(Roma 12: 1-2)
Kalau kita mempelajari Surat Roma, Saudara akan melihat ketatnya doktrin yang diajarkan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Roma. Saudara lihat tentang keselamatan, tentang iman, tentang dosa, upah dosa adalah maut, semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, diajarkan oleh Roma. Tentang pembenaran, tentang segala sesuatu yang penting, semuanya ada di Kitab Roma. Tapi Rasul Paulus merasa penting sekali menulis pasal 12, karena Saudara tahu doktrin-doktrin yang sulit, yang ketat, penting sekali, tapi penting yang praktis. Percuma jika semuanya tahu tapi tidak dijalankan. Oleh sebab itu di dalam pasal 12 ini, setelah pengajaran yang ketat-ketat “karena itu demi kemurahan Allah”. Saudara dan saya sudah mengecap kemurahan Tuhan. Siapa Saudara dan saya sehingga kita dipanggil oleh Tuhan, siapa Saudara dan saya bisa dibenarkan oleh Tuhan, siapa Saudara dan saya bisa diberi iman? Kita semua betul-betul lemah, Saudara dan saya berdosa, kita semua adalah seteru dari pada Tuhan. Tuhan mati bagi kita bukan karena kita kuat, itu yang diajarkan oleh Roma. Kita yang lemah dicari oleh Tuhan, bukan kita yang sok kuat mencari Tuhan. Ketika engkau berdosa, Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, itu yang ada di dalam Roma 5:8. Saudara dan saya menerima kemurahan Tuhan yang luar biasa. Yesus telah menjadi Pengantara, Kristus telah mati untuk kita, Kristus sudah mengalami satu kesulitan, penderitaan supaya kita menjadi anak-anak Tuhan. Kalau Saudara sudah mengerti akan hal ini “saya tidak berdaya, saya seharusnya dibuang, tetapi Tuhan memilih saya dari sekian banyak orang yang dicipta Tuhan”. Yesus telah mati karena dosa-dosa kita, itu kata firman Tuhan. Dia yang tidak berdosa, telah dibuatnya menjadi berdosa. Tuhan kita telah menjadi contoh, Dia tidak berdosa tapi Dia disalibkan karena massa. Seperti Ahok, dia sudah tahu tidak mungkin dibebaskan, hakimnya pengecut, pasti karena tekanan massa dan yang lainnya, dia pesimis kalau akan dibebaskan. Saya masih ingat sekali waktu Pak Ahok mau menjadi gubernur, dia datang ke master class, minta didoakan oleh Pak Tong. Dia datang ke master class dan Pak Tong mengatakan “Ahok, saya akan memberikan nasihat kepadamu, mungkin nanti tahun-tahun ke depan mungkin kamu akan dipenjarakan, mungkin kamu akan dibunuh”. Waktu Pak Tong menasihati Pak Ahok seperti itu, ini menjadi kenyataan. Dan Pak Tong mengatakan kepada tim Pak Ahok “nanti kalau sudah berkuasa, tetap tahu diri, jangan lupa diri. Terus sampai akhir kerjakan apa yang Tuhan percayakan kepada kalian, terus sandar kepada Tuhan”.Sampai Pak Tong mengatakan “Ahok adalah hamba Tuhan yang sedang melayani di dalam pemerintahan”. Bahkan beberapa orang Islam mengatakan “masa figur orang jujur, figur orang setia adalah orang Kristen, mana orang Muslim?”, itu kalimat dari orang yang tidak percaya.

