Pertanyaannya adalah kalau kebaikan ini disadari oleh para kaum saleh, sudahkah Saudara sadari? Mengapa hanya orang-orang saleh yang menyadari itu? Saudara pun harus berbagian untuk menyadari baiknya Tuhan hari demi hari. Tuhan itu baik dan hanya kebaikan yang Dia intensikan kepada saya tiap-tiap hari. Saudara kalau mendengar musik seperti “yang diperbuat Allahku kebaikan semuanya”, di tengah-tengah alunan nadanya penuh dengan pergumulan. Saudara harus mengerti nada pergumulan tapi indah. Kalimat yang penuh pergumulan dimasukan dalam nada yang ceria, sangat tinggi, kemudian disertai dengan iringan yang begitu indah. Kalau Saudara mendengarkan iringan dari Bach, Saudara tahu Bach membuat iringan jauh lebih rumit dari nada aslinya. Lagu ceria tapi kalimatnya penuh pergumulan lagu ini dinyanyikan oleh orang yang sedang sedih bukan oleh orang yang sedang senang. Ini bedanya gereja sekarang, menyanyikan lagu senang dengan hati yang pura-pura senang atau menyanyikan lagu yang tanpa makna dengan hati yang juga tanpa makna. Tapi di dalam lagu seperti ini ada kesadaran bahwa hidup yang penuh beban diberikan kepada Tuhan dengan penuh sukacita pengharapan, “yang diperbuat Tuhanku kebaikan semuanya, meskipun sekarang saya lihatnya yang jelek. Yang diperbuat Tuhan kebaikan semuanya, meskipun sekarang yang saya lihat semua rusak, semua salah”. Satu hal yang Tuhan nyatakan di dalam ciptaanNya, ciptaanNya mengandung kebaikan yang akan disempurnakan nanti. Lalu hal kedua, ciptaanNya memberi tanggung jawab kepada kita. Ingat yang dikatakan di dalam ayat tadi, “seluruh ciptaan dengan rindu menyatakan Anak Allah dinyatakan”. Dimana pengharapan seluruh ciptaan? Pada manusia. Dimana pengharapan manusia? Pada Kristus. Seluruh ciptaan mengandalkan manusia, maka manusia mesti punya bijaksana. Di dalam dunia kita sekarang ada hal yang untuk kita nikmati, tapi di dalam dunia kita yang sekarang ada hal yang harus kita tanggung-jawabkan kepada Tuhan. Bukan untuk dinikmati saja, ada hal yang mesti dipertanggungjawabkan. Kadang-kadang kita tidak tahu bagaimana menarik garis, mana dinikmati dan mana dipertanggungjawabkan. Sehingga kita minta Tuhan membuat kita menikmati hal yang harusnya kita pertanggungjawabkan. Kalau Saudara mengalami kesulitan, coba tanya apakah tugas Saudara kesulitan ini, itu yang harus kita pikirkan. Dan jangan pikir hidup yang dipresentasikan sekarang, yang Tuhan nyatakan sekarang hanya untuk kesenangan belaka, tidak.  Hidup mempunyai kesenangan dari Tuhan, tapi hidup juga memberi banyak tanggung jawab dari Tuhan untuk kita jalankan. Itu sebabnya di dalam kehidupan sekarang, Saudara harus tahu ada nikmat ada PR. Buat list apa yang Saudara bisa nikmati, apa yang Saudara harus jalankan sebagai tugasmu. Karena kalau tidak, Kekristenan kita terus-menerus kosong, kita tidak tumbuh sebagai manusia di dalam Tuhan. Mari membuat list ini, mengerti kebaikan Tuhan membuat kita dihindarkan dari perasaan kelam, perasaan mengasihani diri. Hati-hati meratap di hadapan Tuhan bisa dilakukan oleh orang yang benar-benar imannya teguh dan bisa dilakukan oleh orang yang sebenarnya sangat lemah. Meratap adalah privilege, hak istimewa orang Kristen, tapi ingat meratap itu lain dengan berkeluh-kesah. Yeremia meratap, tapi Israel di padang gurung bersungut-sungut kepada Tuhan. Meratap berarti Saudara tidak pernah goyah akan kepastian janji Tuhan namun bergumul menghadapi realita sekarang. Sedangkan bersungut-sungut adalah terus-menerus minta Tuhan mengubah keadaan karena merasa diri tidak layak mendapatkan keadaan seperti ini. Ini yang Saudara harus selidiki, di dalam kondisimu sekarang, sedang meratap atau bersungut-sungut? Jika engkau memilih meratap, maka engkau akan sangat berat hidup mengatakan “Tuhan, saya tidak sanggup jalankan yang harus saya jalankan sekarang. Tapi meskipun saya tidak melihat jalan, saya tetap tahu firmanMu benar-benar akan terjadi. Saya tidak pernah mengeluh karena kehilangan iman”, itu namanya meratap. Kalau berkeluh-kesah “Tuhan, kalau begini tidak bisa. Saya tidak bisa menjalankan Kekristenan kalau seperti ini.” Itu namanya keluh-kesah karena mereka tidak tahu firman Tuhan pasti jadi karena MahakuasaNya Tuhan. Di dalam kehidupannya, orang Kristen bisa membuat keputusan mau yang mana, mengeluh, berkeluh-kesah atau meratap. Tuhan mengizinkan engkau meratap. Tapi orang Kristen tidak perlu menjadi sok kuat, ada bahaya “tidak apa-apa”. Saudara akan hancur dan datang ke Tuhan, ini sukacita menjadi orang Kristen. Setelah Tuhan memberikan penghiburan, Tuhan mengatakan “Aku senantiasa bersama dengan engkau”. Tuhan memberikan kebaikan di tengah ciptaanNya, Tuhan mengizinkan Saudara dikuatkan melalui apa yang Dia nyatakan.

« 4 of 5 »