Mengapa Tuhan mencipta? Karena Dia mau membagi relasi Tritunggal. Kalau Dia mau membagi relasi Tritunggal yang adalah kasih, mengapa ada murka? Karena yang Dia kasihi harus dilindungi, yang Dia mau berkati, limpahkan dengan kasih, harus Dia jaga. Dan apakah yang akan Tuhan bagikan? KasihNya. Dalam apa Tuhan membagikan kasihNya? Di dalam seluruh ciptaan, ini penting untuk kita pahami. Seluruh ciptaan mencerminkan kasih dari Allah. Seluruh ciptaan mencerminkan kebaikan dan pemeliharaan Allah. Seluruh ciptaan mencerminkan diri Allah, meskipun ciptaan bukan Allah. Maka siapa yang merusak ciptaan, dia akan dirusak oleh Tuhan. Siapa yang menghancurkan ciptaan, dia akan dihancurkan oleh Tuhan. Siapa membumi-hanguskan bumi, dia akan dibumi-hanguskan oleh Tuhan. Siapa membunuh orang, dia akan dibunuh oleh Tuhan. Siapa yang memperlakukan orang dengan tidak adil, dia akan menerima murka Tuhan yang adil. Siapa yang sembarangan dengan orang lain, dia akan diperlakukan oleh Tuhan sesuai dengan apa yang dia sudah kerjakan yaitu sembarangan dengan orang lain. Relasi manusia yang indah, adil, penuh kasih, relasi antara manusia dan alam yang harmonis, relasi antara manusia dan Allah yang penuh ibadah, inilah kenikmatan, kesempurnaan, inilah cara Tuhan berbagi cinta kasihNya. Jadi Tuhan berbagi cinta kasihNya dengan kondisi seperti ini. Inilah kondisi yang akan terjadi kalau cinta kasih Tuhan diterima dengan sepenuh hati oleh manusia. Tapi Saudara bisa di dalam Kitab Suci, dari awal sudah ada perkataan yang berbau perang, karena ternyata ada musuh Tuhan yang bernama iblis. Saya sedang mempelajari riset tentang John Calvin, saya akan tulis tentang John Calvin di dalam disertasi dan saya menemukan ada satu orang komentar “begitu banyak tema dibagikan oleh John Calvin, tapi ada sedikit sekali yang dibahas yaitu tentang setan”. Jadi saya kepikiran apakah saya tulis tentang John Calvin dan setan. Lalu dia katakan Calvin banyak bicara tentang setan dan mungkin para pembaca akan mengkritik “bukan Calvin, Luther yang banyak bicara tentang setan”. Tapi penulis buku itu mengatakan “sebenarnya Calvin juga”. Tapi bedanya Luther membahas setan dengan cara yang spektakuler. Calvin akan membahas bahwa peperangan sesungguhnya antara Tuhan dan setan adalah peperangan untuk membuat manusia jatuh ke dalam salah satu, entah Tuhan entah setan. Ciptaan jatuh ke tangan Tuhan, berarti akan ada harmoni antara manusia dan alam, kasih dan adil antara manusia satu dengan manusia lain, ibadah antara manusia dan Allah. Ini kalau ciptaan seluruhnya jatuh ke tangan Allah atau ditopang oleh tangan Tuhan. Tapi kalau ciptaan ini jatuh ke tangan setan, maka pembalikan dari kondisi tadi akan terjadi. Bukan ibadah antara manusia dan Tuhan, melainkan penyembahan berhala yang dilakukan manusia. Bukan kasih dan adil antar manusia, melainkan kegarangan, kebencian, penindasan. Bukan harmoni antara manusia dan alam, melainkan pengrusakan, ini kalau jatuh ke tangan setan. Jatuh ke tangan setan, ciptaan tidak bisa menampung keindahan kasih Tuhan. Karena keindahan kasih yang mau dibagikan dirusak oleh ciptaan. Tapi kalau jatuh dalam tangan Tuhan yang penuh kasih, maka segala hal yang Tuhan mau terjadi, itu benar-benar akan terjadi. Sehingga ketika Tuhan mencipta, Dia mau membagikan kasihNya. Dan siapa yang merusak rencana ini pasti dihukum oleh Tuhan. Itu sebabnya poin awal dari pasal 2 ini adalah Roma 1: 18 dan seterusnya, “hai manusia, kamu menghakimi orang lain?’, “iya”, “kenapa?”, “karena mereka salah”, “tahu tidak asal mula salah mereka dari mana?”. Asal mula salah mereka adalah mereka tidak mau terima tujuan penciptaan yang Tuhan tetapkan dan mereka menjalankan tujuan sendiri. Tuhan mau ada ibadah, ada kasih, ada harmoni, ada keadaan harmonis antara manusia dan alam, tapi manusia menolak. Maka penolakan ini membuat manusia hidup dengan cara yang rusak. Dan semakin mereka mengabaikan Tuhan, semakin rusak, dan puncaknya adalah kegiatan homoseksual tadi. Jadi apa yang kamu lihat sebagai tindakan yang sangat jahat, sangat jelek, sangat negatif adalah buah dari penolakan pernyataan Tuhan. “Tuhan menyatakan diri dan saya tolak, saya abaikan, saya tidak mau”, maka manusia jatuh dalam dosa seperti tadi, homoseksual dan lain-lain.