Tapi Paulus mengingatkan waktu kamu menghakimi orang, kamu hakimi tindakannya saja atau kamu hakimi penyebabnya juga? Orang kalau menghakimi tindakan saja, itu orang yang tidak adil dalam menghakimi, kalau hanya melihat tindakan luar. Tapi Saudara akan menggali “, tapi coba selidiki lagi apa yang dikatakan Roma 1. Mengapa orang melakukan tindakan homoseksual itu? Karena mereka meninggalkan Tuhan. Mereka meninggalkan Tuhan karena mereka bodoh dan jahat. Dalam hati mereka hanya mau tahu diri mereka. Kebenaran yang mereka tahu adalah satu-satunya, mereka tidak pernah meng-counter kebenaran mereka dengan kebenaran Tuhan. Maka mereka melihat fakta dengan kebenaran yang salah. Yang salah dari manusia adalah kebenaran manusia, righteousness adalah kebenaran diri, bukan kebenaran Tuhan. Maka karena kita punya kebenaran sendiri, righteousness, kita melihat kebenaran, truth, dengan cara yang terdistorsi. Apa pun yang kita lihat terdistorsi. Sayangnya yang kita lihat itu adalah anugerah Tuhan. Dan kalau anugerah Tuhan terdistorsi berarti kita diselewengkan, kita diluputkan dari mendapat anugerah, ini menyedihkan. Kalau kita diluputkan dari bahaya, diluputkan dari bencana itu bagus. Tapi diluputkan dari anugerah Tuhan, itu kasihan sekali, dan itu yang terjadi. Ketika manusia mendirikan kebenaran sendiri, kita tidak bisa melihat alam dengan cara yang benar, kita tidak bisa melihat manusia dengan cara yang benar, kita tidak bisa lihat ada Tuhan dengan cara yang benar. Akhirnya melihat Tuhan dengan cara yang salah, sehingga dia menyembah berhala. Cara melihat alam salah, sehingga dia mendominasi, menguasai dan merusak. Cara melihat sesama salah, sehingga dia memanipulasi orang lain. Sehingga pernikahan yang rusak, kekerasan di dalam rumah tangga, pelecehan dari yang tinggi ke rendah dan lain-lain, semua terjadi dalam komunitas manusia. Semua kerusakan dan kebobrokan terjadi karena manusia cuma mau dengar dirinya dengan kebenaran yang terdistorsi itu. Jimmy Pardede punya righteousness, kebenaran yang sudah terdistorsi, Saudara pun sama, setiap Saudara sudah punya kebenaran yang sudah terdistorsi. Jangan dengar kebenaran sendiri, jangan keras kepala, jangan anggap diri benar, kembali ke Alkitab. Berpikir dengan cara pikir Tuhan. Ketika kita sudah terdistorsi, kita terluput dari berkat Tuhan, kita tidak mendapat apa yang Tuhan mau berikan. Dan karena itu keadaan kita semakin rusak. Maka Paulus mengatakan “kamu menghakimi orang yang melakukan homoseksualitas, penyakit mereka apa?”, “praktek homoseks”, “awalnya apa?”, “praktek homoseks”, “bukan, awalnya adalah mereka menolak untuk menyembah Tuhan, awalnya mereka menolak untuk menerima kebenaran Tuhan, awalnya mereka menolak untuk menerima righteousness dari Tuhan dan mereka mendirikan righteousness mereka sendiri sebagai ganti kebenaran Tuhan. Itu titik awal kesalahan mereka”.