Hal ketiga yang Paulus mau nyatakan adalah tentang kuasa. Zaman yang baru ini adalah zaman di mana kuasa tidak ada di tangan dosa, kuasa jahat dan kematian, tiga-tiganya dikalahkan. Kuasa jahat, dosa dan kematian adalah penguasa utama kehidupan kita sebelum Kristus. Kita dikuasai oleh dosa, kita cuma ingin tahu diri kita dapat apa yang kita senang, kita cuma mau lampiaskan apa yang kita mau. kita cuma ingin hidup untuk kita sendiri, itu dosa. Lalu kuasa jahat memastikan bahwa pilihan dosa yang kita ambil akan memperbudak kita. Kuasa jahat tidak menimbulkan dosa dari dalam diri kita. Kuasa jahat adalah kuasa yang diberi makan oleh kehidupan berdosa Saudara. Ketika kita memutuskan untuk jatuh dalam dosa, pada waktu itu kuasa jahat akan memanipulasi keadaan dosa kita. Maka dosa adalah entry point untuk kehidupan yang mati. Kuasa jahat adalah kuasa manipulatif, membuat Saudara merasa mendapatkan pembenaran untuk tindakan Saudara yang salah. Mendapatkan kepuasan atau bahkan mendapatkan ilusi bahwa kita masih bisa mendapatkan berkat seperti ini dan menikmati hidup dari Tuhan. Banyak sekali kuasa tipu dari kuasa jahat yang masuk pada kita dan kita tidak sadar. Kadang kuasa jahat mengatakan kamu masih bisa menjadi Kristen dan tetap melakukan hal buruk ini, itu dari setan. Sekali kita jatuh dalam dosa, kita memunyai tuan yang baru. Kita menjadi budak dosa karena kuasa jahat memastikan kita terus berada dalam dosa kita menjadi semakin lama semakin rusak, tidak bisa lepas, benar-benar diperbudak. Gambaran Mesir memperbudak Israel menjadi gambaran yang akan kita saksikan waktu kita jatuh dalam dosa, kita benar-benar dikuasai oleh dosa. Lalu Saudara mati, ini juga tema ketiga yang digambarkan dalam keadaan lama, mati adalah fakta yang tidak bisa kita hindari. Ketika seseorang jatuh dalam dosa, kuasa jahat memastikan kita terus-menerus ada dalam dosa, lalu Taurat menjadi pernyataan Tuhan yang mengklaim bahwa kita adalah orang yang harusnya disingkirkan. Taurat juga mempunyai fungsi untuk mengetahui mana umat dan yang bukan umat. Taurat akan membongkar kedegilan hati manusia, jahatnya manusia. Taurat menyatakan hukuman bagi orang-orang yang melanggar hak sesamanya. Jadi Taurat berfungsi sebagai pelindung umat yang sejati. Taurat membentuk umat Tuhan supaya belajar cinta Tuhan dan belajar cinta sesama. Jadi jangan heran kalau gereja pun bisa mengusir orang. Ini sesuatu yang Saudara pikir bertentangan dengan pengertian kasih, salah. Kalau Saudara mengasihi, Saudara wajib melindungi yang Saudara kasihi. Jika jemaat Tuhan dikasihi oleh Tuhan Yesus, jemaat Tuhan akan Tuhan jaga dengan cara mengusir yang bukan jemaat. Jadi gereja sering lupa bahwa Tuhan mencintai umatNya, maka Tuhan benci sekali pada guru palsu, yang berpotensi membuat umat Tuhan disingkirkan dari anugerah. Saya tidak mengatakan keselamatan bisa hilang. Tapi kita bisa mengatakan bahwa umat yang seharusnya mempercayai Kristus akhirnya diselewengkan karena pengajaran palsu. Demikian juga di dalam Israel, Tuhan cinta Israel, maka Tuhan akan singkirkan orang-orang yang hobinya menyakiti orang lain, sehingga Israel mendapatkan ketenangan. Tapi waktu Tuhan melihat bukan cuma banyak orang jadi fasik di Israel, tapi hampir semua menjadi fasik, Tuhan harus membuang mereka. Ini keadaan yang