Saudara dan saya tidak dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi penonton. Saudara dan saya cari aman, self centered, yang penting diri, egois. Mellaui kejadian ini saya mengharapkan Saudara mulai berbenah diri. Kalau kita jadi orang Kristen yang tahunya komplain, tidak pernah bertanggung jawab, selalu mengasihani diri, tidak pernah menyukuri berkat dan anugerah Tuhan, sayangnya luar biasa. Saya mengharapkan ketika Saudara melihat kebenaran, keadilan diinjak-injak, Saudara harus berani bersuara. Walau pun mungkin merasa tidak ada gunanya, tidak ada pengaruhnya. Tuhan itu luar biasa, kalau mengerjakan sesuatu tidak ada yang mustahil untuk Tuhan, meskipun sebenarnya agama di negara ini yang diakui hanya satu. Saudara dan saya bagaimana pun juga mari bersuara. Siapakah diantara pemuda-pemudi di sini yang betul-betul menjadi terpacu mau belajar baik-baik, mau dipakai oleh Tuhan, mau memasyurkan dan membesarkan nama Tuhan? Saya harap ada orang-orang yang seperti itu melalui semua kejadian ini. Kita kembali kepada kebenaran firman, Saudara dan saya adalah orang-orang yang telah ditebus oleh Tuhan. Sekarang firman Tuhan mengatakan demi kemurahan Allah, kalau sudah mengecap betapa baiknya Tuhan di dalam kehidupan Saudara dan saya, “demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu supaya kamu mempersembahkan tubuhmu, hidupmu, pelayananmu, dedikasimu sebagai persembahan yang hidup. Selagi Saudara hidup, selagi kita bisa bergerak, selagi kita bisa ngomong, selagi kita bisa pergi, selagi kita bisa berbuat sesuatu, jangan tunggu nanti. Nanti itu tidak ada, sekarang. Kalau firman Tuhan mengajarkan jangan tunda, tunda itu hilang. Rebut langsung, cepat, segera, itu adalah permintaan dari Tuhan. Orang yang bertalenta, diberi satu, diberi dua, diberi lima, segera dia menjalankannya. Orang yang seperti itu, Tuhan akan bersorak, Tuhan menambahkan kepada dia. Jangan tunda, apalagi kalau sudah dipanggil Tuhan, kesempatan itu sudah tidak ada lagi, sudah tidak bisa, tidak bisa berjuang. Tapi kalau Saudara menghargai waktu yang Tuhan berikan di dalam kesementaraan ini, Saudara dan saya bisa berbuat untuk kekekalan. Kita dipanggil oleh Tuhan menjadi umat yang percaya, menikmati kemurahan Allah, menyangkal diri dan memikul salib. Jangan sampai Saudara menjadi orang Kristen yang hanya berespon pada berkat saja, tapi tidak mau menghadapi bahaya. Di tengah-tengah penderitaan yang dialami oleh raksasa-raksasa iman, seperti Wang Ming Dao, setengah mati dipenjarakan karena Kristus. Kalau Pak Tong menceritakan Wang Ming Dao, saya ingin menangis mendengarnya, dia menderita sampai seperti itu. Tapi dampaknya muncul orang-orang yang berjuang bagi Tuhan, yang sungguh-sungguh rela mati untuk Tuhan. Filipi 1: 14, karena Rasul Paulus dipenjara, maka makin berani bicara bukan tidak berani bicara, makin berani berbuat sesuatu, makin berpengaruh, makin banyak orang yang rela mati. Waktu Ahok divonis 2 tahun penjara, yang kaget adalah jaksa karena lebih dari tuntutan yang dia kasi, ini jarang sekali terjadi. Saudara bisa melihat hakim takut sekali dengan chaos-nya Jakarta, takut sekali radikalisme benar-benar muncul dan seluruh keluarga hakim terancam. Ini jelas sekali, kita lihat tekanan politik terlihat berat sebalah, seluruh fakta persidangan yang saya ikuti semua saksi-saksinya adalah palsu, kejanggalan, cacat hukum dari pada pasal 156, itu mestinya diperingatkan dulu bukan langsung masuk pengadilan. Sebenarnya yang dinantikan semuanya