Jadi orang tanpa Hukum Taurat akan rusak karena menganggap bahwa moral kompasnya sudah cukup kuat, padahal tidak. Bangsa yang memiliki Taurat akan dihakimi oleh Taurat dan justru disitulah kebebasan, ketika kejahatan Saudara dibongkar dan diarahkan untuk ada jalan keluar. Itu sebabnya Paulus mengatakan mengerti Taurat tanpa mengerti solusi, itu menjadikan Taurat menjadi belenggu. Taurat tanpa Kristus membuat hidup dengan belenggu yang keras sekali. Tapi kalau Taurat adalah yang mengarahkan kita untuk melihat Kristus, maka kita melihat ada Taurat yang menunjukan bobrok kita dan ada Taurat yang menunjukan kepada solusi yaitu Kristus. Bukan hanya sekedar percaya setelah itu hidup kita beres, harus ikut Kristus. Meneladani Dia di dalam Roh Kudus.

Maka Paulus punya solusi adalah Roh Kudus yang memperbaiki hidup Saudara dengan cara menyatukan kita kepada Kristus. Ini yang Paulus katakan di Roma 8, kesatuan kita dengan Kristus oleh pekerjaan Roh Kudus membuat kita menjadi anak-anak Allah. Anak itu adalah kehidupan, tindakan hidup. Anak dibentuk oleh orang tua, anak mengikuti orang tua. Ini yang Paulus katakan mengapa kita bisa menjadi anak-anak Allah? Karena kita menerima Taurat dan solusinya. Taurat yang akan membuat saya semakin mengerti penghakiman Tuhan sebagai sesuatu yang akan menjadikan baik. Di ayat 16, Saudara akan tahu yang Saudara kerjakan akan nampak baiknya ketika Allah sesuai dengan Injil akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi, oleh Kristus Yesus. Paulus sedang mengatakan semua bangsa mencari bagaimana hidup beres, tapi Saudara dan saya hidup beres di dalam Tuhan dan pimpinanNya. Mengetahui bahwa Tuhan yang membuat aturan adalah Tuhan yang concern yang memberikan kebaikan. Jadi kalau ada yang ingin kesempurnaan, dia memberikan ajaran dan aturan, dia adalah orang yang benar-benar ingin kita dengar. Ini yang C.S. Lewis pernah katakan, kalau kamu cuma melihat tindakan tapi tidak melihat si pemberi tindakan, kamu akan mudah sekali tertipu. Kalau Saudara ingin seperti Plato ada peraturan di luar sana yang tidak memperdulikan kita, Saudara bisa stress. Saudara akan diikat oleh pengatur yang tidak peduli Saudara. Tapi kalau Saudara kembali kepada Alkitab, Paulus mengatakan yang mengatur kita adalah yang peduli kita. Di situ kita akan mendapatkan sukacita mencari kebenaran, berjuang untuk hidup baik, berjuang untuk menaati Tuhan, karena Tuhan ingin kita berada dalam keadaan baik.

(Ringkasan ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)

« 5 of 5