benar-benar membuat luka di hati Tuhan, Tuhan hancurkan umatNya karena tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Itu sebabnya dalam pengertian ketiga, kita paham bahwa Paulus merangkum keadaan lama adalah keadaan yang dikuasai oleh dosa, kuasa jahat dan maut. Tapi keadaan baru adalah keadaan yang dimulai dari matinya kematian, lalu munculnya kekudusan, dan munculnya kemuliaan Allah. Dan pengambilan alih ini, dalam pandangan Paulus adalah perang, bukan pengambil-alihan yang tenang, jinak, yang penuh dengan perdamaian. Gambaran yang diberikan oleh Paulus bukan hanya “ayo tinggalkan dosa”, tapi Paulus mengatakan ada realm baru yang Tuhan sudah perkenalkan dalam sejarah. Ada kerajaan dengan Raja yang sudah dilantik, sekarang Tuhan sudah perkenalkan kepada sejarah. Maka Paulus menekankan bahwa dalam Adam kamu dikuasai oleh dosa, si jahat dan maut. Tapi dalam Kristus kamu mendapatkan kebangkitan, kemuliaan Allah ada padamu, dan juga kekudusan hidup akan dimulai dalam kehidupanmu. Peralihan dari keadaan lama ke keadaan baru sangat kasar, sangat keras, sangat penuh dengan kekuatan. Ini terjadi pada kematian dan kebangkitkan Kristus. Dan bagi Paulus kekuatan salib adalah kekuatan yang melampaui segala kekuatan yang Tuhan kerjakan sebelumnya. Ini ide yang didapat oleh Paulus dan kemudian mempengaruhi Yohanes. Kematian Kristus dianggap sebagai puncak dari kekuatan Tuhan untuk mengklaim kembali bumi. Yohanes pun melakukan hal yang sama, dari tanda-tanda yang Tuhan Yesus kerjakan akhirnya berpuncak pada kayu salib. Matinya Yesus di atas kayu salib adalah kekuatan Tuhan untuk merebut kembali bumi ini. Maka perkataan awal pada Injil Yohanes “pada mulanya adalah Firman, Firman itu ada bersama dengan Allah, Firman itu adalah Allah. Firman itu menjadi manusia dan tinggal bersama kita. Di dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan tidak menguasainya”. Ada peperangan yang terjati, perang antara terang Tuhan yang sedang menyingkirkan kegelapan. Tuhan secara keras dan penuh kuasa sedang singkirkan kegelapan melalui rencana dan waktunya. Kita tidak bisa mengatakan kegelapan dan Kekristenan sedang bertarung, tapi Kekristenan tidak bisa menjadi besar karena kekuatan kegelapan. Kekristenan mau menyebar tapi ditahan, mau menyebar tapi dibatasi, tidak seperti itu. Semua terjadi tepat di waktuNya Tuhan, Tuhan mau perbesar KerajaanNya dengan cara yang sepertinya lambat bagi kita. Tapi semua yang Tuhan kerjakan adalah tepat di dalam rancangan Dia. Maka tidak pernah ada keadaan dimana gereja gagal memperbesar pengaruh di tengah dunia ini. Yang ada adalah Tuhan mengizinkan pergerakan gereja Tuhan berjalan dalam kecepatan yang Dia mau. Maka kegelapan dihancurkan oleh terang, Kerajaan Allah menghancurkan keadaan yang lama. Dan sekarang Paulus membawa peperangan itu ke dalam diri kita. Ayat 12 mengatakan “sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana. Ada power yang lama yaitu dosa, ada power yang akhirnya menyebabkan kematian. Tapi sekarang kamu berada dalam keadaan yang baru. Keadaan yang baru ini akan masuk untuk memerangi kejahatan di dalam dirimu. Maka ayat 12 mengatakan “sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya”. Harus ada komitmen “saya mau berhenti hidup seperti hidup yang lama, cukup. Saya mesti