adalah cacat hukum supaya semua bisa langsung bebas. Tapi akhirnya keputusannya seperti ini, ini sangat mengecewakan. Tandanya ketidak-adilan betul-betul sekarang merajalela di Jakarta. Sudah seperti ini, Saudara dan saya sebagai orang Kristen bagaimana? Apatis? Tidak bisa. Minoritas benar-benar harus tetap bersuara demi kebenaran. Tidak bisa kemudian sebagai orang Kristen menjadi cuek. Kekristenan masa depannya mau jadi apa? Saudara harus bangun, bangun dari kecuekan, dari kenyamanan, selagi Saudara dan saya bisa berkorban, bisa berbuat sesuatu, kita mesti melakukan sesuatu. Doakan pemuda dan pemudi betul-betul berani berbicara, berani dengan hati yang takut akan Tuhan, kita tidak boleh menjadi pengecut. Saya harap seperti firman Tuhan, justru jadi bangun, justru makin banyak orang yang berani berbicara. Saudara dan saya sebagai orang Kristen kita mengerti bahwa kebenaran itu seperti fajar, pasti itu nanti akan muncul. Jangan kira semua tindakan-tindakan itu tidak ada akibatnya, yang tidak beres itu. Tuhan kita bukan Tuhan yang tidur, Tuhan tidak mau tahu, tidak, ada waktunya Tuhan. Kita pun akan melihat orang-orang yang mempermainkan hukum, orang-orang yang mempermainkan semuanya ini, seperti Tuhan diinjak-injak, tidak akan pernah dibiarkan oleh Tuhan. Mari kita bersama-sama bangkit demi membela kebenaran untuk Tuhan. Saudara tidak boleh apatis, tidak berbuat apa-apa. Saudara harus benar-benar menjadi anak-anak Tuhan yang melalui semua kejadian ini seperti Filipi 1:14. Persembahkanlah hidupmu, pelayananmu, dedikasimu sebagai persembahan yang hidup. Yang kedua, persembahkanlah hidupmu sebagai persembahan yang kudus. Kuduslah kamu, kata firman Tuhan, sebab Aku kudus. Ini panggilan sebagai umat yang percaya. Kalau Saudara dan saya terus hidup di dalam dosa, kalau kita terus-menerus di dalam dosa yang sama, Saudara mungkin belum jadi anak Tuhan. Karena karya Tuhan di dalam hidup kita tidak pernah setengah-setengah. Kalau Tuhan sudah memilih Saudara semua, Tuhan memanggil dan kita menjawab “iya, saya mau mengikut Tuhan”, Saudara melihat diri sendiri adalah orang yang berdosa, yang seharusnya dibuang, yang seharusnya masuk ke dalam api neraka, Tuhan baik akhirnya Saudara diberi iman, beriman kepada Tuhan Yesus. Titik kelahiran kembali terjadi di dalam kehidupan Saudara, Saudara berbalik mau menjadi anak Tuhan, “saya mau tinggalkan dosa-dosa saya”. Kalau itu terjadi dalam kehidupan Saudara, berarti Saudara adalah anak-anak Tuhan.

Dibenarkan oleh Tuhan, hidup di dalam progress sanctification, disucikan, “saya adalah orang suci”. Karena disucikan oleh darah Tuhan, kemurahan Allah, disucikan oleh Tuhan. Kalau Saudara tenang-tenang saja padahal hidup di dalam dosa, tidak kebaktian, berbohong, memfitnah, hal itu tidak akan terjadi pada diri orang yang telah ditebus oleh Tuhan. Perasaan tidak enak, perasaan dikejar-kejar, kalau ada itu di kehidupan Saudara berarti Saudara anak Tuhan. Kalau hanya sadar ketika mendengarkan firman, ketika berdosa, tapi begitu keluar gereja berbuat dosa lagi, berbohong lagi, tidak mungkin Kristus tinggal di dalam hati kita. Dia tinggal di dalam hati kita, maka Dia akan terus mengingatkan akan diriNya, hidup sungguh-sungguh di hadapan Tuhan, itu pekerjaan Roh Kudus. Memukul kita kalau kita nakal, meng-guide kita kalau kita tidak pernah mau penginjilan, mengingatkan kita kalau kita malas baca firman, mengingatkan kita kalau kita belum berbuat sesuatu untuk Tuhan, belum melayani Tuhan. Ada kerinduan mau