Yesus menampakan diri kepada para murid, dan Dia menunjukan hal yang sangat penting. Dia menunjukan bahwa Dia adalah Kristus yang bangkit secara fisik. Kebangkitan secara fisik ditekankan dalam Kitab Suci. Kitab Suci tidak memberikan ruang untuk kita menafsirkan bahwa kehidupan roh tanpa tubuh itu lebih penting. Itu tidak ada dalam berita Kitab Suci. Kitab Suci tidak mengajarkan setelah kita mati, kita selama-lamanya hidup sebagai roh, harap ini diingat baik-baik. Ajaran platonis, ajaran yunani, dan juga ajaran dari gnostik, ajaran dari kelompok-kelompok neo-platonis sangat mempengaruhi ajaran Kristen dengan ide yang kacau seperti ini. Jadi kalau Saudara berpikir kehidupan kita di dalam kekekalan adalah roh tanpa fisik, Saudara sedang percaya ajaran gnostik, proto-gnostik, atau neo-platonik atau platonik atau pythagorean dan juga ajaran yunani mulai dari Yunani Klasik dan juga Yunani Kuno, tapi bukan dari Kristen. Kekristenan tidak percaya bahwa nasib manusia dan hidup final adalah dalam bentuk roh. Alkitab mengajarkan nasib final atau keadaan sempurna nanti ada di dalam kebangkitan tubuh, bukan roh. Sehingga ketika Saudara mati, roh Saudara pergi ke Tuhan di sorga, itu pun masih penantian. Sorga tempat penantian? Iya. Dan realita final yang sempurna adalah kebangkitan tubuh. Itu sebabnya di dalam 1 Korintus 15, Paulus menegaskan bahwa kebangkitan Kristus adalah yang pertama dari yang banyak, ini yang sulung. Karena Kristus bangkit, kamu pun akan memperoleh kebangkitan. Paulus tidak mengatakan “karena Kristus bangkit kamu akan memperoleh hidup kekal”, karena hidup kekal bisa dipahami dengan cara yang salah. Apa hidup kekal? “hidup kekal itu roh saya kekal selamanya”, bukan. Hidup kekal adalah kebangkitan, maka Paulus mengaitkan hidup kekal dengan kebangkitan. Dan dia mengatakan “sia-sia kamu jadi orang Kristen kalau kamu tidak percaya Yesus bangkit”, dengan kata lain Paulus sedang mengatakan “sia-sia kamu jadi orang Kristen kalau kamu tidak percaya kebangkitan”. Apa itu kebangkitan? Kebangkitan itu dari keadaan mati menjadi bangkit, bukan dari satu mode ke mode lain. Ulat jadi kupu-kupu itu bukan bangkit, karena kupu-kupu tidak dibangkitkan dari ulat, kupu-kupu bermetamorfosis dari ulat. Manusia tidak bermetamorfosis jadi roh. Manusia diberikan tubuh dan akan, bahkan harus mempercayai kebangkitan tubuh. Sehingga perkataan Paulus harus kita pahami dengan benar, yang tidak percaya kebangkitan tubuh meresikokan iman Kristen menjadi sia-sia. Paulus mengatakan “sia-sia iman Kristenmu, sia-sia kami berjuang, sia-sia kamu percaya kepada Yesus, jika kamu tidak percaya Yesus bangkit maka kamu tidak percaya kamu akan bangkit”, dan dengan demikian sia-sialah iman Kristen. Ini berita yang jelas, kalimatnya tidak missleading, kata-kata yang dipakai tidak double meaning. Tapi heran, orang Kristen tidak mengerti waktu membacanya.
1 of 14 »