menang, saya mesti ambil kekuatan dari Tuhan dan berperang melawan keadaan yang lama”. Gambaran yang diberikan oleh Paulus adalah keadaan peperangan kuasa dari kehidupan yang baru sekarang menyingkirkan yang lama, pelan tapi pasti yang lama pasti akan menyingkir dan dikalahkan. Sehingga apa yang Paulus tekankan sangat penting untuk kita pahami. Saudara dan saya tidak hanya berusaha untuk meninggalkan dosa, tapi Saudara dan saya sedang memahami sebuah realita baru. Realita Kerajaan Allah, dimana memang dosa tidak nyambung ada di dalam, tidak cocok, tidak ada tempat untuk berdosa di dalam keadaan baru ini. Ini keadaan baru yang akan meniadakan semua yang lama.
Maka kita harus renungkan keadaan lama itu seperti apa, apa yang menyusahkan dan mengacaukan dari keadaan yang lama yang sangat menyengsarakan. Keadaan yang lama itu penuh dengan segala hal yang membuat dosa berkuasa dan iblis memakai itu untuk mengacaukan kehidupan di dunia. Kita seringkali melihat diri kita sebagai pendosa dan itu baik, tapi kita jarang melihat akibat dari dosa yang dikerjakan. Kalau Saudara pikirkan dalam-dalam, maka Saudara akan sadar setiap tindakan dosa akan ditanggung oleh masyarakat. Tindakan dosa seseorang akan mempengaruhi yang lain. Ketika ada seseorang mengatakan “saya tidak mau setia dengan pernikahan saya”. Maka yang menderita karena tindakan itu adalah seluruh keluarga. Kekacauan terjadi di seluruh masyarakat karena dosa. Hal ini yang kita tidak sadar. Tuhan membenci dosa karena membuat masyarakat yang damai itu hilang, tidak ada sukacita. Jangan remehkan dosa. Dosa bukan sekedar kekuatan yang bisa membuat Saudara ke neraka, dosa adalah kekuatan yang membuat hidup orang di sekelilingmu seperti ada di dalam neraka. Bukankah ini yang sering terjadi dan kita amati berkali-kali? Dendam yang disimpan dalam hati akhirnya berbuah kebencian, pembunuhan, kesengsaraan tidak habis-habis. Kebencian yang dilakukan seseorang akhirnya menghabiskan orang itu. Mengapa Taurat bersifat sangat sosial? Karena Taurat akan mengalahkan dosa yang juga bersifat sosial. Apa pun yang Saudara kerjakan, yang tidak dipikir punya dampak sosial, selalu akan ada dampak yang pada akhirnya akan menyengsarakan orang lain. Iblis tidak akan berhenti memanipulasi dosamu untuk akhirnya berakibat fatal secara komunal. Saudara bisa melakukan dosa yang tersembunyi, seperti tidak memengaruhi orang lain, tidak mungkin. Akan ada titik di mana Saudara menyesal dan akhirnya menyadari yang Saudara kerjakan berbagian dalam kerusakan yang besar sekali. Berhenti berdosa, dosa merusak bukan hanya Saudara, dosa merusak seluruh komunitas. Dan akan ada cara bagi setan untuk menunjukan atau membuat dampak yang akhirnya mematikan banyak orang. Sehingga semua ini harus berhenti, keadaan yang sudah rusak ini mesti berhenti. Kalau kita menyelidiki keadaan yang terjadi di dunia politik, dunia keluarga, dunia sehari-hari, di dunia kerja, kita tahu terlalu banyak praktek korup yang harus berhenti. Tapi bagaimana ini berhenti karena semua praktek korup ini dimulai dari keserakahan kecil saja, dimulai dari hal yang sepertinya hanya dosa kecil. Tapi keadaan yang hancur pada akhirnya membuktikan suksesnya kuasa jahat memanipulasi segala hal kecil yang kita anggap ringan waktu kita berdosa. Maka keadaan harus berubah.