berbuat sesuatu untuk Tuhan, itu anak Tuhan. Tapi kalau Saudara tenang-tenang nonton blue film, melakukan dosa, Saudara bukan orang yang telah ditebus oleh Tuhan. Saudara tidak akan dibiarkan tenang oleh Tuhan kalau Saudara tidak beres. Persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang kudus. Tuhan bukan cari orang yang pintar, Tuhan bukan cari orang yang hebat, Tuhan bukan cari orang yang punya banyak talenta tapi hidupnya kacau, tapi hidupnya tidak beres, Tuhan tidak mau seperti itu. Demi nama Tuhan Yesus, biarlah Saudara benar-benar mengakui dosa, sadari dosa, tahu kalau diri tidak beres, cepat bertobat sesuai dengan firman Tuhan, berapa dalam engkau telah jatuh kembalilah. Kembali kepada kasih yang mula-mula, supaya hubungan Saudara dan Tuhan beres. Dosa tidak bisa ditutupi. Saya harap kalau Saudara punya dosa kecil, cepat bereskan, supaya tidak menjadi besar. Dosa sekecil apa pun jangan kompromi, karena nanti akan membakar, akan menjadi besar, tidak mungkin tidak. Jadi jangan tunggu menjadi parah dulu, kecil cepat matikan, lawan, dosa itu harus dilawan. Karena Tuhan sudah memberikan firmanNya, akui Allah itu setia dan adil maka Dia akan mengampuni kita dari segala dosa dan kejahatan. Dosa yang diakui adalah dosa yang diampuni oleh Tuhan. Jangan merugikan diri sendiri, jangan mengikuti kedagingan. Saudara adalah orang-orang yang telah ditebus oleh Tuhan, jangan terus-terusan berbuat dosa. Sudah diajarkan di dalam Doa Bapa Kami, “jauhkan kami dari pencobaan”, kalau sudah tahu itu akan membuat kita terjerat, maka jauhi, jangan dekat-dekat, jangan menyakiti Tuhan terus-menerus. Kita yang betul-betul telah ditebus oleh Tuhan, mengerti Tuhan telah menderita, “Dia yang tidak berdosa telah dibuatnya menjadi berdosa”, mahal sekali darah Tuhan Yesus yang telah Dia tumpahkan di Kalvari. Dia dipermalukan, diejek, dihina, ini mahalnya luar biasa, tak terbayar. Saya berharap setiap kita boleh menghargai, mengambil kesempatan yang Tuhan tawarkan, akui di hadapan Tuhan, bereskan cepat-cepat. Karena ini permintaan dari Tuhan, persembahkan sebagai persembahan yang kudus di hadapan Tuhan. Saudara kalau mengerti hal ini, cepat bereskan, tebus waktu kita, supaya Saudara bisa bersuara bagi dunia ini. Saudara yang malas, buang-buang waktu, tidak mau bekerja keras, maunya yang mudah. Saya berharap bagi anak-anak muda yang ingin gajinya langsung besar, cobalah jalani dari bawah dulu, susah jalani, jangan maunya yang enak saja, yang gampang saja, semuanya ingin tersedia. Saudara dan saya harus berjuang betul-betul. Pdt. Stephen Tong di dalam pelayanannya penuh dalam bahaya. Saya sebagai muridnya kenyang mendengarkan cerita bagaimana dia harus dikawal oleh polisi, bagaimana dia harus menghadapi penjahat-penjahat. Saya mengharapkan kita juga bayar harga, tidak kompromi kalau jadi alat di tangan Tuhan. Ini permintaan Tuhan yang kudus, jangan mau tergoda oleh hal-hal yang tidak beres di sekitar kita. Kalau kita sudah tahu kebenaran, jangan mau ditipu. Dan jangan hanya berjanji saja kepada Tuhan tanpa ditepati, buang seluruh racun di otak kita, buang hati yang begitu dengki, itu mencemarkan diri. Saya mengharapkan Saudara sebagai anak-anak Tuhan, yang dicipta oleh Tuhan sepeta dan segambar dengan Tuhan, kita mau meneladani Tuhan. Meskipun dunia ini, Indonesia ini tidak ada keadilan, Saudara harus tetap menjadi orang yang adil, orang yang suci, benar-benar setia kepada kebenaran, benar-benar hidup di dalam kasih, bijaksana Tuhan, tanggung