Apa itu pengharapan? Kita sering berpikir pengharapan adalah ketika keadaan semakin baik. Tapi Paulus mengatakan kalimat di sini “jika kita mengharapkan sesuatu yang tidak kita lihat, kita akan menantikan dengan tekun”, bukan optimisme. Maksudnya adalah kalau Saudara bisa prediksi keadaan membaik lalu Saudara punya pengharapan ke situ, itu bukan pengharapan. Pengharapan bukan prediksi yang bisa dengan jelas ditangkap. Pengharapan tidak ada kaitan dengan situasi yang sepertinya semakin baik, pengharapan tidak berkait kesitu. Itu sebabnya ketika Saudara memelajari Kitab Suci, Saudara perlu kerangkan yang baik, perlu pengertian yang utuh, dan itu yang saya harap Saudara bisa tangkap di dalam penyelidikian Kitab Suci yang Saudara dapatkan. Waktu dengar khotbah, waktu membaca Kitab Suci, waktu baca renungan, waktu membaca buku-buku tafsiran, apa pun itu, Saudara mendapatkan kerangka yang limpah, indah dan utuh. Saya sangat rindu ini bisa terjadi. Saya tidak mengerti mengapa orang tidak melihat hal yang essensial, semua orang cuma tahu kulit, semua orang cuma melihat fenomena. Siapa orang bijak yang melihat sampai dalam? Saya tidak tahu. Saya sangat ingin menemukan orang-orang yang pikirannya jelas melihat jelas apa yang menjadi inti masalah, yang harus saya perbaiki. Dan kalau Saudara mendapatkan itu lewat pengertian firman, itu yang paling baik. Maka setelah firman Tuhan memenuhi pikiran Saudara, tiba-tiba ada momen Saudara mengatakan “ini yang perlu saya tahu, selama ini saya hidup sok tahu, baru sekarang saya mengerti bagaimana mempunyai kehidupan yang jelas melihat rencana Tuhan”, rencana Tuhan lewat firmanNya. Dan setelah Saudara punya kerangka yang jelas, baru Saudara mengetahui ternyata pengharapan dan janji Tuhan itu satu. Kita tidak bisa tahu apa yang Tuhan mau, kecuali kita benar-benar punya pengertian yang jelas waktu mendengarkan firman Tuhan. Saya harap Saudara berdoa baik-baik, setiap mau dengar khotbah. Kalau Saudara tidak siapkan hati, semua jadi rusak. Saya tidak tahu apakah Tuhan akan lakukan lewat Saudara atau tidak. Mungkin tidak mungkin iya, who knows. Tapi saya berharap iya, saya terus berharap. Maka pengharapan itu bukan ramalan optimis, optimis bukan pengharapan. Banyak orang tidak mengerti apa itu pengharapan maka kecewa kepada Tuhan di tengah keadaan yang dia harap jadi optimis. Tapi Tuhan melatih Yesaya, Yeremia, orang-orang di dalam Perjanjian Lama untuk tahu pengharapan tidak berkait dengan optimisme kosong.
Kalau begitu pengharapan berkait kemana? Ini jadi tema yang besar. “Kemana saya harus berharap? Aku mencari pengharapan kemana? Apakah dengan pengetahun bisa, apakah dengan mendirikan institusi yang dengan megah bisa saya pikirkan dan rencanakan?”, tidak. Saudara berharap janji bukan optimisme. Dan kalau kita tahu janji Tuhan itu penting, kita akan membaca Alkitab dengan keseriusan yang besar. Dimana orang yang setelah membaca Alkitab mendapatkan kesenangan? Sekarang saya tahu janji Tuhan, Tuhan menyatakannya di Kitab Suci. Kebanyakan orang tidak membaca Alkitab, kebanyakan cuma baca ayat. Banyak orang baca ayat tapi tidak menangkap beritanya. Pernahkah Saudara membaca setiap hari dengan mengatakan “ini lanjutan, ini seri panjang. Kita tangkap seluruh ceritanya, Tuhan mengerjakan sesuatu yang besar. Tuhan sedang mengerjakan hal yang indah, Tuhan mencipta dan akan menyempurnakan ciptaanNya. Tuhan mencipta, menopang dan Tuhan menjadikannya sempurna, “ini yang saya mau. Yang Tuhan akan sempurnakan itu yang saya mau kejar”. Ini yang baik, yang Alkitab mau berikan kepada kita. Kalau kita membaca Alkitab, sudahkah kita mendapatkan tema itu? Sudahkan Saudara tahu Tuhan mau melakukan apa di dunia ini? Kalau Saudara berpikir “saya tidak tahu Tuhan mau lakukan apa, yang penting saya mau melakukan apa”, Saudara akan punya hidup yang terpisah dengan yang Tuhan kejar. Dan yang problem dari hidup seperti itu, bukan karena Saudara tidak bisa sukses, Saudara tetap bisa sukses, bukan karena Saudara tidak bisa kaya, silahkan kaya silahkan sukses, tapi Saudara tidak akan punya pengharapan, hope. Dimana pengharapan itu berasal? Paulus mengatakan pengharapan itu ada dari rencana Tuhan. Tuhan mau kerja apa itu yang saya lihat sebagai bukti Tuhan itu Mahakuasa.