Tapi banyak bagian dari berita apokaliptik atau akhir zaman, sebenarnya berbicara tentang periode yang sudah pernah terjadi dalam sejarah. Itu sebabnya Vern Poythress memberikan tawaran kalau engkau mau menafsirkan apokaliptik, berita Wahyu atau berita nubuat, kamu harus lihat paling tidak ada 4 sisi. Sisi pertama adalah bahwa ini merupakan bahasa simbolik untuk apa yang sudah terjadi. Yang kedua, ini merupakan bahasa simbolik untuk apa yang akan terjadi setelah peristiwa si penulis ini selesai menulis. Akan terjadinya Matius atau Lukas, bukan akan terjadinya kita. Apa yang disebut akan terjadi oleh Lukas, bisa sudah terjadi pada zaman kita. Sisi ketiga, harus lihat pola yang berulang, yang diberikan nubuat bisa saja sudah terjadi, tapi tetap berlaku setiap zaman, pola berulang. Lalu keempat yang paling sedikit menurut Poythress adalah melihat ini sebagai bentuk final nanti. Bentuk final nanti dan justru itu yang tidak terlalu banyak. Termasuk di dalam nubuat tentang hancurnya Yerusalem, ini merupakan nubuat yang kebanyakan sudah disetujui oleh para ahli, sudah digenapi di tahun 70, waktu Yerusalem dihancurkan oleh Jenderal Titus. Ketika Yerusalem dihancurkan, pada waktu itu orang melihat dan menyadari nubuat Yesus benar. Dan waktu itu banyak orang Yahudi menjadi korban, tapi hampir tidak ada orang Kristen. Tidak ada orang Kristen yang menjadi korban, semua orang Kristen sudah lari meninggalkan Yerusalem. Baik karena penganiayaan orang Yahudi maupun, menurut kepercayaan sejarah gereja, karena perkataan Yesus. Yesus sudah mengingatkan “kalau kamu sudah melihat tanda-tanda orang kafir mendekati Yerusalem, cepat lari. Jangan masuk dalam berita yang pura-pura mengatakan: Tuhan akan bela kami, Tuhan suka Yerusalem, Tuhan mencintai bangsa ini, Tuhan mencintai Bait Suci. Tidak mungkin simbol-simbol keagamaan yang penting seperti ini akan hilang”, Yesus mengingatkan semua akan hancur. Dan Saudara bisa bayangkan berapa kontroversialnya kalimat Yesus yang mengatakan semua ini akan hancur. Itu sama seperti ada orang mengaku diri Islam, tapi mengatakan “Kabah akan hancur”, mana ada orang Islam mengatakan seperti ini. Kalau ada orang Islam berani berkata seperti itu, dia adalah musuhnya Islam. Yesus orang Yahudi, Dia mengatakan Bait Suci akan hancur, Dia mendeklarasikan diri sebagai musuh orang Yahudi. Dan jangan salah, orang berani mengatakan Bait Suci akan hancur, langsung jadi target pembunuhan. “Kamu bilang Bait Suci akan hancur? Nyawamu bayarannya”. Ada perkataan yang sangat keras dari orang-orang tradisi Zelot yang mengatakan ucapan orang harus dibayar dengan pedang, “kamu menghina Tuhan, saya akan bayar penghinaanmu dengan potong lidahmu. Kamu berani menghina Bait Suci, saya akan bayar dengan potong lehermu”.