang yang bertanggung jawab, justru doanya jadi bermakna. Karena dia tidak mengandalkan tanggung jawabnya, kekuatan tangannya dan kerajinannya, dia tetap mengandalkan Tuhan. Tapi orang malas mengandalkan Tuhan, dia bukan sedang mengandalkan Tuhan, dia sedang mencobai Tuhan. Tapi orang yang sudah tanggung jawab, dialah yang bisa memanjatkan doa “Tuhan, berikan kepadaku makanan hari ini, aku perlu supportMu, bukan kemampuanku”, barulah ini namanya berserah kepada Tuhan.
Lalu di ayat ke-4 menyatakan permintaan “ampuni dosa kami, seperti kami pun mengampuni orang yang bersalah kepada kami”, ini pun berkait dengan kedatangan kerajaan Allah itu. Karena kerajaan Allah datang berarti akan ada kedamaian di bumi. Dan damai itu harus dimulai dari mana? Dari kita orang Kristen. Maka kita mendoakan “Tuhan, biarlah damai boleh jadi dengan cara Tuhan mengampuni kami seperti kami sudah ampuni yang lain”. Jadi bagian ini mengajarkan kepada kita untuk mengampuni, sambil berdoa sambil melatih diri untuk mengampuni. Jangan simpan dendam, jangan simpan marah, Saudara makin simpan marah, Saudara makin jadi musuh banyak orang. Banyak orang punya kepahitan, terus ceritakan kepahitan, akhirnya orang lain jadi ikut-ikutan pahit. Tapi Tuhan sudah mengingatkan kalau engkau minta diampuni oleh Tuhan engkau harus adil, engkau harus mau mengampuni orang yang bersalah kepadamu. Inilah yang membuat kerajaan Allah bisa datang, permohonan untuk adanya damai, dan juga adanya kerinduan untuk mempraktekan hidup damai itu. Jadi berhenti dendam sama orang, lupakan dan ingat yang baik-baiknya. Supaya hal baik yang Saudara terima dan Saudara menjadi penuh dengan kelimpahan. Pak Stephen Tong pernah bilang engkau benci satu orang, engkau marah-marahi dia dalam hati, dia tidak rugi apa-apa. Dia tenang-tenang saja, dia akan pergi ke Singapore main golf. Lau Saudara yang simpan, lama-lama jantungnya masalah, kolesterol, darah tinggi, rambut mulai rontok, susah tidur, akhirnya ke dokter, “penyakitmu banyak sekali”, karena dendam. Lalu orang yang Saudara dendam ternyata jadi atletis. Dan ini menjadi permohonan “ampuni kami sebab kami pun mengampuni orang yang bersalah kepada kami”.
Dan ditutup dengan “janganlah membawa kami ke dalam pencobaan”. Mengapa ditutup disini? Karena inilah yang akan merusak pekerjaan Tuhan di bumi ini, pencobaan yang akan kita masuki lalu kita gagal. Maka kita dengan rendah hati mengatakan “Tuhan, jangan biarkan saya jatuh, jangan biarkan kerajaanMu dicemarkan oleh kegagalan saya. Jangan biarkan kecemaranMu digagalkan oleh dosa yang saya kerjakan”. Lalu apakah kita cukup kuat mengalahkan dosa? Tidak, tidak ada orang yang cukup kuat menghadapi dosa. Itu sebabnya doanya tidak mengatakan “Tuhan, berikan kami kemenangan atas dosa”, tapi doanya lebih rendah hati “jangan bawa kami ke dalam pencobaan. Kalau kami masuk pencobaan pasti kalah”. Tapi sudah doa harus konsisten, jangan doa lalu menjalankan yang sebaliknya, ini namanya mencobai Tuhan. Doa minta diampuni, tapi tidak mau mengampuni orang lain, ini mencobai Tuhan. Doa minta Tuhan pelihara, tapi tidak pernah ada tanggung jawab, ini namanya mencobai Tuhan. Doa minta dijauhkan dari pencobaan, tapi sengaja masuk terus ke dalam situasi dimana kita bisa jatuh, ini namanya mencobai Tuhan. Maka biarlah kita menghindarkan diri dari apa yang bisa membuat kita jatuh. Dan kita berdoa mengatakan “Tuhan, jangan membawa kami ke dalam pencobaan”.
Maka ini doa yang Tuhan ajarkan dan Tuhan mau kita mengingat apa yang kita minta Tuhan dengar. Tidak ada permintaan terlalu kecil, tidak ada permintaan terlalu remeh, karena di dalam kerajaan Tuhan yang remeh ini akan diangkat. Mari kita membiasakan diri menjadi umat yang berdoa, gereja yang berdoa kepada Tuhan dan memohon segala yang kita perlukan kepada Tuhan. Tuhan tidak pernah batasi orang, melainkan Tuhan terus dorong orang untuk terus memohon kepada Dia saja. Bawa segala kesulitan kita di dalam doa dan biarlah kita bawa kerinduan kita untuk kerajaan Tuhan dinyatakan di dalam doa kita.
(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)