– Rejoice the Lord is King –

 

Himne “Rejoice the Lord is King” ini diciptakan pada abad ke 18 oleh seorang kelahiran Inggris bernama Charles Wesley (1707-1780). Charles Wesley merupakan salah satu pencipta himne terbanyak, tercatat kurang lebih 6500 (enam ribu lima ratus) himne yang ia ciptakan, dan hingga kini masih dinyanyikan di dalam banyak kebaktian di seluruh dunia.

Charles Wesley adalah adik kecil dari pendiri gerakan Methodis John Wesley, dan mereka berdua merupakan salah satu pelopor Gerakan Kebangunan Rohani Besar (The First Great Awakening) di Inggris Raya dan Amerika yang terjadi pada abad 18. John dan Charles Wesley  bersama figure besar lainnya seperti George Whitefield dan Jonathan Edwards, melakukan kebaktian kebangunan rohani secara masal di luar gereja, dan mempertobatkan ribuan orang.

Kebangunan ini mempertobatkan banyak orang dan menyebabkan banyak orang kembali kepada kebenaran Firman Tuhan., Sayangnya, kegiatan-kegiatan semacam ini banyak sekali ditentang oleh banyak pihak. Charles dan John Wesley pun ikut dikejar dan ditentang, rumah dan buku-buku mereka dibakar, tetapi tak ayal, mereka tetap memberitakan injil, mengajar dan melakukan KKR dengan terus bersukacita.

Berkaca kepada kesulitan mereka pada saat itu, himne ini tertulis. DIambil dari Filipi 4:4, yang berisi “Bersukacitala senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah”. Ayat ini ditujukan kepada gereja di Filipi yang sedang mengalami kesulitan yang berat pada saat itu, ironisnya penghiburan itu keluar dari seseorang yang bernama Paulus yang sedang berada di dalam tahanan Kaisar Nero di kota Roma!

Jemaat Filipi hanya bagian kecil dari banyak orang Kristen yang dianiaya dengan berat di jaman itu. Seorang Kristen pada jaman Nero dianggap membangkang kepada Kaisar, dan jika tertangkap, maka Kaisar Nero akan menangkap dan mengeksekusi mereka. Herannya, banyak orang Kristen yang dihukum itu , bukan mengutuk Tuhan, malahan bernyanyi-nyanyi memuji Tuhan ketika mereka di hadapan mereka ada hewan buas dan api yang akan memanggang mereka. Karena mereka menaruh pengharapan di dalam Tuhan dan terus bersukacita.

Himne ini menyadarkan kita bahwa Tuhan kita adalah Raja yang kekal, kita harusnya  menambatkan harapan kita kepada Tuhan yang kekal, sehingga dalam keadaan sesulit apapun, hingga di hadapan kematian, haruslah kita selalu bersukacita di dalam Tuhan, seperti ayat terakhir asli dari lagu ini.

Rejoice in glorious hope! Jesus the judge shall come.

And take His servants up to their eternal home

We soon shall hear the archangel voice;

The trump of God shall sound, rejoice!

Filipi 1:21 “Karena hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”