jawab penuh, ini adalah kebenaran yang diajarkan oleh firman Tuhan. Saudara dan saya sebagai orang yang mengecap kemurahan Allah, yang telah ditebus oleh Tuhan, sekarang mari kita jalankan keselamatan di dalam kehidupan kita, ini kata-kata firman Tuhan. Saudara mewakili Tuhan di dalam dunia ini. Dengarkan firman Tuhan yang paling bagus. Tapi kalau sudah dengar firman Tuhan yang bagus dan tidak berdampak, itu menyedihkan. Saudara dan saya mudah jatuh, tidak ada kemampuan, kita ini begitu tertarik dengan hal-hal yang duniawi. Untuk hal-hal disiplin, hal-hal mau taat kepada Tuhan, sulit. Tapi Saudara harus memaksa diri untuk menjadi rela karena ini yang Tuhan mau, ini yang Tuhan perintahkan, karena kita mau menyenangkan Tuhan. Saya harap kita bisa seperti itu sehingga kita tidak tertipu terus-menerus, jatuh terus-menerus. Lawan seluruh rayuan dunia ini karena Saudara dan saya adalah anak-anak Tuhan. Lawan semua, sekarang kita mau taat kepada Tuhan dengan sungguh. Jangan apa-apa berontak kepada Tuhan. Hidup semaunya sendiri. Jangan tunggu masa-masa yang gelap itu. Tuhan tuntut demi kemurahan Allah persembahkan tubuhmu yang kudus. Saudara jangan bermain-main dengan dosa, jangan bermain-main dengan Tuhan. Kalau sudah jatuh, orang-orang yang tadinya bersama-sama kita, satu per satu meninggalkan kita, kita menyesal sekali. Penyesalan yang sudah terjadi, itu adalah hal yang paling rugi di dalam dunia ini. Sekarang langkah demi langkah lebih hati-hati, kalau perlu lari, loncat dan katakan “tidak”. Kalau firman Tuhan sudah ada di dalam kehidupan Saudara, Saudara tidak taat jadi taat, Saudara menang, senangnya luar biasa. Biasanya cuek, tidak mau tahu, tidak mau baca Alkitab, tidak mau berdoa, tapi sekarang mau menikmati bersama Tuhan. Saudara dengar firman ada perubahan di dalam hidup, itu yang menyenangkan di dalam kehidupan Saudara. Sehingga Saudara tidak menjadi orang yang menderita karena guilty feeling, perasaan bersalah terus-menerus. Karena kalau tidak taat kepada Tuhan pasti guilty feeling. Tapi harus menjadi orang yang mesra kepada Tuhan, senang mengerjakan pekerjaan Tuhan, bersyukur tiap hari atas kesempatan yang Tuhan berikan, itu adalah hidup yang indah. Kalau Saudara pelihara hidup yang suci di hadapan Tuhan, Saudara akan mengalami seperti ini, hati akan sejahtera karena benar-benar mentaati apa yang Tuhan mau. Roma 12: 2 “janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”. Dengan demikian kalau Saudara sudah diperkenan dan beribadah dengan sejati, jangan menjadi serupa dengan dunia ini, karena kita bukan dari dunia ini. Ini firman Tuhan, kamu bukan dari dunia ini, tidak boleh seperti dunia ini. Kalau orang lain seperti itu, kita tidak boleh karena kita sudah ditebus oleh Tuhan, kita sudah menerima kemurahan Allah. Dengan demikian tidak menjadi serupa dengan dunia, tapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, oleh firman Tuhan, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik, apa yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Saudara menjadi orang yang peka, menjadi orang Kristen yang menyerupai Tuhan Yesus, punya kodrat ilahi, mengerti wakil Kristus di dalam dunia ini. Sehingga kehadiran kita dimana pun juga membuat orang mempermuliakan Tuhan. Mari mewarnai dunia ini, mempengaruhi di lingkungan kita berada, di keluarga, di sekolah, di kampus, di tempat kerja, di gereja biarlah kita menjadi keharuman bagi nama Tuhan.

(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkotbah)