Pada waktu Yesus bertemu para murid, Dia berseru “damai sejahtera bagi kamu”, ini ada di dalam Lukas, juga Yohanes. Yesus berseru “damai sejahtera bagi kamu”. Apa artinya damai sejahtera bagi kamu? Saudara ingat di dalam Kitab Suci yang tinggi memberi damai sejahtera kepada yang lebih rendah. “Damai kiranya ada padamu”, bukan yang rendah yang minta ada damai pada yang tinggi. Di dalam agama lain, yang tinggi diharapkan dapat damai, “oh bapak ini kiranya damai ada padamu”, siapa yang memberi damai? Masa pengikut mengharapkan damai bagi nabi? Itu tidak benar. Nabi mengharapkan damai bagi pengikut, itu baru benar, “peace be upon you”. Yesus yang bilang kepada murid, bukan murid yang mengatakan “aku mengikut Yesus, peace be upon Him”, tidak. Jadi damai diberikan dari yang tinggi kepada yang rendah, bukan dari yang rendah kepada yang tinggi. Di dalam Kitab Suci, Allah adalah Allah yang memberi diri kepada manusia, self-giving love, self-giving action, self-giving adalah ciri dari Tuhan. Tuhan akan memperbaiki diri dengan cara memberi diri. Bukan cuma memberi perkataan, bukan hanya dengan memberi kuasa dari tempat tinggi, tetapi memberi diri. Bisakah Tuhan memperbaiki semuanya hanya dengan berkata dan bertindak dari sorga? Bisa. Mengapa Dia tidak melakukan itu? Karena bagi Tuhan semua yang ada di bumi akan dibereskan melalui self-giving dari Tuhan. Tuhan bertindak memberi diri. Itu sebabnya Paulus mengatakan di dalam Roma, “jika kamu mau jadi milik Tuhan, persembahkanlah tubuhmu”. Apa itu persembahkan tubuh? Saudara adalah tubuh Saudara. Ini perkataan yang unik dari seorang bernama Gabriel Marcel, satu filsuf Prancis yang sangat unik. Dia mengatakan bahwa engkau memiliki sesuatu yang diluar dirimu, tapi engkau satu dengan apa yang tidak lagi di luar dirimu. Tuhan menuntut siapa kamu akan diwujudkan lewat tubuh, lewat tindakan real yang kelihatan. Itu sebabnya ketika Tuhan menyatakan panggilan kepada kita, Tuhan mau kita berespon dengan tubuh kita yaitu seluruh diri kita. Tapi ini merupakan tindakan yang tidak dimulai dari manusia, ini adalah tindakan yang dimulai dari Tuhan. Tuhan mengasihi? Iya, apa tandanya Tuhan mengasihi? Dia memberi diriNya, self-giving. Ini pengertian penting yang perlu kita kenal dari Tuhan kita. Itu sebabnya ketika Yesus mengatakan “damai sejahtera bagimu”, Dia menyatakannya sambil menunjukan diriNya hidup, “Aku ada, Aku hidup, Aku sudah memberi diri bagi kamu dan Aku terus akan memberi diri bagi kamu”.