Hal pertama, Paulus mengingatkan bahwa di dalam Kristus berbeda dengan di dalam Adam. Di dalam Adam ada hidup setelah itu mati, hidup dulu baru mati. Di dalam Kristus, ada keadaan baru yang dimulai dari mati, starting point-nya adalah mati, ini adalah gambaran yang indah. Kalau Saudara mau lihat hidup secara umum, Saudara akan pakai siklus umum, lahir, bertumbuh dan mati. Semua begitu, lahir, bertumbuh, kemudian mati. Seorang teolog Swiss, Hans Weider, yang juga mempelajari ilmu perbintangan, mengatakan bahwa umumnya orang akan melihat siklus bintang sebagai kelahiran. Tapi teolog ini mengatakan mengapa orang tidak melihat dengan cara yang lain. Weider mengatakan mengapa tidak melihat dari sudut pandang yang lain? Alkitab mengajarkan bahwa proses lahir, besar dan mati itu adalah proses lama. Kristus datang untuk membalikan prosesnya, dari mati kemudian bangkit. Ia mengatakan dalam ilmu perbintangan kita bisa soroti dari bentuk yang lain, permulaan hidup dari bintang adalah kematian bintang. Kematian dari sebuah bintang akan membuat semua part yang ada pada dia menjadi debu angkasa, akan ada saat dimana part itu akan kumpul kembali dan terjadilah bintang yang baru. Sehingga dia mengatakan proses kelahiran bintang dimulai dengan kematian bintang. Demikian juga dengan proses yang terjadi di dalam alam, kematian dari sebuah makhluk akan menjadi titik bertumbuhnya makhluk yang lain. Bukankah kita bisa soroti dari pola ini, bukan lahir-besar-mati, tapi dimulai dari mati, lalu setelah itu bertumbuh, dan ini yang diajarkan oleh Kitab Suci. Zaman yang baru, yang Tuhan mau bawa ke dunia ini dimulai dari kematian. Zaman yang baru, dimana Kristus menjadi Raja, bukan Pilatus, bukan kaisar, bukan siapa pun, tapi Kristus. Kapan zaman baru dimulai? Alkitab mengatakan zaman itu dimulai ketika Yesus mati di atas kayu salib. Maka Kerajaan Allah diinagurasikan sebagai zaman yang baru, zaman Kerajaan Allah. Tapi zaman baru ini muncul dengan cara yang kecil dulu, mulai dari kematian lalu kelahiran yang sangat sederhana. Kekristenan dimulai dari humble beginning, kematian Kristus, kemudian terbentuknya komunitas ratusan orang dulu, sebelum akhirnya menjadi ribuan ketika Pentakosta, lalu menyebar ke seluruh bumi. Maka Tuhan Yesus sering memberi perumpamaan seperti ini, Kerajaan Allah adalah seperti ragi yang sangat kecil di sebuah adonan, tapi tinggalkan semalam maka seluruh ragi akan menyebar ke seluruh adonan. Demikian juga Kerajaan Allah seperti benih yang sangat kecil, yang dilemparkan ke tanah lalu tumbuh menjadi pohon yang besar sehingga burung-burung bersarang di dahannya. Dimulai dari keadaan yang kecil. Hanya orang Kristen yang bisa mengerti ini, sehingga orang-orang Kristen adalah orang yang tidak pernah putus asa berjuang untuk Tuhan. Berkali-kali berusaha dimatikan, berkali-kali semakin bertumbuh. Banyak orang mengatakan periode Kekristenan di dalam kerajaan dunia ini adalah periode yang penuh dengan buah. Margareth Mitchell mengatakan sejarah Kekristenan digambarkan dengan perjuangan yang terjadi di tengah-tengah orang Kristen yang biasa. Tuhan tidak pernah membiarkan perjuangan mereka mati kalau mereka adalah orang yang benar-benar hidup untuk Kristus. Kekristenan punya kemampuan untuk bertahan karena mereka tahu kematian adalah titik awal dari masuknya zaman yang baru itu. Kalimat dari lagu Pak Stephen Tong sepertinya sangat cocok untuk menggambarkan itu, “darah kaum martir yang belum kering yang menyirami jalan salib”, itu kalimat yang sangat mengerikan karena dalam pengertian Pak Tong, gereja Tuhan dimulai dengan siraman darah para martir. Namun darah para martir itu bukan hanya pemandangan yang mengerikan, sebaliknya darah kaum martir adalah benih untuk munculnya gereja Tuhan secara besar. Saya mengundang kita untuk memahami cara berpikir seperti ini, dimulai dari salib, dimulai dari kematian Kristus, setelah itu perkembangan dari zaman yang baru semakin besar terjadi di tengah dunia ini. Dan kita berbagian di dalamnya. Paulus mengatakan zaman yang baru itu sudah tiba dan kamu masuk ke dalamnya, engkau masuk ke dalamnya. Bagaimana masuk ke dalamnya? Dengan anugerah Tuhan. Ketika engkau percaya kepada Kristus, engkau disatukan dengan Dia. Maka hal pertama yang Paulus mau bagikan adalah zaman yang baru ini dimulai dari kematian Kristus.
Hal kedua yang Paulus bagikan sebelum kita membahas secara detail mengapa kita harus meninggalkan dosa adalah bahwa pola kematian dan bangkit adalah pola yang akan menjadi milik kita juga. Saudara dan saya memulai perjalanan Kristen kita dengan kematian Kristus di atas kayu salib, kita menjadi satu dengan itu. Kristus mati maka kamu juga mati, Kristus bangkit maka kamu juga bangkit. Saudara punya keadaan yang baru, yang ekstrim, bukan hanya melanjutkan keadaan natural kita. Kalimat ini sulit kita pahami, karena kita senantiasa membiarkan yang lama hidup. Yang lama mati, yang baru sudah muncul, sudal lahir, sudah dimulai. Kita bersyukur karena Tuhan memulai pekerjaanNya di dalam diri kita dengan mematikan kita yang lama tapi menghidupkan kita yang baru di dalam Dia. Tuhan tidak matikan kita dan binasakan kita, Tuhan matikan kita dengan pengharapan kebangkitan. Ini adalah bentuk pernyataan pernghakiman yang luar biasa. Penghakiman yang kita tahu, ketika Tuhan murka maka kita akan mati. Tapi di dalam Kekristenan, Tuhan murka, AnakNya mati, dan kita hidup. Gambaran yang luar biasa indah sebenarnya. Alkitab membagikan begitu banyak sudut pandang indah dan kadang mengerikan, tapi sangat penuh dengan berita pengharapan bagi kita. Maka hal kedua yang Paulus mau tekankan adalah Saudara dan saya mau mengikuti pola Kristus. Kristuslah pola hidup kita, mati di atas kayu salib dan kemudian bangkit. Kita juga dalam keadaan yang sama, diriku yang lama sudah mati, diriku yang baru bangkit.