Hal kedua, kita bisa lihat di ayat selanjutnya “mereka terkejut dan takut karena menyangka mereka melihat hantu”. Kita sudah sangat familiar dengan hantu karena bioskop dan film-film Indonesia. Kita akan ingat semua tradisi hantu-hantu yang ada. Kita selalu melihat hantu dengan pengertian yang ada di dalam tradisi kita, tradisi Tionghoa, tradisi Sunda, tradisi Jawa, tradisi Betawi atau apa pun. Tetapi hantu tradisi Yahudi itu apa? Ini yang perlu kita tahu. Adakah tradisi hantu versi Yahudi? Di dalam tradisi Yahudi, hantu adalah keberadaan yang tidak jelas ada di bumi atau di sorga. Jadi hantu itu tidak tentu menakutkan, hantu itu semacam pernyataan yang bisa dinyatakan untuk menghina seseorang atau seluruh keberadaan dari orang itu. Misalnya ada orang sudah mati, dia ditolak untuk rohnya bisa berada di sorga dan di dunia mati dia tidak tenang, maka dia bisa gentayangan. Gentayangan bagi orang Yahudi adalah tanda bahwa dia tidak memiliki identitas yang jelas, apakah sorga atau bumi. Kita harus tahu mengapa kalau gentayangan itu tidak jelas? Pengertian ini akan mengagetkan Saudara, karena bagi orang Yahudi, jelas di sorga sama dengan jelas di bumi. Kalau identitasmu jelas di sorga, engkau pasti akan jelas di bumi. Kalau identitasmu benar di sorga, engkau akan benar juga di bumi. Jadi bagi orang Yahudi, sorga itu bukan antara kelihatan atau tidak kelihatan. Sorga adalah sesuatu yang akan dikonfirmasi dengan keadaan di bumi. Itu sebabnya orang Yahudi percaya karena Tuhan menyukai Israel, Tuhan memberkati Israel, maka Israel akan punya tanah yang kaya susu dan madunya, dan itu harus ditafsirkan fisik, bukan secara rohani. Jangan sampai kita tafsirkan rohani, apa itu susu dan madu secara rohani? Susu dan madu itu berkait dengan pelayanan dan firman, tidak seperti itu. Ini susu dan madu secara literal, kehidupan yang penuh dengan kelimpahan secara fisik. Mereka akan dapat tanah yang sangat subur, hasil yang begitu melimpah, mereka akan dapat hidup yang sangat enak. Karena perkenanan sorga akan membuat bumi diberkati. Itu sebabnya kita bisa berharap ketika Tuhan memulihkan bumi, keadaannya akan limpah bukan main. Tapi segala yang indah itu sudah Tuhan mulai sekarang. Ini pengertian Kristen, apa pun yang Tuhan mulai tidak bersifat “hantu”, Tuhan tidak memberikan berkat “hantu”, Tuhan tidak menyatakan kehadiran “hantu”, kehadiran Tuhan sifatnya tidak pernah abstrak. Saudara bisa lihat dari Perjanjian Lama, ketika Tuhan hadir, Tuhan hadir dalam bentuk tiang awan, tiang api, atau dalam kemah suci, dalam bentuk awan. Tuhan tidak pernah hadir dalam cara yang membuat orang ragu “Tuhan ada atau tidak ada”. Dalam zaman akhir, dalam Surat Ibrani dikatakan Tuhan hadir dalam diri Kristus. kehadiranNya jelas sekali. Dan kebangkitan Kristus menunjukan bahwa perbaikan yang Tuhan akan kerjakan di bumi adalah perbaikan yang real, bukan bersifat “hantu”. Sehingga Tuhan Yesus terus menekankan “Aku bukan hantu, Aku ada tubuhNya”.

« 7 of 14 »