Lalu ayat 16, “hal itu akan nampak pada hari bilamana Allah sesuai dengan Injil yang diberitakan”, atau terjemahan lain “sesuai dengan InjilKu akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia oleh Kristus Yesus”. Paulus mengatakan Tuhan Yesus akhirnya menjadi Hakim yang final untuk menentukan mana orang yang punya motivasi hati baik, mana orang yang punya motivasi hati yang sudah korup, mana orang yang tulus, mana yang tidak, mana yang benar-benar kerjakan hal yang baik dan mana yang tidak. Dan ini akan nyata di dalam hari penghakiman pada waktunya. Ada beberapa penafsir mengatakan hari penghakiman ini bukan hari akhir itu. hari penghakiman adalah hari ketika Injil diperjuangkan di tengah masyarakat, maka orang-orang yang berjuang dengan cara benar akan klop dengan Injil itu. Sehingga kalau Saudara mau Injili seseorang dan orang itu tidak mau terima Kristus, Saudara jangan langsung silang dia dan mengatakan “ini orang jahat”. Sebaliknya, ada orang diinjili dan mau terima Yesus, Saudara jangan langsung beri tanda “ini orang baik”, siapa tahu dia orang yang terima Yesus, tapi masih kacau hidupnya, masih memperlakukan sesama dengan sewenang-wenang, masih tindas anak buahnya, masih perlakukan pembantunya seperti binatang, orang ini sudah menjadi Kristen tapi tidak layak menjadi Kristen. Orang-orang seperti ini benar-benar mesti ditegur dengan keras.
Maka Paulus mengatakan Tuhan menghakimi hati nurani, bukan statusmu. Sehingga Saudara harus melihat di sini, di dalam pemikiran Paulus di Surat Roma, concern dia lebih detail dari pada hanya sekedar selamat dan tidak selamat. Concern dia adalah pada kepantasan hidup bagi orang yang sudah diselamatkan, “kamu sudah selamat, mana perjuanganmu untuk perbaiki komunitas? Mana hati nurani yang sering menegur dirimu? Kamu sudah selamat, jadi suara bagi orang lain supaya mereka memastikan lingkungan menjadi tempat untuk memanusiakan manusia lain”. Maka bangsa-bangsa harus mendengar Injil karena bangsa-bangsa sangat dituntut oleh Tuhan untuk menjadi bangsa yang adil, yang benar, yang memunculkan kemanusiaan dan memberikan kelimpahan bagi hidup manusia di tengah-tengahnya. Itu sebabnya orang Kristen harus menyadari pentingnya mereka di tengah-tengah bangsa ini. Saya tidak tahu Saudara sadar atau tidak kalau Saudara itu penting. Penting sebagai komunitas, bukan penting sebagai individu-individu, mana bisa kita cuma satu per satu melawan dunia ini? kita mesti berpikir komunal, bahwa saya berbagian kecil tapi teman-teman saya orang Kristen juga berbagian kecil, sehingga secara keseluruhan gereja Tuhan sedang bertindak. Saya sangat sedih ketika Pak Tong mengatakan Kekristenan sudah ada di Indonesia ratusan tahun, tapi dampaknya tidak pernah sesignifikan yang kita harapkan. Maka saya harap Saudara menyadari hal ini, sehingga ketika pengertian firman diberitakan, Saudara dan saya mulai memperjuangkannya apa yang menjadi keinginan Tuhan, kehidupan yang damai, baik dan adil di tengah-tengah sebuah bangsa melalui berita Injil yang kita perjuangkan atau pun cara pandang hidup yang kita hidupi di tengah-tengah bangsa ini. Kiranya Tuhan kuatkan Saudara dan saya untuk berbagian di dalam mandat yang penting ini.
(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)