Cinta itu bukan perasaan lunak yang membuat kita semakin rusak. Kita orang berdosa yang tidak bisa diberikan kelunakan terus-menerus. Karena kita mencintai oleh sebab itu kita ingin perjanjian itu jalan. Karena kalau perjanjian itu dibuat dengan kasih, seperti yang Tuhan lakukan, perjanjian itu akan memberikan dampak damai kepada orang yang diikat. Dan inilah yang Tuhan ajarkan dalam kehidupan berbangsanya Israel sehingga Dia memberi perjanjian dan perjanjian itu menjadi jelas lewat firman yang akhirnya dibukukan dalam bentuk Taurat. Perjanjian tidak dimulai dengan Taurat, perjanjian sudah Tuhan ikat dengan Adam, dengan Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, dan akhirnya dengan Israel, baru dengan Israel Tuhan mengikatnya dengan Taurat. Maka Taurat adalah segel perjanjian bagi umat Israel untuk memastikan mereka berelasi dengan Tuhan. Sehingga Taurat menunjukan apa yang harus orang Israel berikan sebagai bukti mereka cinta Tuhan, dan apa yang Tuhan wajib berikan sebagai bukti Tuhan mencintai Israel. Jadi cinta kasih tidak bisa diberikan berdasarkan apa yang saya pikir baik, cinta kasih diberikan di dalam perjanjian sesuai dengan apa yang Tuhan tuntut. Apa yang membuktikan saya mencintai Tuhan? Lihat Taurat, Tuhan akan menunjukan apa yang Dia bentuk dalam diri manusia supaya manusia mampu menunjukan kasihnya kepada Tuhan. Jadi perjanjian dan kasih tidak bisa pisah, besarnya perjanjian menunjukan besarnya kasih. Jadi Taurat diberikan sebagai pertanda dari sebuah relasi antara Tuhan dan Israel yang mengikat mereka untuk setia. Bangsa-bangsa lain, tidak peduli berapa hebatnya mereka, berapa hebat teknologi mereka, berapa baiknya mereka, mereka tidak pernah ikut perjanjian dengan Tuhan. Dan karena itu mereka adalah outsider, tidak ada di dalam, tidak peduli sebaik apa mereka. Ini yang mungkin harus kita pahami di dalam Penginjilan, Saudara menginjili orang lalu mengatakan “Saya tidak menawarkan perbuatan baik, ada caranya untuk masuk surga tanpa perbuatan baik”, ini penginjilan yang bidat. Saudara harus mengatakan “saya menawarkan perjanjian Allah dengan kamu, yang disegel oleh darah Kristus”. Dia mati bagi umat pilihan, ini John Owen tekankan dengan baik sekali, karena Dia adalah wakil umat pilihan, Dia melakukan seluruh hidupNya, dia mendedikasikan seluruh hidupNya bagi umat Tuhan. Kamu mau berbagian dalam umat pilihan atau tidak? Kalau iya, percaya kepada Dia. Maka manusia tidak dituntut untuk melakukan perbuatan baik abstrak, lalu Hukum Taurat memastikan manusia bisa melakukan perbuatan baik abstrak itu, itu salah. Setialah dalam perjanjian dengan Tuhan. Tanda setia adalah “lakukan apa yang Aku mau”. Maka Taurat sangat penting karena Taurat memelihara kasih dan kesetiaan kepada Tuhan, melalui memberi makan orang miskin, melalui saling menolong, melalui mempunyai belas kasihan. Semua dikerjakan demi perjanjian dengan Tuhan.

Maka inti dari perjanjian ini adalah kesetiaan kepada Tuhan, bukan perbuatannya. Tentu perbuatannya tidak bisa diabaikan. Ketika Israel menyimpang, mereka tidak setia dengan perjanjian, Tuhan murka. Tuhan tidak marah hanya karena mereka kurang tepat menjalankan Taurat, Yahudi salah memahami itu setelah pembuangan. Tuhan menyuruh apa, kita double, kita lebih keras lagi kerja”, itu baik tapi asalkan itu menunjukan cinta kepada Tuhan. Maka Taurat diberikan supaya orang Israel cinta Tuhan dan ikat perjanjian dengan Tuhan, sama seperti Tuhan cinta Israel dan mengikat perjanjian dengan Israel. Tapi begitu mereka menyimpang, mereka tidak menyembah Tuhan, ini yang Paulus katakan sebagai natur lama di dalam Adam, ketika mereka memutuskan untuk tidak setia kepada Tuhan, mereka berada di dalam Adam, mereka memutuskan relasi mereka dengan Tuhan dan mereka mengambil kesetiaan kepada yang lain. Dan kalau Saudara lihat di dalam Perjanjian Lama, tidak ada berhala apa pun yang dibahas dengan penghormatan oleh Alkitab, semua dewa-dewa atau ilah-ilah itu dibahas dengan karikatur, dijadikan badut kalau mau dibilang. Alkitab menganggap kuasa jahat itu cuma gangguan yang badut saja, engkau harus takut kepada Tuhan, bukan takut akan kuasa jahat. Dan badut tidak berhak diberikan perasaan takut kita. Intinya Alkitab tidak pernah menganggap berhala itu something. Kalau begitu kamu setia kepada siapa kalau bukan Tuhan? Paulus mengatakan kamu setia kepada manusia di dalam Adam. Adam adalah “pasanganmu”, ini jeniusnya teologi Paulus. Ketika kamu putuskan relasimu dengan Tuhan yang diikat oleh Taurat, kamu sedang berkhianat dengan menjadikan seorang yang sudah jatuh dalam dosa yaitu Adam, jatuh di dalam dosa, mengabaikan Tuhan dan membuat dirimu menjadi ilah. Jadi kita sudah putuskan relasi dengan Tuhan lalu kita ikat relasi dengan pasangan gelap kita yaitu diri kita sendiri, yaitu Adam, natur kita yang lama. Paulus sedang berbicara hal yang sama, penyembahan berhala adalah natur lamamu kamu sembah, kamu mendewakan dia, kamu benar-benar mencintai dan mendedikasikan dirimu kepada dia. Dan benar yang dikatakan Tuhan Yesus, meskipun Paulus tidak membahas di Roma, Tuhan Yesus mengatakan kamu tidak mungkin punya dua tuan, kamu akan cinta yang satu dan kamu akan benci yang lain. Orang mulai benci pasangannya ketika dia bertemu orang lain. Jadi sekarang Saudara mempunyai dedikasi yang baru kepada pasangan yang gelap yaitu dirimu yang lama. Engkau menyembah sesuatu yang Paulus tafsirkan sebagai kuasa setan, kuasa jahat. Kuasa setan dan jahat ini bukan si setan, yang dimaksud dengan setan dan kuasa jahat adalah sifat lama yang manusia miliki, mencintai diri, mengejar hawa nafsu, mengejar kemegahan, mengejar nama baik, mengejar apa pun untuk diri, ini musuhnya. Dan engkau sedang melakukan itu maka Taurat menjadi musuhmu, Taurat akan membinasakan kamu, kamu berkhianat. Perjanjian akan diikat oleh Taurat dan Taurat akan menjaga Saudara mencintai Tuhan sama seperti Taurat menjaga Tuhan mencintai kita, Tuhan mengikat diriNya dengan Taurat. Tuhan ikat diriNya dengan perjanjian dan manusia mengabaikan itu, sehingga perjanjian yang diikat oleh Taurat akan mengekang, Saudara tidak bisa lari dari perjanjian karena ada Taurat.

« 2 of 4 »